Karena Raffa belum mulai kerja jadi Nasya diantar Raffa untuk berangkat kuliah.
Raffa menunggu Nasya diluar sambil menyandarkan tubuhnya disamping mobil. Karena merasa ada yang memanggilnya Raffa mencari sumber suara itu.
Raffa melihat anak perempuan yang berseragam merah putih itu sedang melihat kearahnya. Raffa menghampiri anak yang sekitaran kelas dua sekolah dasar.
"Kamu tadi panggil kakak?" tanya Raffa saat sudah didekatnya
"Iya, boleh minta tolong nggak kak?" anak itu menunjukan wajah memelasnya.
"Boleh, kenapa?"
"Sepeda aku rusak nggak bisa jalan," ucap anak itu sambil menunjuk sepedanya yang berwarna merah muda.
Raffa melihat sepeda itu lalu tersenyum
"Ini rantainya cuma lepas, bisa dipasang lagi jadi sepeda kamu nggak rusak sayang," ucap Raffa membuat anak itu mengangguk paham.
Raffa membenarkan rantainya dan akhirnya sudah selesai.
"Nah ini udah,"
"Wahh makasih ya kak. Oh iya nama kakak siapa?" Anak itu mengulurkan tangannya sambil memperlihatkan deretan giginya.
"Raffa," jawab Raffa seadanya
"Oh, nama aku Lila. Makasih ya kak Raffa udah mau bantuin aku, jadinya bisa kesekolah lagi deh," ucap Lila sambil menaiki sepedanya.
"Sama-sama, sekolah yang bener ya," Raffa mengacak rambut Lila.
"Siap kak," Lila memberi hormat kepada Raffa.
"Yaudah sana berangkat, nanti telat loh,"
Lila mengganguk lalu mengayuh sepedanya
Namun saat Raffa hendak balik, bocil yang bernama Lila itu memanggilnya lagi namun dari jarak jauh.
Raffa membalikkan badanya lalu melihat Lila yang juga melihat kearahnya.
"KAK RAFFA GANTENG DEHH!!!!"
Teriak Lila lalu melajukan sepedanya dengan cepat, sedangkan Raffa hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Lila.
Raffa menyusul Nasya yang sudah masuk kedalam mobil.
"Udah lama?" tanya Raffa saat sudah berada didalam mobil.
"Baru aja, habis darimana?"
"Nolongin anak kecil,"
Nasya menautkan kedua alisnya "emangnya kenapa?"
"Rantai sepedanya lepas,"
Nasya hanya bergumam lalu menatap kedepan. Raffa yang melihat ada keanehan diwajah istrinya, Raffa memutar wajah Nasya supaya menghadapnya.
"Jidat kamu merah kenapa?" tanya Raffa saat melihat jidat Nasya sedikit benjol dan merah.
"Kejedot pintu!" jawab Nasya tidak biasa. Raffa mengusap-usap kening Nasya lalu menciumya.
Cup
"Nanti sembuh, atau nggak usah masuk aja,"
"Nggak! Aku mau masuk aja,"
"Iya-iya, berangkat sekarang?"
"Ya iyalah,"
"Biasa aja dong sayang,"
"Lagian kamu juga ngeselin jadi orang,"
"Maaf ya," Raffa mencium kening, hidung, pipi, bibir Nasya lalu melumatnya sebentar.
"Mm.."
.
.
.
.
.
."Hati-hati nggak usah nakal, nanti kalau udah pulang tunggu aku dulu. Jangan pulang sendiri," ucap Raffa saat sudah sampai didepan fakultas Nasya.
"Iya, kakak manti dirumah aja?"
"Aku kerumah mama aja,"
"Iya deh, yaudah," ucap Nasya lalu mencium punggung tangan Raffa.
Saat Nasya hendak keluar, Raffa menahan Nasya supaya duduk lagi.
"Apa?"
"Ada yang kurang," Raffa langsung mencium kedua pipi istrinya.
🍁🍁🍁Nasya sudah pulang dan Raffa belum menjemputnya, sekarang dia sedang bersama Dara dikursi dekat parkiran.
"Lo nggak kesusahan ya naik motor gede kaya gitu?" tanya Nasya kepada Dara yang setiap hari selalu membawa motor sport.
"Itu udah wajib! Jadi ya enggak lah," jawab Dara. Dara itu emang bisa dibilang tomboy tapi dia cantik, kulitnya juga putih. Bahkan Dara juga sangat menjaga penampilanya jika kemana pun, cuma bedanya dia selalu membawa motor kesayanganya kemanapun.
"Mau nyoba nggak?" tanya Dara membuat Nasya menggeleng.
"Nggak mau, gue kan kecil, nggak tinggi lagi. Yang ada baru naik malah ketindih badan gue,"
"Hahaha, asal lo niat pengen bisa pasti bisa kok. Atau mau gue ajarin?" tawar Dara sambil menaikkan kedua alisnya.
"Gue nggak yakin,"
"Suami lo masih lama ya?" tanya Dara
"Nggak tau nih, padahal aku udah kabarin tadi,"
Tidak lama lagi suara klakson mobil berbunyi, dan itu adalah Raffa.
"Yaudah, suami lo udah dateng. Gue duluan ya," ucap Dara lalu memakai helm fullface-nya lalu menaiki motornya. Jika orang lain melihat pasti mengira Dara adalah cowok.
"Hati-hati Ra!"
Dara hanya mengacungkan jempolnya sebagai jawaban.
Nasya menuju mobil Raffa "kok lama sih?" tanya Nasya sedikit kesal.
"Maaf ya sayang tadi aku nyariin obat buat bunda dulu," ucap Raffa membuat Nasya melotot.
"Bunda kenapa?"
"Badanya agak nggak enak tadi,"
"Yaudah cepet kita kerumah bunda,"
"Iya sayang," setelah itu Raffa melajukan motornya menuju rumahnya.
Maaf gaje -__-
See u yaaa❤
Jangan lupa vote:)
KAMU SEDANG MEMBACA
PACARKU ROMANTIS [END]
Teen Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU] Kisah tentang gadis yang baru saja memasuki masa putih abu-abunya namun sudah dipetemukan dengan kakak kelasnya yang ternyata menyukainya. Akankah kisah cinta mereka bahagia? Atau malah sebaliknya karena sifat si gadis yang...