Amira POV
"Bagaimana? Apa kamu sudah dapat izin suamimu?.." aku yang baru saja sampai di cafe, sudah mendapat pertanyaan dari Rima.
"Mmm..." Aku sengaja memasang wajah sedih untuk sedikit mengerjai Rima.. hihi maaf ya rim aku kerjain...
"Yahh pasti nggak di izinin ya?.." rima menebak karena melihat raut wajahku yang terlihat sedih..
"Hihi.." aku terkikik mendengar tebakkan Rima. Melihat perubahan raut mukaku, seketika Rima langsung menampilkan wajah bingung..
"Loh kok ketawa sih?.."
"Alhamdulillah aku dapat izin rim!.." aku memberi tahu dia dengan nada tinggi karena sebegitu bahagianya aku...
"Benarkah?! Jadi kita bisa liburan nih?! Awww " saking excited nya sampai sampai Rima lompat lompat seperti itu..
"Iya,, aku seneng banget rim.." aku mengangguk dengan senyum merekah..
"Syukur deh..harus kasih tau si ayu nih kalo gini.. tapi dia belum Dateng " Rima berkata seraya menatap ke arah pintu depan..
" Tumben ayu belum Dateng, biasanya dia selalu awal sampai disi- itu dia orangnya.." tidak lama kami membicarakan ayu, eh orangnya sudah datang...
"Hai guys! Selamat pagi.." ucap ayu dengan tampang songongnya..
"Tumben banget telat sampe.." cibir Rima
"Iya nih, ban motor gue tadi kempes, jadi harus di tambal dulu.."
"Pantesan kamu terlambat yu.." timpalku mengangguk-anggukan kepala
"Untung mbak pita ga ada. Coba kalo ada, udah dimarahin Lo.." Rima berucap dengan nada menakut nakuti.
"Orang mbak pita baik gitu kok mana mungkin. Lagian ini gara gara ban sialan itu tuh pake acara kempes segala.." cibir ayu ketus
"Udah udah, jangan pada ribut gabaik tau.." aku mencoba untuk melerai pertikaian mereka.
"Tau nih si Rima gada akhlak, dah ah gue mau ke loker dulu nyimpen tas.." ucap ayu sambil melangkahkan kaki..
"Eitsss tunggu dulu..ada kabar gembira yang mubazir kalo Lo nggak tau.." Rima menghentikan langkah ayu dengan memegang tangannya..
Ayu yang mendengar ucapan Rima seketika cepat membalikkan badan.."Kabar gembira?! 'apa'an tuhh.."
Memang, si ayu ini kalo udah nyangkut hal hal yang begituan pasti langsung ON.."Tau nggak kalo...." Rima sengaja memperlambat ucapannya..
" Ishh kalo apa sih rim.." ayu keliatan ga sabaran banget deh,,
"Kalo... Amira dapet izin!!" Rima menekankan kata terakhirnya dengan nada senang
"Wah! Yang bener? Jadi kita bisa holidey dong?! Wah ternyata suami si Amira masih punya ati baik juga... hahaha.."ayu berucap dengan memalingkan wajahnya ke arahku sambil tertawa lepas..
"Ih ayu ga baik jangan gitu.." aku yang sedari tadi menyimak akhirnya menimpali ucapan dia..
"Wkwk engga deng canda..seneng gue mir seneng.." Ucap ayu dengan Bibir terangkat menampilkan gigi rapi nya..
" Apalagi aku.."
Memang kebahagiaan sesederhana ini, ketika kita bisa menghabiskan waktu bersama dengan orang yang kita sayangi, atau orang yang amat berarti. itu merupakan suatu kebahagiaan terbesar bagi diriku..."Oke, Jan lupa Abis pulang kerja Peking Peking baju dan jangan lupa bawa makanan juga.." ucap ayu mengingatkan.
"Besok gue jemput Lo di lobi dan gu-.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Life (Hiatus)
General FictionAmira. Gadis berusia 18 tahun yang mandiri dan baik hati ini begitu mengalami banyak musibah dalam hidupnya. Akankah dia sanggup menjalani hidupnya yang begitu jauh dari kata BAHAGIA? Penasaran? cuss baca! Rank # 1 in Amira 23 Maret 2021 # 17 in k...