❝Kadang tempat sembunyi paling ampuh justru adalah keramaian.❞
-Undecided-
Dycal meletakkan kembali handuk basah yang terasa hangat ke dalam baskom berisi air setelah selesai mengompres kening mamanya. Ia menarik nafas pelan, melihat wanita paruhbaya yang sedang terbaring lemah di atas kasur itu.
Beberapa saat lalu, mamanya berteriak histeris memanggil nama Cia dan papa. Dycal yang saat itu baru selesai mandi mau tak mau segera ke kamar mamanya. Ia sangat terkejut ketika mendapati mamanya terbaring di atas lantai dengan suhu tubuh sangat panas.
Hal seperti itu akhir-akhir ini memang sering terjadi pada Viena- mamanya Dycal. Selepas lelah berteriak, pasti tubuh wanita itu akan menghangat kemudian jatuh tak sadarkan diri.
Awalnya Dycal menganggap itu hal biasa namun semakin kesini rasanya cukup mengkhawatirkan, sepertinya dalam waktu dekat Dycal harus meminta bantuan kepada tantenya memanggil dokter khusus untuk memeriksa kesehatan mental mamanya.
Dycal menundukkan kepala sesaat untuk mencium kening mamanya kemudian mensrik selimut menutupi tubuh mamanya hingga batas dagu. "Sleep tight, Ma." katanya pelan sebelum akhirnya cowok jangkung berkulit putih itu mematikan lampu kamar dan melangkah keluar.
Bukannya kembali ke kamar miliknya sendiri, cowok itu malah menuruni anak tangga dan berbelok ke kamar di samping kamar tamu itu. Itu kamar Ciava, tentu saja. Bukan tanpa alasan ia masuk ke kamar ini, tadi sore ketika tiba di rumah ada sebuah direct message dari seseorang.
Dycal duduk di kursi belajar Cia, menghidupkan ponsel dan membaca kembali direct message yang diterimanya.
@lalitaayudia
buka ponsel milik cia, passwordnya 2314
whatsapp » arsip
semoga kakak bisa mecahin teka-tekinya sendiri
gue pamit dan nggak usah ngusik apa pun lagi.Iya, itu pesan dari Lita. Sosok adik kelas yang sepulang sekolah tadi bertingkah aneh seakan-akan tahu sesuatu namun ia menyembunyikannya.
Dycal kembali mematikan ponselnya. Baiklah, sepertinya pesan itu cukup berguna. Ia mengambil ponsel Cia yang ia letakkan di dalam lemari meja belajar, kemudian menghidupkannya lalu memasukkan empat digit angka yang dikirimkan oleh Lita.
Setelah data seluler dihidupkan, sangat banyak pesan masuk yang membuat ponsel berwarna rose gold itu bergetar tak henti-henti. Bisa Dycal lihat sekilas bahwa pesan tersebut sepertinya dari teman-teman Cia yang menanyakan keberadaannya.
Hal pertama yang berhasil menarik perhatian Dycal adalah chat yang tersemat dengan nama kontak 'Bee' di paling atas. Bee? Cia punya pacar? Tak butuh waktu berpikir, Dycal langsung membukanya. Ia sedikit mengangkat alis melihat roomchat tersebut kosong, tapi kenapa disematkan?
Atau mungkin chat di dalamnya telah dibersihkan oleh Cia sebelumnya?
Mengabaikan hal itu, Dycal keluar dari roomchat dan kembali menggulir ke bawah. Ia melihat chat adiknya dengan sebuah kontak bernama 'Delon'. Beberapa saat ia habiskan untuk membaca pesan yang ada dalam roomchat tersebut namun satu pesan pun tak ada yang mencurigakan. Isinya hanya pembahasan mengenai Lita karena nama cewek itu sangat banyak tertulis dalam chat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Undecided
Teen Fiction❝Riddle was made to be solved, are you ready to solve it together?❞ Bukan tanpa alasan murid sepintar Dycal Alvredo memutuskan pindah dari sekolahnya yang biasa ke sekolah swasta bergengsi di kotanya itu. Sebuah teka-teki yang setiap malam selalu me...