Amira POV
Kurasa istirahat setengah jam pun cukup. Aku tidak biasa jika harus berleha leha di kamar, apalagi ini kamar yang bukan biasa aku tempati.
Masih banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan hari ini, dan pastinya mami juga sudah bangun mungkin. Aku akan memastikannya..Hendak aku berdiri, aku mendengar suara mami memanggilku..
"Mira.." panggil mami
"Iya mi..Mira di kamar tu- mm" duh hampir saja aku mau keceplosan lagi..
"Yaampun nak, kamu baik baik aja kan? wajah kamu pucat sekali" Ucap mami khawatir setelah melihatku dengan keadaan seperti ini?..
"Tadi Mira cuma mual aja mi, gapapa kok ini juga udah sembuh" balasku lembut
"Kenapa gak bangunin mami sih? Kan kamu bisa minta bantuan mami sayang.." ucap mami. lagi lagi dengan nada khawatir..
"Mira gak tega bangunin mami, abisnya mami keliatan cape waktu Mira mau bangunin tadi.." balasku sambil tersenyum kepadanya
" Mami juga heran, biasanya mami selalu bangun pagi.." ucap mami yang terlihat sedang berpikir
"Itu karena mami kecapean, jadi mami butuh istirahat" balasku
"mungkin kali ya... Eh kamu udah makan kan? Wajah kamu pucet sekali sayang" ucap mami kembali khawatir
"Udah tadi, mami yang belum sarapan kan? Ayo mi Mira temenin"ucapku memegang tangan mami sambil berjalan ke arah dapur.
.
.
.
Di meja makan, aku melihat mami memakan masakanku.."Wahh enak sekali masakannya, ini kamu yang masak?" Ucap mami setelah memakan masakanku..
"Iya,,mami kok makannya sedikit?" Tanyaku
"Suutt mami lagi diet" balas mami sedikit berbisik.
Mendengar balasan mami, aku sedikit tak habis pikir, mami saja yang mau punya cucu masih merawat tubuhnya. Lah aku? Make up saja tidak tau seperti apa bentuknya hehe..
menurutku tubuh mami cukup ramping dan bagus. Bahkan aku juga kalah dengan ibu dari suamiku ini. Biarpun dia sudah sedikit berumur, namun kecantikannya masih terjaga, Sama persis dengan hatinya yang begitu baik. dulu saja baru pertama kali aku bertemu dengannya masih ragu jika dia ibu dari suamiku. Sifatnya yang begitu jauh berbeda dari anaknya yang terkesan dingin dan tidak berperasaan terhadapku. Semoga saja sikap suamiku berubah dan mau menerima aku sebagai istrinya,, Aamiin ya Allah..
.
.
.
.
Setelah lama kami berbincang dan menghabiskan waktu bersama, akhirnya mami berpamitan pulang...
"Mami pulang dulu ya..kasian papi kamu sudah lama sendirian dirumah hahaha" ucap mami sambil tertawa"Iya... Mami jangan lupa sering sering ke apartemen dan harus sama papi juga kesininya hihi" ucapku tertawa kecil..
"Iya sayang itumah pasti..kamu jaga diri baik baik, jaga juga calon cucu mami jangan berbuat yang berat berat ya awas" ucap mami dengan nada peringatan.
"Iya mami,,terimakasih sudah mau nerima Amira jadi menantu mami, dan menyayangi Amira seperti anak kandung mami sendiri..makasih ya mi.." ucapku seraya memeluk erat tubuhnya..
"Iya sayang,,mami beruntung punya menantu seperti kamu, kamu baik dan sabar menghadapi semuanya. mami minta, jangan pantang menyerah untuk sifat Daniel selama ini. mami tau semuanya yang Daniel lakukan terhadap kamu, mami tau semuanya. Untuk itu jangan menyerah ya? Terus tuntun Daniel agar menjadi lebih baik dan menyayangi kalian sepenuhnya. Mami disini hanya bisa mendoakan agar kalian bahagia. Mami sayang kalian..." Ucap mami memelukku.
Aku kaget mendengar nya. Jadi mami tau kalo aku dan tuan Daniel tidak seperti pasangan seharusnya? Ya ampun maafkan Amira Miii...
"Mami tau semuanya?" Tanyaku terkejut.
"Iya sayang, mami tau semuanya. Hanya saja, mami berlagak seolah tidak tau apa apa. Mami sebenarnya marah dan benci terhadap apa yang Daniel lakukan kepada kamu. Tapi mami yakin, kamu bisa merubah sikap anak mami menjadi menyayangi dan mencintai kalian apa adanya..."
"Kamu tau kenapa dia seperti itu?" Lanjut mami bertanya
Dan akupun menggelengkan kepala sebagai jawaban."Dulu kisah percintaannya dengan mantan kekasihnya memang cukup rumit. Mantan kekasihnya yang mengkhianati Daniel dengan berselingkuh dibelakangnya . Daniel memperlakukan wanita itu lebih dari siapapun, apapun yang diinginkan nya pasti Daniel turuti. Hingga suatu hari, Daniel tau kalo wanita itu hanya memanfaatkan harta dan kekayaan Daniel bersama kekasih wanita licik itu. Dan di saat itu pula dia tak lagi mempercai wanita sepenuhnya, menurutnya semua wanita sama saja dimatanya. Hanya menginginkan harta, harta dan harta."...
"Tapi tidak dengan dirimu Amira. pertama kali kita bertemu, mami melihat kebaikan dan keikhlasan dari dalam dirimu, maka dari itu mami beruntung punya menantu seperti kamu Mira..." Ucap mami melanjutkan
Aku yang mendengar semua cerita yang mami ungkapkan hanya terdiam tak menyangka. Jadi tuan Daniel yang kejam, dingin dan tidak berperasaan itu ada sebab yang sungguh aku tak habis pikir.
"Kamu bisakan mengembalikan kepercayaan Daniel yang sudah lama Daniel kubur dalam dalam? Kepercayaannya terhadap wanita. Mami yakin kamu pasti bisa melakukan itu Mira.."ucap mami seraya memelukku lagi..
"Amira pikir, mas Daniel seperti itu karena tidak mencintai Amira mi,,hiks hiks.."ucapku dengan berakhir menangis..
"Cinta bisa datang kapan saja Mira, hanya perlu waktu untuk tumbuhnya perasaan itu. Ada sebab lain Daniel seperti itu, Dan tadi yang mami ceritakan kepadamulah sebabnya"ucap mami menenangkanku..
"Sudah ya jangan nangis, kalian harus bahagia"ucap mami seraya mengusap air mataku....
***
TBC
Huhuu part ini baru tau sebab si Daniel dingin dan kejam euy hahha😂
~Salam hangat dari author yang cantik~ 🙏🤪
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Life (Hiatus)
Ficção GeralAmira. Gadis berusia 18 tahun yang mandiri dan baik hati ini begitu mengalami banyak musibah dalam hidupnya. Akankah dia sanggup menjalani hidupnya yang begitu jauh dari kata BAHAGIA? Penasaran? cuss baca! Rank # 1 in Amira 23 Maret 2021 # 17 in k...