Author POV
Terlihat seorang wanita tengah asik memilih bahan makanan di sebuah supermarket.dengan membawa Troli yang kini penuh dengan berbagai macam bahan masakan. Amira sempat berfikir akankah ia sanggup membawanya atau tidak. tapi jiwa kegigihan amira memang tak luput dari dalam dirinya, Ia akan mencoba untuk membawanya! .
Baru kali ini perempuan berparas ayu nan polos itu berbelanja begitu banyaknya, mungkin karena bahan stok dirumah habis jadi banyak yang harus di persiapkan. Setelah sedikit lama dia memilah, akhirnya selesai juga acara berbelanja. Kini ia tengah di meja kasir untuk membayar semuanya..."Semuanya 1.700.000 rupiah ya Bu.." ucap kasir wanita tersebut dengan lembut..
"Ini mbak.." seraya menyerahkan ATM yang tadi diberikan Daniel kepada amira"Apa ada yang dibutuhkan lagi Bu?" Tanya sopan kasir tersebut..
"Tidak mbak" balas amira dengan tersenyum..
"Belanjaan ibu sangat banyak, kami menyediakan jasa mengantar barang. ibu bisa menggunakannya, hanya saja ibu harus membayar..." Ucap kasir itu ketika melihat barang belanjaan amira. Amira sempat berfikir dan menimang nimang. Tapi ternyata Amira tidak membawa uang sepeser pun kecuali ATM ini. Amira berniat untuk tidak akan menggunakan uang ini kalo bukan untuk belanja. Amira berpikir, Jika saja Daniel tau kalo uangnya dipakai bukan buat belanja, mungkin dia akan dimarahi. Tidak tidak !Amira tidak mau itu terjadi.
Akhirnya Amira memaksakan diri untuk membawanya sendiri walaupun belanjaan tersebut dibungkus 3 kresek besar."Tidak mbak terima kasih, saya akan membawanya sendiri" balas amira kemudian dengan tersenyum semu..
.
.
.
Amira POV"Ya ampun kenapa berat sekali,huffhh lelahnya" keluhku seraya mengusap peluh di dahi. Aku berhenti sejenak untuk menghilangkan rasa lelah ini...
.
.
Setelah sedikit lama aku duduk di kursi yang berada di pinggir jalan, aku memutuskan untuk melanjutkan perjalananku.
Namun ketika hendak aku akan berjalan,,,tiba tiba seseorang menabrakku dengan kencang dan itu membuat aku terjatuh ke belakang..."Awwhh!.." pekikku terkejut. Posisi ku kini tengah duduk di atas trotoar karena terjatuh
"Astaga! Sini saya bantu..." Ucap terkejut pria itu dengan mengulurkan tangan hendak membantu ku berdiri.
"Apa kamu baik baik saja? Maafkan saya, saya tadi buru buru. Sekali lagi maafkan saya ..." Ucap pria itu penuh penyesalan..
Masyaallah, nikmat engkau mana lagi yang akan aku dustakan? Ya Allah pria ini tampan sekali...
"Hushh Amira ingat kamu sudah punya suami" Batinku
Astagfirullah,ada apa denganku kenapa jadi tidak fokus begini....
"I,,iya saya tidak apa apa, lagian saya sendiri yang salah tadi tidak liat liat" balasku dengan tersenyum keliru..
"Muka kamu pucat sekali, kamu yakin tidak apa apa?" Tanyanya lagi
"Tidak apa apa tuan" balasku
"Tuan? Jangan panggil saya seperti itu, nama saya rayden lingga Utomo. Kamu bisa panggil saya ray."ucapnya seraya memberikan jabatan tangan untuk berkenalan..
"Mmm saya Amira teressia, panggil saja Amira.." ucapku canggung seraya mebalas uluran tangannya. Setelah sekian detik aku mebalas jabatan tangannya, aku langsung menjauhkan tanganku darinya...
"Sebagai permintaan maaf, apa boleh aku membantu mu membawa barang belanjaan itu?" Ucapnya seraya menunjuk barang belanjaanku.
"Duh bagaimana ini? Apa aku terima saja bantuannya? Lagian aku sudah tidak kuat lagi membawanya. Tapi kalo aku terima, aku takut berdosa sama suamiku..tapi..." batinku
"Mmm iiya boleh, tapi mmm kamu sedang terburu-buru kan?" ucapku akhirnya...
"Itu bisa saya urus nanti saja. Ayo saya bantu, saya membawa mobil yang terparkir disana." ucapnya seraya menunjuk sebuah mobil mewah yang terparkir.
"Kamu bawa mobil?" Tanyaku untuk memastikan lagi. Syukur lah dia membawa mobil, setidaknya dia membantuku tidak merasa keberatan karena membawa barang belanjaan yang begitu banyak ini.
"Iya,, ayo"ucapnya seraya menenteng 3 kresek besar itu...
Tapi kenapa aku merasa ada yang sedang menatapku ya? Tapi siapa? Dan dimana? Aku celingukan untuk mencari apakah ada orang yang tengah menatapku...
namun tidak sepenuhnya arah aku lihat karena pria itu memanggilku..."Ayo Amira" ucap nya sedikit berteriak karena jarak sedikit jauh...
"Iya,.." balasku Sambil berjalan menyusulnya..
.
.
Author POVNamun tanpa Amira sadari, ada sepasang mata yang membulat tak percaya tengah melihat kejadian itu. Siapa dia? Ya! Si Daniel yang songong itu kini tengah melihat kejadian dimana Amira bersama pria lain. Apa yang di lihat Daniel ternyata tidak sesuai dengan yang terjadi, rupanya laki laki ini tengah salah paham, dipikirannya penuh dengan geramman dan kemuakan yang ingin Daniel lampiaskan.
"Dasar wanita tak tau diuntung! Awas saja nanti" ucapnya dengan tersenyum iblis seraya menjalankan mobil. Daniel menjalankan mobil dengan kecepatan di atas rata rata agar bisa mendahului Amira untuk sampai ke apartemen...
.
.
.
Daniel POVTernyata ada berkas kantor yang ketinggalan di apartemen. dan itu membuat aku harus kembali untuk membawanya, karena berkas itu penting untuk hari ini. Ck, kenapa harus pake ketinggalan segala sih. Menyusahkan saja!..
Ketika aku sedang melajukan mobil, aku tak sengaja melihat wanita hamil itu tengah bersama pria lain di sebrang trotoar. What? Pria? Sedang apa dia?! . Aku sengaja memberhentikan mobilku di pinggir jalan yang jauh dari wanita itu berada untuk memastikannya. untuk saat ini Jiwa kekepoanku lebih besar dari jiwa keegoisanku, jadi mohon di maklumi.
Aku melihat kejadian itu dengan penuh Geraman. Aku jadi teringat perbuatan mantan kekasihku dulu yang-- ah sudahlah malas sekali aku harus mengingatnya. Bisa bisanya dia yang di hadapanku selalu polos namun dibelakang dia lebih dari seorang jalang.
"Dasar wanita tidak tahu diuntung! Awas saja nanti" ucapku dengan tersenyum evil seraya menjalankan mobil. Aku melajukan mobilku dengan kecepatan penuh agar aku bisa lebih dulu sampai apartemen.
.
.
.
Author POV"Terimakasih atas bantuannya, tapi maaf saya belum bisa mengajak kamu masuk kedalam. Takut jadi gosip hehe" ucap Amira dengan tersenyum setelah sampai di depan lobi.
"Iya tidak apa apa, tapi bolehkan kita mengenal lebih jauh? Mmm maksudnya berteman?" Tanya Ray..
"iya,,,Kenapa tidak?" Balas Amira tidak luput dengan tersenyum. Dan Ray hanya tersenyum mendengar balasan dari amira
" Kamu punya WA atau media sosial lainnya tidak?" Tanyanya lagi
"Maaf. aku tidak punya handphone android, jadi hanya punya no. Hp saja." Ucap Amira membalas..
"Mmm boleh aku meminta nomormu itu ?" Tanya Ray dengan hati hati.
"Untuk apa?" Amira balik bertanya
"Yaa supaya kita bisa berteman.." balas Ray dengan tersenyum. Senyuman Ray membuat Amira tak berkedip sedikitpun....
"Amira? Boleh tidak?" Ucap Ray yang menyadarkan Amira dari lamunan.
"Eh? B,,boleh ini.."balasnya seraya memberikan handphone nya.
"Tapi apa kamu tidak malu berteman denganku?" Tanya Amira dengan wajah sedikit sedih..
"Kenapa harus malu?,,lagian berteman tidak harus mempunyai syarat"balas santai Ray lagi lagi dengan senyum indahnya..
Mendengar perkataan itu Amira tersenyum sebagai balasan....***
Duh babang Ray udah muncul😍 dia mah komplit banget yah udah ganteng,care,baik lagi. Emang couo idaman banget ini doi😍
Eh tapi itu si Daniel kek keliatan cembokur ya liat Amira sama laki² lain?. Hahahha makan tuh cemburu🥴
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Life (Hiatus)
General FictionAmira. Gadis berusia 18 tahun yang mandiri dan baik hati ini begitu mengalami banyak musibah dalam hidupnya. Akankah dia sanggup menjalani hidupnya yang begitu jauh dari kata BAHAGIA? Penasaran? cuss baca! Rank # 1 in Amira 23 Maret 2021 # 17 in k...