30. Day 1 PDKT

4.2K 291 8
                                    

30. Day 1 PDKT

Dihari pertama aku dan Bintang malakukan PDKT. Bukan hal manis yang mengelilingi kami, melainkan omongan pedas netizen yang membuatku menjadi trending topik sekolah!

Jujur, aku sangat kesal karena ekspetasi tentang hari pertama PDKT yang manis ternyata tidak berjalan sesuai rencana.

Seperti biasa, kantin sangat ramai sekarang. Aku ngumpet disamping Disa, bagaimana aku tidak ngumpet kalau semua orang menatapku seolah ingin menjadikan ku sambal geprek!

"Oh jadi sebenernya Bintang pacaran sama Aluna?"

"Iya tapi udah putus gara gara tuh cewek."

"Ohh jadi waktu itu dia cuma ngaku ngaku aja, aduh kasian banget sih Aluna."

Kira kira begitu percakapan yang aku dengar jelas. Sumpah, mereka berani berbisik secara terang terangan. Sebenarnya Disa sudah bersiap ingin mengutuk orang orang itu, tapi aku menahanya cepat.

"Gak usah diladenin," bisikku menahan Disa.

"Mereka yang mulai. Jangan di diemin. Ntar makin jadi," kata Disa kesal.

"Udah biarin aja."

Aku sedikit risih di bicarakan sana sini. Apalagi mereka menghujat tanpa tahu kebenarannya.

Bintang, Fahri, Dan Jo akhirnya datang. Mereka membelikan bakso dan air untuk aku dan Disa juga.

"Sumpah dari tadi orang pada liatin gue terus, kan gue jadi salting anjir. Gue tau gue ganteng, tapi gak terang terangan juga kali terpesonanya," ujar Jo pede parah.

"Mereka ngeliatin Bulan! mereka itu lagi julit!" Disa melempar sedotan sehingga terkena badan Jo.

"Hah kok bisa ada orang ngejulidin orang sebaik Bulan?" Jo tidak percaya.

"Namanya juga manusia, punya mulut kalo gak makan ya buat ngomongin orang," sahut Fahri lalu menyeruput kuah bakso.

"Kamu gak nyaman ya Lan?" tanya Bintang.

"Sedikit gak nyaman sih, tapi gapapa lah, biarin aja," jawabku tidak ingin memusingkan hal itu.

"Apa mau makan di kelas aja?" tanya Bintang khawatir.

"Gak usah, di sini aja," tolakku.

"Iya Tang. Udah sini aja. Kalo ada yang macem-macem biar gue tempeleng palanya," sahut Jo berasa jagoan.

"Gue gak suka aja Bulan diliatin kaya gitu sama mereka. Kalo berani ngomong langsung, berhadapan sama gue sekalian," ujar Bintang serius.

"Bikin Bulan gak nyaman kalo kaya gini caranya," ujar Bintang lagi.

Lalu cowok itu meminta Disa agar pindah posisi, jadi cowok itu yang kini berada di sampingku.

"Kamu beneran gapapa Lan di sini?" tanya Bintang masih belum yakin.

"Gapapa Bintang. Udah yuk makan, biarin aja orang orang mah, anggap aja mereka gak ada," jawabku senyum.

"Aduh yang lagi PDKT. Bikin iri aja! lama lama buminya beneran gue gulung juga nih!" ujar Fahri iri.

"Makannya cari cewek," saran Disa.

"Cewek mah banyak, restunya yang belum ada."

"Halah gaya banget, cewek mana yang kamu maksud?" Disa meremehkan.

"Banyak noh anak rohis yang demen ama gue!" sahut Fahri tidak mau diremehkan.

"Pas ya jadinya soleh dan solehah," ujar Jo mengundang tawa.

TITIK LUKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang