Author POV
"Nggak kerasa kita disini udah tiga hari aja. Ga tega banget buat ninggalin villa ini.." ucap Rima dengan memandangi villa tersebut. Mereka sudah bersiap-siap untuk pulang ke tempat asalnya,Jakarta. Jika bukan karena tuntutan pekerjaan, rasanya mereka akan lebih lama lagi disini. Tapi sayangnya, mereka juga harus mencari uang. khusus nya bagi Amira, dia kini tengah menabung untuk persalinan bayinya nanti...
Ayu dan Amira hanya menatap sedih villa dan semua objek yang ada disana. Terutama sawah yang berada tepat di depan villa yang jaraknya tidak jauh dari mereka berdiri saat ini. Pasti mereka akan merindukan suasana yang sudah mereka nikmati selama 3 hari ini..
"Mang terimakasih atas semua bantuannya, kami pamit pulang dulu. Mang Ujang jaga kesehatan juga.." Rima berlalih menatap mang Ujang.
"Iya neng, hati hati di jalan nya neng. Sampaikeun salam mang Ujang ka bapak sama ibu.." jawab mang ujang
"Iya mang nanti saya sampaikan. Kami pamit dulu, assalamualaikum.." pamit Rima setelah nya dia masuk kedalam mobil.
"Waalaikumsalam..." Jawab mang Ujang.
"Hatur nuhun mang Ujang,, assalamualaikum."pamit Amira kemudian menyusul Rima masuk kedalam mobil.
"Waalaikumsalam,Selamat Sampai tujuanna neng. aamiin.." jawab mang Ujang lagi..
"Aamiin.."
Amira sempat menoleh kebelakang dan meng'aminkan' doa mang Ujang.."Tunggu kami kesini lagi ya mang, tapi gatau kapan hehe.." ucap ayu dengan cengiran.
"Siap pasti etamah.." jawab mang Ujang dengan mengacungkan satu jempol.
Mereka sudah berada didalam mobil. terdengar suara klakson mobil sesaat sebelum mobil itu berjalan. Dan dibalas lambaian tangan Mang Ujang.
.
.Di dalam mobil terdengar berisik, karena audio diputar dengan suara sedikit kencang. Lagu dari penyanyi terkenal Ed Sheeran 'perfect' yang terdengar menggema di dalam mobil
"Darling you look perfect to night...." Rima bernyanyi mengikuti akhir lagu.
.
.
Setelah memakan waktu hampir 6 jam akhirnya mereka sampai juga di ibu kota. rima mengantarkan Amira terlebih dulu kemudian ayu selanjutnya. Syukur nya Hari ini mereka tidak kejebak macet seperti waktu mereka berangkat."Makasi ya.." ucap Amira yang sudah turun dari mobil dengan tangan menggenggam gagang koper. Awalnya Rima juga turun untuk membawakan koper Amira yang berada di bagasi, setelahnya kembali masuk ke dalam mobil.
"Iya sama sama. Kita pulang dulu, kamu istirahat dirumah jangan kemana mana lagi." Jawab Rima dengan sudah berada di dalam mobil.
"Kalo ngidam langsung ngomong aja sama suamik. Jan nyari sendiri bahaya.." ucap ayu memperingati yang berakhir dengan ketertawaan mereka. Pasalnya, sewaktu divilla kemarin Amira mencertikan moment ketika dirinya mencari tukang sate namun kehabisan dan berakhir di restaurant dengan suaminya...
"Bye...." Ucap ayu dan Rima bersamaan. Amira melambaikan tangan sebagai balasan dan Mobil pun melaju sedang.
"Hati hati.." teriak Amira. Teriakan Amira dibalas dengan klaksonan mobil.
.
.Tit-ceklek~ suara pintu terbuka
Amira masuk kedalam apartemen. Dirinya terkejut karena didalam terlihat rapi dan tidak berantakan. Amira sempat berpikir, jika apartemen ini akan seperti kapal pecah karena tidak ada yang mengurus. Namun dugaannya salah, nyatanya apartemen ini terlihat rapi dan jauh dari kata 'kapal pecah'.
Amira memasuki kamarnya yang berada dibelakang kemudian mengeluarkan barang barangnya yang berada didalam koper dan langsung menyimpannya. Setelahnya dia akan memasak untuk dirinya sendiri. Sekarang dia sudah gampang sekali merasakan lapar karena itu juga bawaan dari si jabang bayi. Perutnya sudah semakin membesar dan membuat dirinya kesusahan untuk berjalan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Life (Hiatus)
General FictionAmira. Gadis berusia 18 tahun yang mandiri dan baik hati ini begitu mengalami banyak musibah dalam hidupnya. Akankah dia sanggup menjalani hidupnya yang begitu jauh dari kata BAHAGIA? Penasaran? cuss baca! Rank # 1 in Amira 23 Maret 2021 # 17 in k...