48. ❤

7.6K 359 13
                                    

Saat ini Raffa sedang berada didalam mobilnya menunggu Nasya pulang.

"Lama banget sih," gerutu Raffa karena sudah hampir setengah jam Raffa menunggu Nasya.

Namun tidak lama lagi Raffa melihat Nasya yang berjalan kearah mobilnya dengan pipi yang sudah menggembung dan bibirnya yang dimajukan.

Raffa keluar dari mobil dan tersenyum menatap gadisnya.

Sampai didekat Raffa Nasya langsung memeluk Raffa.

"Kenapa, hm?" tanya Raffa sambil mengelus rambut Nasya

"Nggak papa, kangen aja,"  Raffa mencubit hidung Nasya

"Laper nggak?"

"Nggak, tadi udah makan kok," jawab Nasya.

"Langsung pulang aja nih?"

"Iya aja,"

"Nggak pengen ketemu bunda gitu?"

Nasya mengangguk antusias "mau banget,"

Raffa menyentil hidung Nasya "siap meluncur hahaha,"

***

Raffa memarkirkan mobilnya didepan rumahnya lalu membuka pintu untuk Nasya.

"Silahkan tuan putri," ucap Raffa mempersilahkan Nasya keluar dari mobil.

"Terimakasih,"

"Terimakasih doang?" tanya Raffa membuat Nasya mengangkat kedua alisnya.

"Iya emang kenapa?"

Raffa menunjuk pipi kanannya

Cup

"Udah," ucap Nasya lalu berjalan mendahului Raffa

"Kok ditinggal sih,"

Raffa menyusul Nasya yang sudah sampai didepan pintu namun tidak langsung masuk.

"Kok nggak masuk?" tanya Raffa membuat Nasya menggeleng

"Kenapa?"

"Nunggu kak Raffa,"

"Dih, tadi juga ninggalin," ucap Raffa lalu menggandeng tangan Nasya masuk kedalam rumahnya.

"Calon mantu mama datang nih!!" teriak Raffa membuat Nasya menabok lengan Raffa.

"Nggak sopan tau!" tegur Nasya

"Rumah aku juga, biarin," sedangkan Nasya hanya geleng-geleng kepala.

Rani yang awalnya berada didapur menghampiri Nasya dan Raffa.

Rani langsung memeluk Nasya dan mencium keningnya "kamu gimana kabarnya sayang? Bunda kangen banget sama kamu, terus gimana kaki kamu udah sembuh total kan? atau masih ada yang sakit? Hah yang mana coba bunda lihat," ucap Rani heboh sambil meraba-raba kaki Nasya membuat Nasya kebingungan.

"Nasya udah sembuh kok bun, beneran," ucap Nasya membuat Rani menghela nafasnya.

"Syukur deh, bunda sampe nggak bisa tidur mikirin kamu,"

"Nggak bisa tidur kok tadi bangun kesiangan," sindir Raffa membuat Rani menjewer telinga anaknya.

"Ya kalau tadi malam bunda itu capek Raf,"

"Capek ngapain ma?" tanya Raffa menaikan sebelah alisnya.

Sedangkan Nasya hanya melihat perdebatan mereka

Rani menggandeng tangan Nasya menuju dapur dan meninggalkan Raffa sendirian

"Udah birain aja Raffa, mending bantuin bunda aja masak." ajak Rani

Nasya hanya mengiyakan dan mengikuti Rani kedapur.

"Bunda mau masak apa?" tanya Nasya saat mereka sudah sampai didapur.

"Masak ikan pepes, nih kamu bilas ikanya ya udah bunda bersihin kok,"

Nasya menaruh tasnya dimeja makan dan mulai membilas ikanya.

Nasya menaruh wadah yang berisi ikan di wastafel lalu memutar kran tapi agak kesusahan. Nasya terus memutarnya dan tiba-tiba airnya menyembur ke arah Nasya.

"Aaaaa!! Bocorrrr!!" teriak Nasya membuat Rani kaget dan menghampiri Nasya.

"Ya ampun Nasya baju kamu basah, bentar bunda panggilin Raffa."

"Raffaaaa!!"

Raffa yang tadinya tiduran dikamar langsung lari kebawah menuju dapur.

"Apaan sih ma?" tanya Raffa

"Loh loh kok jadi basah semua sih ini, kenapa?" ucap Raffa lalu menghampiri Nasya yang bajunya sudah basah.

Raffa langsung membenarkan kran yang rusak.

Sedangkan Nasya dan Rani pergi kekamar untuk mengganti baju mereka yang sudah basah terkena air.

Setelah mengganti bajunya Nasya dan Rani balik kedapur untuk melanjutkan acara masaknya yang tertunda.

"Raf udah kamu benerin?" tanya Rani pada Raffa

"Udah ma, tapi jangan dipakek ntar bocor lagi. Biar dibenerin lagi nanti," ucap Raffa

"Lanjut lagi aja bun masaknya hehe,"

"Ayuk,"

"Kamu potong bumbunya ya, biar bunda aja yang bilas ikanya dikran belakang," ucap Rani

Nasya mengambil bahan yang sudah disiapkan Rani dan mulai memotongnya.

Saat bahan yang dipotong Nasya tinggal setengah tidak sengaja Nasya mengiris jarinya sendiri.

"Huaaaaaa!!! hiks sakit, hiks," Nasya berteriak cukup kencang membuat Raffa yang tadinya duduk santai disofa langsung berlari kearah dapur.

Raffa yang panik langsung mendekati Nasya yang tanganya berdarah karena teriris pisau.

Raffa langsung meraih tangan Nasya dan memcucinya dengan air matang.

"Masih sakit?" tanya Raffa

Nasya hanya mengangguk dan masih senggukan.

Raffa langsung menghisap jari Nasya yang terkena pisau.

"Udah?"

"Udah,"

"Ya ampun Nasya kenapa lagi ini?" tanya Rani panik melihat Nasya yang sudah menangis.

"Gara-gara mama tuh nyuruh Nasya potong-potong jadinya kena pisau," omel Raffa

"Ya tadikan mama nggak ta-"

"Udah kak lagian ini salah aku kok, nggak usah nyalahin mama kamu. Aku juga kurang hati-hati tadi," ucap Nasya. Raffa hanya meniup-niup jari Nasya

"Nih pakekin," Rani memberi penutup luka kepada Raffa

Raffa lalu menempelkannya dijari Nasya.

"Selesai."

"Makasih,"

"Iya sayang, lain kali hati-hati," Raffa menghapus sisa air mata dipipi Nasya.










Bersambung deh........

PACARKU ROMANTIS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang