23- berubah?

10K 490 54
                                    

Amira POV

"Ah lelah sekali rasanya.." gumamku sembari duduk di atas sofa. 5 menit yang lalu aku baru pulang bekerja. Aku melihat ke arah jam dinding, rupanya Jam sudah menunjukkan pukul 17.30 sore. dan itu wakunya aku memasak untuk makan malam.
Sebentar lagi suamiku pasti akan pulang dan aku harus menyiapkan makanan untuknya.

Aku memasak dengan melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Sedari tadi hatiku tidak seperti biasanya, yang terasa tak karuan. Mungkin efek dari aku kelelahan atau butuh istirahat. Niatku, setelah menunaikan solat magrib aku akan merebahkan diri untuk beristirahat.

Saat aku tengah menata makanan di atas meja, handphone yang berada di saku rok ku terasa bergetar tanda ada seseorang yang menelpon ku. Aku mengecek untuk memastikan, dan rupanya nomor itu tidak disertai dengan nama yang artinya nomor tidak dikenal...

"Hallo, assalamualaikum, maap dengan siapa ya?" ucapku mengangkat telepon..

"Waalaikumsalam Amira,,ini aku Ray yang waktu itu ga sengaja kita ketemu di pinggir trotoar.." jawab dari sebrang sana.

"Oalah Ray.. kirain siapa. Ada perlu apa menelpon ray?" Balasku lagi

"Mmm Enggak ada sih, cuma pengen aja hehe. Eh kamu gimana kabarnya?"

"Aku? Alhamdulillah baik, kamu gimana?"

"Sukur deh kalo gitu, aku juga Alhamdulillah baik.."

"Mir kamu ada waktu ga besok?"lanjut Ray bertanya

"Besok? Memangnya ada apa?" Aku balik bertanya

"Mmm besok aku mau ngajak kamu jalan jalan aja gitu hehe. Kalo bisa, besok aku jemput.."

"jalan jalan? Mmm tapi-..." Hendak aku menjawab namun handphoneku sudah lebih dulu dirampas oleh seseorang dan sedetik kemudian.....

"Astagfirullah!.."ucapku kaget Melihat benda itu melayang dan hancur lebur. Tuan Daniel dengan teganya melempar handphone ku...

"Siapa dia?"

" Apa yang tuan lakukan? Kenapa tuan menghancurkan hp Amira? itu satu satunya handphone yang Amira punya tuan.." ucapku seraya menatap sedih melihat handphoneku yang hancur karena terbanting.

"Dasar wanita tak tau diuntung?! Kau masih berhubungan dengannya?!" Tanyanya lagi dengan nada tinggi.

"Tuan kenapa sih? Apa salah Amira sehingga tuan bersikap dingin dan kejam seperti ini terhadap amira? Selalu saja melontarkan perkataan yang kotor dan menyakitkan. Tidak kah tuan pikir, disini harusnya Amira yang marah, kesal, dan benci terhadap tuan. Tapi Amira tidak bisa melakukan semua itu. Disini Amira yang menanggung semuanya, Amira hamil di luar nikah,Semua masa depan yang harus Amira capai sirna begitu saja. Amira cape tuan! Amira juga lelah diperlakukan seperti ini. Dulu juga Amira tidak pernah meminta pertanggungjawaban dari tuan. Lalu kenapa tuan selalu saja bersikap kejam dan tidak berperasaan terhadap Amira? Amira menghormati tuan karena tuan suami Amira hiks..hiks.." luapan emosi yang begitu saja muncul dari bibirku. Jujur saja, Amira juga lelah dengan semua keadaan ini. Amira sudah berusaha untuk menerima semuanya, menerima semua yang telah terjadi terhadap hidup amira. Tapi aamira tidak akan menyerah, amira masih yakin dengan rencana Allah. Rencana Tuhan pasti yang terbaik untukku...

Aku menatap wajah suamiku dengan penuh pilu. Namun berbeda dengan tuan daniel yang hanya terdiam tak menunjukkan respon apa apa...

"Apa Amira harus pergi dari sini? Apakah itu cukup membuat tuan bahagia? Kalo iya, Amira siap jika harus angkat kaki dari apartemen ini. Hiks,,hiks,,"ucapku lagi. Aku berharap sekali ada orang yang mau memeluk dan menenangkan diriku...
Yaa Allah, maapkan Amira karena sudah durhaka terhadap suami Amira sendiri....

Bad Life (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang