Author mau nanya, kalian baca ceritanya loncat-loncat ya? Kok bisa part 26 yg baca 400 sekian part 25 malah cuman 300 sekian? Emang nyambung baca kayak gitu?
***
Beby masih saja merengut kesal lantaran tidur nyenyaknya terganggu oleh Rival yang ingin ia ikut juga kekantor. Beby sudah mengatakan dia ia akan menyusul, namun ditolak mentah-mentah oleh Rival.
"jangan ngambek dong, nanti sampe dikantor kamu tidur lagi deh. " bujuk Rival.
"udah nggak ngantuk!. " sinis Beby, matanya masih menatap jalan dari jendela mobil.
Rival tersenyum, semakin cemberut istrinya semakin suka Rival menggodanya. "jangan ngambek ya, nanti aku beliin cemilan yang banyak. " bujuk Rival.
Beby menoleh sebentar lalu membuang mukanya kembali. "bo'ong, entar cuman diboleh cicip satu satu cemilannya. " ujarnya.
"ya kalo kamu makan semua kasian dedek bayinya kekenyangan sayang. "
Diperempatan lampu lalu lintas, semua kendaraan sedang berhenti karena lampu lalu lintas berwarna merah. Beby menatap seorang penjual sosis bakar yang sedang menyiapkan pesanan seseorang. Beby ingin, ia ingin itu. Tanpa sadar Beby keluar dari mobil lalu mulai menyembrang untuk membeli itu.
Tin tin...
Beby menoleh ke kanan saat mendengar suara klakson yang nyaring menyadarkan dirinya.
"SAYANG!!. "
Dengan cepat Rival menarik tangan Beby hingga tubuh Beby jatuh kepelukannya.
Cittt...
Nafas Rival tak beraturan, hampir saja tadi itu. Beby masih bergetar dipelukan Rival, bahkan bersuara pun ia masih takut. Semua yang menyaksikan itu lega. Ibu hamil tersebut tidak kenapa-kenapa.
Rival melepas pelukannya, ia menatap Beby sambil berusaha mengatur nafasnya."apa yang kamu pikirkan tadi sayang?. " tanya Rival, Beby masih saja menunduk.
"untung kamu enggak kenapa-napa, kalo ada sesuatu kamu bilang sama aku jangan kayak tadi. " sambung Rival.
"ma-maaf. " satu kata yang terbatah-batah itu keluar dari bibir Beby.
"yaudah enggak apa-apa, asal kamu harus janji jangan seperti tadi mengerti?. " ujar Rival yang diangguki oleh Beby.
Rival menuntun Beby kembali ke mobil mereka, ia sempat menunduk lalu meminta maaf pada semua orang disana.
***
Beberapa menit kemudian, setelah kejadian tadi mereka sekarang sudah berada diruangan Rival. Dengan bermacam makanan di meja, Beby melahap satu persatu makanan didepannya. Dimulai dari bakso bakar dan sosis bakan, burger mini, kentang goreng, martabak,donat madu dan jajanan lainnya.
Rival menatap istrinya itu, seperti kejadian tadi bukan apa-apa. Rival menjadi penasaran dengan anak mereka nanti, laki-laki atau perempuan. Mereka memutuskan untuk tidak mengetahui jenis kelamin anak mereka. Supaya nanti akan menjadi kejutan.
"sayang ayo... " ajak Rival kembali, terhitung sudah lebih dari sepuluh kali Rival mengajak Beby untuk ikut bersamanya rapat namun istrinya itu menolak.
"ngapain aku ikut, mau presentasi juga didepan? Enggak kan!." omel Beby lalu ia kembali melahap martabak coklat ditangan kanannya.
"aku nggak bisa ngawasin kamu." ujar Rival.
"lebay banget sih! Bodyguard kamu ada sepuluh didepan, ruangan kamu penuh cctv, ini lantai 20." jelas Beby.
Rival menghembuskan nafasnya gusar, ia pasrah lalu memilih untuk mengalah. "yaudah, kamu jangan kemana-mana ya? Cup. " Rival mecium kening Beby lalu mengusap pelan kepala istrinya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
After Merrid With My Sweet Heart (COMPLATE)
Storie d'amoreDisarankan untuk membaca My Ice Girl (COMPLATE) terlebih dahulu❕❕ *** Bagaimana sih rumah tangga yang dulunya sicewek dingin dan cowok petakilan. Jika dulu Rival sangat takut pada Beby maka sekarang ia semakin takut. Hahaha Tidak ada yang banyak ber...