Sudah terhitung 8 bulan lamanya Jimin dan y/n menjadi dekat. Bahkan Juhee juga merasakan jika ada perbedaan sikap dari Taehyung. Entah itu jadi tak banyak tingkah atau tak banyak bicara, atau juga tiba-tiba pergi tanpa pamit. Juhee merasa jelas perbedaan sikap dari calon adik iparnya itu.
Adik ipar? Tak apa kan jika Juhee memanggil Taehyung seperti itu? Lagi oula Juhee dan Seokjin sekarang jadi sering bertemu karena kakak Juhee—Ken itu ternyata teman Seokjin yang membuat Juhee bisa bertemu dengan Seokjin lewat sang kakak.
"Kau ini kenapa?"
"Memang aku kenapa?"
Dan rasanya Juhee ingin memukul wajah tampan Taehyung saat ini juga. Ditanya malah balik nanya, batin Juhee geram dibuatnya.
"Kau ini jelas berbeda dari biasanya. Kau ini jadi lebih banyak diam dan sering menghindar saat berkumpul, apalagi jika itu ada y/n dan Jimin" jelas Juhee membuat Taehyung yang sedang memilah sampah jadi terdiam sejenak. "Apa sejelas itu?" Gumam Taehyung yang masih bisa didengar oleh Juhee.
Pun Juhee malah berhenti membantu memilah sampah karena hukuman dari Kwang ssaem karena tak menuntaskan tugas rumahnya seperti Taehyung itu memilih bersika tangan menatap lelaki yang sekarang termerenung itu. Menatap lelaki itu lamat-lamat pun ia mendapatkan kesedihan dari wajah tampan itu. Sampai pada akhirnya pancaran kesedihan itu bisa Juhee tangkap dari tatapan Taehyung ketika Taehyung berbalik menatapnya.
"Yoo Junhee, bisakah kau merahasiakan ini?"
***
Jimin dan y/n memang dekat, tapi hubungan mereka itu tanpa status. Lebih tepatnya y/n menunggu Jimin menyatakan perasaannya. Gengsi lah jika y/n harus menyatakan perasaannya lebih dulu.
"Kau tau, belakangan ini aku menyukai seseorang"
Entah kenapa y/n merasa bahagia mendengar hal itu. Dan entah kenapa y/n seolah menunggu hal ini terjadi. "Siapa?" Pun y/n bertanya pada Jimin yang masih tersenyum sendiri menatapnya.
"Hwang Jieun, kau tau dia?"
Hancur sudah harapan y/n akan sosok Jimin itu. Mulai berbunga karena sosok Jimin jadi mendadak layu dan gugur seketika. Senyuman cerah di wajah y/n tadi sedikit pudar saat Jimin sudah menatap kembali sungai Han dari tempat duduknya. Pun ada rasa sedih yang membuncah di hati y/n dan banyak pertanyaan bersangkar dikepalanya. Apa ini namanya sakit tak berdarah?
"Aku tau Jieun, dia memang cantik dan manis. Akan cocok denganmu" ujar y/n membuat senyuman Jimin melebar. "Terimakasih sudah mengatakan hal itu, y/n. Besok aku akan mengajak Jieun berkencan dan menyatakan perasaanku padanya" ujar Jimin dengan senang tanpa tau apa yang y/n rasakan.Pun y/n hanya bisa tersenyum dalam kesakitannya. Mengabaikan hatinya yang sakit saat melihat sosok yang disukainya menyukai orang lain. Mengabaikan hatinya yang terluka saat mendengar apa yang ia takutkan terjadi.
***
"Aku akan berkencan dengan Hwang Jieun, jadi jangan ganggu aku akan kekhawatiranmu pada y/n lagi"
Entah kenapa hal itu membuat Taehyung kepikiran sedari pagi, saat dirinya bertanya pada Jimin apakah akan mengajak y/n jalan bersama. Bukan tanpa alasan juga Taehyung bertanya demikian, tapi dengan jelas Taehyung melihat jelas jika y/n sudah rapi dan berangkat dari rumahnya dengan terburu. Taehyung melihatnya saat perjalanan pulang setelah olahraga paginya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story [ BTS x You Imagine]
FanfictionIni semua cerita fiksi one shoot dan two shoot yang author buat sendiri Cast : BTS member Y/n as you Update gak nentu waktu