#29 Handphone

622 140 8
                                    

Sabtu siangnya, aku yang tengah bersiap untuk pergi bersama Lucas seperti yang kami sepakati bersama terkejut ketika melihat sosok Jaehyun yang malah datang ke rumah untuk menjemputku. Aku keluar dari rumah, menengok ke arah rumah milik Jaehyun dan mencoba untuk menemukan sosok Lucas. Tapi semuanya nihil.

"Lucas mana, gue janjian sama dia kayaknya." Kataku heran, meski begitu tetap mempersilakan Jaehyun untuk masuk kedalam.

Jaehyun duduk di sofa sambil melihatku yang masih sibuk menyisir rambut, "Lucas baru aja pergi, main sama temennya."

"Lah terus jadinya gue nemenin elo, bukannya si Lucas?" Tanyaku heran. Jaehyun menganggukan kepalanya, dan aku tidak bisa menahan lidahku untuk berdecak karena merasa ditipu oleh Lucas.

"Lagian yang hp nya rusak kan gue." Jaehyun mengatakan hal itu ketika mendengar aku berdecak. Aku menganggukan kepala sambil melenggang pergi kembali ke kamar.

Rambut yang sudah selesai disisir aku ikat biasa, kemudian keluar untuk mengajak Jaehyun segera berangkat. Jarak antara rumahku dan Jaehyun dengan pusat perbelanjaan tempat kami mencari handphone baru untuk Jaehyun tidak terlalu jauh. Kami hanya butuh waktu sekitar duapuluh menit hingga akhirnya tiba disana.

Ketika Jaehyun sibuk memilih, handphone milikku bergetar menampilkan pesan dari Lucas yang mengirimkan stiker mengejek padaku disertai pesan teks yang mana membuatku benar-benar ingin memblokir nomornya.

-

Lucas
| (send sticker)
| Gimana kencannya wkwkwk?

11:21

You

Tau gini harusnya gue nggak nge'iya in |  ajakan elo

Lo dimana? |

11:22

Lucas
| (send picture)
| lagi otw nemenin calon pacar :v

11:22
-

Sebuah gambar dikirimkan oleh Lucas, sosok perempuan dengan rambut ikal yang aku kenali sosoknya itu mengejutkan aku. Itu sosok Tasya dan dilihat fotonya sepertinya mereka berdua juga tengah berada di pusat perbelanjaan yang sama dengan kami.

Jaehyun menghabiskan cukup banyak waktu untuk memilih handphone barunya, sibuk menanyakan berbagai kelebihan dan kekurangan ponsel-ponsel yang dipajang disana. Namun pada akhirnya tetap memilih model handphone yang mirip dengan miliknya yang lama. Selesai dengan acara 'memilih handphone baru'nya Jaehyun mengajakku makan siang, tapi langsung alihkan dengan memberitahunya prihal Tasya yang sedang berada di sekitar sini bersama Lucas, karena adik laki-lakinya itu mengirimi aku pesan soal itu.

"Kalo gitu ajak Lucas sama Tasya makan siang bareng aja, chat si Lucas gih." Katanya santai, sebenarnya aku sama sekali tidak punya rencana untuk ini. Karena sebelumnya berpikir bahwa setelah pergi memilih handphone baru untuk Jaehyun bersama Lucas aku akan pulang untuk menemui Mama.

"Gue makan siang di rumah aja deh, abis dari sini masih mau pergi lagi juga. Ini gue chat si Lucas buat elo aja, lo mau ketemuan dimana ama mereka?" Tanyaku.

Tapi kelihatannya Jaehyun tidak senang dengan itu, senyuman yang tadi ia tunjukan luntur. Dahinya sedikit berkerut juga, memperlihatkan dengan jelas kalau dia kesal denganku. "Elo kenapa sih, Dit. Kita udah lama nggak jalan bareng, sekalinya jalan bareng elo keliatan buru-buru banget mau pergi lagi."

Lagi Jaehyun meneruskan, "Gue ada salah ya sama elo? Kesini-sini elo keliatan nggak nyaman gitu waktu deket gue."

Aku bingung harus menjawab apa ketika sosok teman baikku itu mengatakan hal seperti itu, namun untung saja panggilan dari sosok Tasya lantas mengambil perhatian Jaehyun yang semula tertuju untuk menunggu jawaban dariku.

Segera aku menyapa Tasya dan Lucas sekaligus berpamitan untuk pergi lebih dahulu, Jaehyun masih tetap terlihat kesal sementara Tasya dan Lucas masih sibuk menatap kepergianku.

Sedikit banyak perkataan Jaehyun mengganjal dipikiranku, membuat aku berkali-kali berpikir sikap seperti apa yang beberapa hari ini aku tunjukkan pada Jaehyun hingga bisa membuatnya berkata demikian.

Kemudian dari kejauhan aku mendengar suara Tasya yang sepertinya kesal ketika menanyai Jaehyun prihal mengapa kekasihnya itu tidak menemuinya di tempat mereka janjian hari ini hingga membuatnya harus menunggu sangat lama. Jaehyun tidak menjawab, bahkan sepertinya terkesan mengabaikan pertanyaan dari Tasya.

Dan entah bisikan dari mana, keterdiaman Jaehyun itu membuat aku menoleh kebelakang. Dari jarak itu aku masih bisa melihat sosok Jaehyun yang sibuk menatapku dan benar-benar mengabaikan kehadiran Tasya dan Lucas yang ada di sampingnya. Aku merasa menyesal, dan tidak tahu alasan mengapa aku harus merasakan perasaan itu.

.

.

.

Tbc

[✔] BF ▪Jaehyun▪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang