Kalo masih ada typo harap maklum ya ✌🏼
Happy reading 😊
*
*
*
"Kita putus"
Dua kata itu masih terngiang di telinga Jungkook seolah hal itu adalah hal yang baru untuknya.
Bukan. Bukan karena ini pengalaman pertamanya, tapi ini adalah patah hati terhebatnya. Pasalnya Jungkook sudah teramat menyayangi gadis berambut pendek dengan pipi tembam itu. Terlebih gadis itu juga yang membuat Jungkook bisa menyerah akan cinta pertamanya.
"Kau sangat berantakan" ujar Yoongi—seorang bartender sekaligus pemilik bar yang Jungkook datangi itu. "Mengingat masa lalumu lagi?" Lanjutnya membuat Jungkook tersenyum kecut. "Sejelas itukah, hyung?" Jungkook menjawab tanpa menatap lelaki yang lebih tua darinya itu. Matanya masih menatap cairan pahit yang memabukkan dalam gelasnya itu. "Sangat" jawab Yoongi menbuat Jungkook meminum habis sekali teguk minolnya itu.
Yoongi begitu kasihan pada Jungkook yang sudah setahun ini malah mabuk dengan setelah kerjanya itu. Bahkan tak jarang Jungkook juga malah diomeli oleh ibunya dan juga sahabatnya y/n.
Seperti saat ini, y/n yang dihubungi Yoongi karena Jungkook sudah tak sadarkan diri saat barnya akan tutup. Yoongi bisa lihat jelas raut khawatir y/n dan membantu gadis itu membopong tubuh kekar Jungkook.
"Terimakasih, oppa. Jika saja bukan karena dirimu, aku tak tau lagi dia akan seperti apa nantinya" ujar y/n yang membuat Yoongi tersenyum hangat dan mengusap pelan puncak kepalanya. "Antarkan saja dia dengan selamat, hati-hati menyetirnya" ujar Yoongi pada y/n.
Yoongi dan y/n ini memang dekat, pasalnya keduanya pernah jadi tetangga. Dan dari y/n juga Yoongi mengenal sosok Jungkook yang kini tengah rapuh akibat patah hati diputuskan oleh mantan kekasihnya setahun yang lalu.
Y/n mengomel tak jelas sepanjang perjalanan menuju apartemen Jungkook. Gila saja jika y/n harus mengantar lelaki ini ke rumahnya. Bisa-bisa y/n di interogasi oleh ibunya Jungkook karena putra bontotnya ini sudah mabuk berat. Meski kadar toleransi alkoholnya tinggi, keadaan Jungkook sedang tidak sehat makanya ia tak sadarkan diri saat ini akibat terlalu banyak pikiran.
Dan y/n merasa kehilangan satu bebannya saat sudah menidurkan badan besar Jungkook dibantu oleh salah satu penjaga di lobi gedung apartemen mewah Jungkook untuk membopongnya. Pun y/n menatap sendu sahabatnya itu. "Jangan terlalu lama bersedih, Kook. Aku juga ikut sedih jika kau terus seperti ini" gumam y/n sepelan mungkin agar tak mengusik Jungkook yang sudah mendengkur halus dibalik selimu tebalnya.
Saat y/n hendak meninggalkan kamar Jungkook, pergelangan tangan kanannya dipegang erat oleh Jungkook. "Jangar pergi" kalimat itu yang terus terucap oleh Jungkook dalam keadaan tak sadarnya. Mau tak mau, y/n kembali duduk di tepian ranjang dan menenangkan Jungkook. "Jangan pergi, Eunbi-ya" y/n tersenyum kecut saat mendengar kembali ucapan Jungkook dengan jelas.
"Bahkan saat tak sadar juga kau masih memikirkannya"
***
Jungkook tersenyum cerah saat menerima sebuket bunga lili yang dipesannya di toko bunga langganannya itu. Hari ini Jungkook harus berterimakasih pada y/n karena tempo hari sudah mengurusnya yang mabuk berat di bar milik Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story [ BTS x You Imagine]
FanfictionIni semua cerita fiksi one shoot dan two shoot yang author buat sendiri Cast : BTS member Y/n as you Update gak nentu waktu