prolog

34K 1.4K 63
                                    


Ada perih yang singgah didalam hati.
Dan sakit yang menetap tak ingin pamit.

Seperti orang-orang yang menulis kisah cintanya dan menjadikan sebuah cerita. Aku juga ingin menulis kisahku.

Namaku Bulan Batari, aku rasa nama itu adalah nama yang tepat untukku. Bulan, bersinar terang dan terlihat cantik.

Sebelumnya kehidupanku sangat damai. Namun, itu sebelum aku mengenal Bintang Algieba. Lebih tepatnya sebelum aku mencintainya, Bintang. Sahabatku sendiri.

Dia tidak pernah tahu kalau aku mencintainya. Mungkin dia tau aku mencintai dia, tapi cinta sebagai sahabat. Tidak lebih.

Hariku selalu terasa menyenangkan karena dia. Dan setiap hari juga aku merasakan perih karena mendengar nama perempuan yang dia cintai keluar dari mulutnya. Menjadi orang pertama yang akan dia beritahu kalau dia sedang senang. Dimintai saran jika dia sedang memiliki masalah dengan pacarnya.

Kadang aku berpikir, kenapa harus aku yang dimintakan saran? kenapa tidak mereka saja yang mencari solusi untuk masalah mereka? Masalah-masalah mereka. Hubungan juga hubungan mereka. Kenapa harus aku yang repot repot mencari solusi?

Memang aku terlalu baik jika itu tentang Bintang. Orang yang aku cintai secara diam diam.

Dia selalu bercerita tentang perempuan itu.
Perempuan yang berhasil menarik perhatiannya. Tidak bisa kupungkiri bahwa perempuan itu sangat beruntung bisa dicintai oleh Bintang Algieba.

Dari sini akanku ceritakan luka yang selalu menghujamku.
Perih yang singgah didalam hati.
Dan sakit yang menetap tak ingin pamit.

Bagaimana rasanya mencintai sabahatmu sendiri?
Adakah yang satu jalan dengan Bulan?

Jangan lupa vote dan komen
:)

*sedikit perbaikan kata telah dilakukan

TITIK LUKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang