5. Berharap Waktu Berhenti Sejenak

7.8K 529 11
                                    

Jangan lupa VOTE YA GUYS!
FOLLOW DAN KOMEN JUGA!
SELAMAT MEMBACA <3




" Pengen banget berhentiin waktu kalo lagi bareng kamu, biar bisa bareng terus."
~Bulan Batari

5. Berharapan Waktu Berhenti Sejanak

"HELO GAESSKU!"

Disa berteriak mengisi ruangan kelas yang sedang sepi.

"HAI HAI HAI BESTIE!"  teriaknya lagi.

Aku yang melihatnya saja malu. Dia tidak malu?

"Sumpah berisik banget kaya kaleng rombeng!" omelku tega.

Disa menaruh tasnya dimeja. "Enak aja kaleng rombong! Suara merdu gini dibilang kaleng rombeng," balasnya tidak terima.

"Merdu dari mananya coba," celetukku pelan.

Disa tidak menjawab lagi. Dia cuma memutarkan bola matanya lalu diam.  Mukanya berubah seperti orang yang sedang mikirin sesuatu. Mikirin utang pasti.

"Mukanya biasa aja kali. Kaya lagi mikirin utang gitu."

Disa memicingkan matanya, "Lan, mau bantu Aku gak? " balasnya malah meminta bantuan.

Sudahku duga.


"Bantu apa? Bantu bayarin utang?"

"Ya gak lah! Mana punya Aku utang utangan!"

"Ya terus bantu apa?" tanyaku gemas sendiri.

"Aku mau dilabrak Lan! Bantuin Aku  please!" Disa memohon.

Siapa juga orang yang berani labrak dia? Ngajak ribut kok sama orang macam Disa? Anda salah sasaran sis.

"Emangnya ada yang mau ngelabrak kamu?"  ujarku meremehkan.

"Ciaelah! gak tau-taunya nih anak!"  decak Disa tak terima.

"Dilabrak siapa emang?" tanyaku kepo.

"Adik kelas. Si Cabe sok pentolan itu!"

Aku langsung manahan tawa. Masa kaka kelas dilabrak adik kelas.

"Masa kamu yang dilabrak adik kelas sih. Aneh banget." 

"Dianya yang ngajak ribut duluan tuh!"

"Bantuin Aku dong, Lan,"  kata Disa lebih memohon.

"Lah? Gada urusanya sama Aku," tolaku mentah. Males banget sama urusan tidak penting kaya gini. Buang-buang waktu.

"Pliss. Kamu kan temenku. Jago nampol orang pula!"

Aku memang pernah ikut eskul bela diri waktu smp. Maka dari itu Aku sedikit bisa menghajar orang. Apalagi cuma nampol.


"Seengganya kamu kawal Aku, Lan. Kalo Aku udah gak bisa lawan baru kamu maju!" Disa maksa.

Aku menggeleng cepat. Tidak mau berurusan sama adik kelas. Biasanya adik kelas itu suka ngadu-ngadu ke guru kalo udah kalah. Udah Cupu cemen pula.

TITIK LUKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang