Still Love pt.1

1K 86 1
                                    

Rasanya sudah tak terhitung lagi berapa kali dia memperlakukanku seperti ini. Sikap dinginnya membuatku merasakan cinta seorang diri. Kadang aku mempertanyakan apakah dia memiliki perasaan yang sama denganku? Atau dia sengaja mempermainkanku?

Aku kembali tersenyum saat dia membukakan pintu apartemennya dan mempersilahkan aku masuk. Tak ada sapaan hangat atau sambutan manis darinya, hanya sikap dingin dengan wajah tanpa senyum. Aku tahu dia lelah telah bekerja semalaman. Bisa aku tebak dari lingkar hitam di bawah matanya yang semakin membesar.

"Mau sarapan dengan apa?" Aku bertanya padanya sebelum dia melenggang masuk ke dalam kamarnya. Dia menoleh sekilas. "Buatkan makan siang saja, aku ingin tidur" ujarnya sambil berjalan memasuki kamar kembali.

Aku hanya bisa menghela napas melihat kelakuannya yang seperti itu. Tapi bagaimanapun dia adalah lelaki yang sudah aku cintai selama 2 tahun ini. Dia adalah lelakiku yang dingin juga pemalu, jarang memberikan senyumannya jika bukan untuk hal yang menurutnya lucu. 

Dialah Min Yoongi-ku.

Dialah Min Yoongi-ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Aku baru saja selesai mencuci baju dan membereskan apartemen yang bagai kapal pecah ini. Aku melirik sejenak ke arah jam dinding yang terletak di atas TV itu. Masih pukul 10, pagi menjelang siang ternyata. Saatnya aku menyiapkan makanan untuk jadi santapan makan siang nanti. Setiap melakukan hal ini, aku terus membayangkan bagaimana jadinya jika hal ini adalah keseharianku saat telah menikah dengan Yoongi nantinya? Aku selalu tersenyum sendiri mengingat hal itu.

Saat aku menyiapkan beberapa bahan makanan, aku mendengar langkah kakiyang mendekat. Aku sudah bisa menduga kalau itu adalah Yoongi. Aku menoleh sekilas, dan benar saja Yoongi sedang berjalan dengan muka bantalnya menuju pantri.

"Ada yang bisa aku bantu?" Tawarnya setelah menguap lebar. Aku menggeleng dan mendorong tubuhnya sedikit menjauh. "Oppa mandi saja sana, aku akan siapkan semuanya" ujarku padanya yang langsung ia lakukan. Yoongi langsung mengambil baju ganti dan segera masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dalam kamarnya. Aku tersenyum sendiri melihat kelakuannya itu. Dia lebih tua 1 tahun dariku, tapi dia begitu menurut kepadaku.

Setelah 40 menit menyiapkan beberapa hidangan, aku bisa membuat japchae, telur gulung, semur ayam dan sup tahu pedas. Sederhana tapi Yoongi tidak selalu mempermasalahkan perihal makanan. Dia pernah bilang asal ada makanan dan dirinya kenyang itu bukan masalah selama masih bisa dimakan.

Aku melihat ke arah pintu kamarnya yang tertutup. Kiranya beberapa menit yang lalu aku melihatnya sedang memainkan ponsel di atas sofa sambil menonton TV, apa mungkin dia mengantuk?

Dengan langkah perlahan aku mendekat ke arah pintu kamarnya. Aku bisa mendengar samar dia berbicara, sepertinya sedang menerima telfon. Maka aku urungkan niatku untuk memanggilnya. Aku beralih menunggunya di meja makan. Aku kembali mengedar pandang ke apartemennya yang luas ini. Ada 3 kamar di dalamnya, dapur dengan ruang tengah yang ia sekat dengan lemari besar menjadi sedikit meninggalkan kesan yang sesuai dengan sikapnya yang sangat misterius itu.

Love Story [ BTS x You Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang