Happy Reading
.
.
.
.
.
.Suara musik DJ mengalun dengan keras, membuat Raffa semakin geram. Padahal biasanya dia sudah menghabiskan beberapa gelas minuman beralkohol. Itupun kalau dia ingin, sedangkan pergi ke club hanya untuk hiburan saja.
Namun tidak dengan malam ini dia sedang tidak mod ditambah dengan Laura--gadis berperawakan tinggi, rambut tergerai yang menyandang sebagi kekasih Raffa mulai sempoyongan dan sesekali mendorong tubuh seseorang yang disampingnya.
Bruk!
Kalau saja Raffa tidak segera menopangnya Laura sudah masuk rumah sakit. Mungkin akan gagar otak karena kepalanya membentur lantai dengan keras.
Raffa menghembuskan nafasnya kasar, entahlah apa yang dipikiran Raffa. Bukanya melarang Laura untuk meminum minuman keras itu, dia malah membiarkanya.
Intinya Raffa sedang malas berdebat.
Raffa mengangkat tubuh Laura dan membawanya keluar dari tempat itu.
Teman Raffa yang menyadari hal itu berdiri dan menghampiri Raffa "Butuh bantuan?" tawar temanya yang bernama Jeka.
"Nggak usah. Gue duluan aja." Raffa meninggalkan Jeka dan menuju mobilnya.
Jeka menghisap batang rokoknya dan menghembuskannya dengan sangat menikmati. Matanya menatap punggung Raffa yang mulai menjauh
"Punya temen ganteng, tapi kok bodoh." ucapnya lalu kembali ketempat duduknya semula.
Setelah menidurkan kekasihnya didalam mobil Raffa segera menaiki kursi kemudi dan menjalankan mobilnya untuk mengantarkan Laura pulang.
Jangan ditanya kenapa Laura selalu keluar malam tanpa ada yang mencarinya, orang tua mereka sudah bercerai sejak Laura masih kecil.
Laura hanya tinggal dengan mamanya, namun Laura juga sangat membenci mamanya. Karna mamanya juga mereka bercerai.
***
Sinar matahari mulai menyelinap masuk kedalam ruangan yang bernuansa monokrom itu. Matanya masih terasa berat untuk dibuka, tapi mengingat hari ini pertama masuk setelah libur semester baru, Raffa segera menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya. Meskipun dengan langkah malas.
Setelah merasa siap, Raffa segera turun menghampiri mamanya.
"Raffa nggak sarapan dulu?" tanya Rani--mama Raffa.
"Nggak usah ma, nanti aja. " tolak Raffa lalu mengambil kunci mobilnya, namun sebelumnya Raffa mengecup pipi Rani dan mencium tanganya.
"Iya udah hati hati. Jangan bolos!" ucap Rani kepada anaknya yang super bandel itu.
"Raffa nggak janji ya ma." Raffa segera melesat keluar rumah sebelum mamanya mengomel tidak jelas.
Sedangkan Rani hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah anaknya.
⚬⚬⚬
Gadis itu terus membolak-balik tubuhnya didepan cermin. Karena hari ini adalah pertama dia masuk SMA maka dia harus terlihat rapi.
"Udah bagus kok." ucapnya pada diri sendiri.
Gadis yang bernama Nasya Clarissa Pradipta--anak seorang pengusaha kaya terkenal, bahkan bisnisnya pun sampai luar negri. Hal itu tidak membuat Nasya harus berpenampilan mewah dan terkesan waow.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACARKU ROMANTIS [END]
Teen Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU] Kisah tentang gadis yang baru saja memasuki masa putih abu-abunya namun sudah dipetemukan dengan kakak kelasnya yang ternyata menyukainya. Akankah kisah cinta mereka bahagia? Atau malah sebaliknya karena sifat si gadis yang...