"Dit, gue ngaterin Tasya dulu ya? Entar gue balik ke sini lagi" Jaehyun mengatakan hal itu ketika kami telah selesai bermain basket bersama Kak Yuta dan Kak Ten.
Aku mengangguk santai, tidak bisa menjawab dengan sekedar gumaman "Ya" karena masih menyimpan air di mulutku sendiri.
Tasya yang ikut menonton kami di pinggir lapangan bangkit ketika Jaehyun menepuk pundaknya pelan, mengajaknya untuk lekas pulang. Dia tersenyum lalu melambai kepada tiga orang dari kami, berniat berpamitan dari jauh.
Dari sudut mataku, aku melihat Kak Yuta berjalan ke sampingku dengan tatapan mata yang masih belum terlepas dari sosok Tasya dan Jaehyun.
"Gila," dia bergumam, membuat aku menoleh.
Kak Yuta juga ikut menoleh, membuat kami menjadi beradu pandang "Jadi ini kenapa anak-anak bilang lo jadi keliatan kaya pelakor." dia meneruskan.
Aku berdecak mendengar apa yang diucapkannya, namun sepertinya Kak Yuta masih punya hal lain yang ingin disampaikannya padaku. "Sumpah deh, Dit. Main bareng sama sahabat lo yang udah punya pacar itu nggak banget."
Aku diam saja sambil memikirkan perkataannya.
"Kak Doyoung beberapa hari ini nggak keliatan, pas gue lewat rumahnya juga toko kelontongnya samping rumahnya tutup terus. Kalian tau dia kemana?" aku bertanya, berniat mengalihkan topik pembicaraan.
"Dia lagi ziarah ke makam Umi nya, Doyoung nggak ngabarin elo?" Kata kak Yuta.
Kepalaku Menggeleng, "Dia nggak cerita soal pergi ziarah, apalagi soal Umi nya" aku membuat kak Yuta tidak bisa mengatakan apa-apa untuk beberapa detik.
Giliran Kak Ten yang kini mengambil perhatianku dengan kata-katanya. "Malem ini kayaknya Doyoung bakalan pulang, entar lo telpon dia aja" katanya.
Aku menjawabnya dengan gumaman, tidak ingin membuat keduanya merasa tidak nyaman prihal Kak Doyoung yang tidak mengatakan padaku jika dia sudah kehilangan Umi nya.
"Soal itu, Sejak kapan kak Doyoung kehilangan Umi nya?" aku bertanya.
"Kalo nggak salah waktu kita masih SD kelas enam. Gara-gara kecelakaan waktu mau pergi lebaran ke rumah Kakeknya Doyoung yang ada di Semarang" Kak Yuta bercerita.
Dia melanjutkan, "Dulu Umi nya Doyoung itu Dosen, denger-denger dari Abah pas sekolah juga sering dapet juara. Makanya ya gitu, Doyoung juga kecipratan pinternya. Sampai sempet lompat kelas waktu SD."
Kami bertiga duduk di pinggiran lapangan sambil menatap langit sore, "Btw, Ta. Lo tau hot news soal band sekolah kita nggak?" Tanya kak Yuta.
Alis mataku mengerenyit karena kakak kelasku itu menggunakan istilah hot news dan membuat berita yang akan disampaikannya itu terdengar luar biasa.
"Enggak" Jawabku singkat.
Kak Yuta mendecakkan lidahnya, kesal karena sikapku yang mungkin dinilainya terlalu mengabaikan hal-hal yang terjadi di sekitarku. "Mark, gitaris band sekolah kita kecelakaan dan bikin dia nggak bisa main di acara ultah sekolah."
Ia lalu menyenggol lenganku, "Dan lo tau apa bagian terbaiknya?"
"Ten yang bakalan jadi penggantinya!"
Refleks saja aku menoleh, melihat ke arah kak Ten yang sibuk melepaskan kontak lens yang dipakainya untuk beralih pada kacamata.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] BF ▪Jaehyun▪
Fanfiction"Ta, inget janji lo, Senyum lo cuma buat gue. Nggak buat yang lain"-Jaehyun . . _ Highest Rank: #1-jjh [06.03.2022] #4-wendy [27.04.2022]