Fin - (Ny)aman

560 44 38
                                    

"KALIAN KALAU MAU RIBUT MENDING KELUAR" Ole dan Narend langsung diam memandang takut ke arah Caca yang sedang menahan rasa mulesnya.

Iya mereka di rumah sakit sekarang, Caca kontraksi dan masih menunggu waktu untuk bersalin.

"Lagian apa lagi sih yang diributin. Heran" Raja mewakili Teo yang sedang setres melihat istrinya kewalahan.

"Ini nih dugong masa warna undangan mau kuning ngejreng." Jelas Ole yang membuat semua yang ada di ruangan menghela nafas panjang.

Iya...

Awalnya gara gara caption instagram Narend yang Sabila tag pada maminya Narend membuat mereka kena masalah. Keesokan harinya mami Almira datang ke apartement Narend dan mendapati apartement putranya kosong dan ternyata sedang tertidur pulas di kamar Ole.

Ole yang masih pakai mukena jelas kaget ketika pintu apartmentnya berbunyi dan ada mami Almira disana.

"Mami percaya kamu Le, tapi mami ga percaya sama dia" Sambil menunjuk Narend yang masih bermuka bantal.

"Mami percaya kamu Le, tapi mami ga percaya sama dia" Sambil menunjuk Narend yang masih bermuka bantal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Haish, terserah mami udah... serahhh... aa mau tidur lagi" Dan Narend kembali ke kamar Ole lagi untuk melanjutkan tidurnya.

Ole hanya bisa pasrah karena setelahnya bahkan papi mami nya yang tidak pernah bertemu setelah berpisah duduk di satu ruangan. Keluarganya dan keluarga Narend. Yang akhirnya memutuskan pernikahan Ole dan Narend akan dilangsungkan seminggu setelah pernikahan Yudis dan Dara. Gila memang tapi karena Narend yang cuek dan terkesan tidak mau pusing maka mereka akhirnya menurut saja.

"Yaudah sih Le, nanti juga ujung ujungnya nikah kan kita. Mau besok mau lusa mau bulan depan mau taun depan. Ya ini dipercepat aja"

Kembali lagi ke ruangan rumah sakit yang ricuh, bukan karena mereka berdua tapi karena Caca akhirnya dibawa ke ruang bersalin tentu dengan terus didampingi Teo. Semuanya khawatir dan mendoakan yang terbaik.

"Huh gila ya ini baru Caca baru satu" Kata Sabila. Memang persahabatan ke empatnya itu sangat kental bahkan semuanya rela meninggalkan kesibukan masing masing ketika mendengar Caca dibawa ke rumah sakit. Friska. Paling sekarang sedang di dalam pesawat.

"Udah sampai mana persiapan?" Tanya Sabila

"Ya semua udah sih. Tinggal fix ini nih warna undangan" Jawab Ole.

"Halah elo gausah nurutin si Aa... pesen aja dia mah recokin elo buat seneng seneng doang" Kata Sabila lagi "Tapi ga nyangka elo malah duluan. Gue aja yang udah tunangan lama dibalap loh" Lanjutnya

"Iya gara gara elo kan ember"

"Dih ember apaan? Lagian elo berdua ya"

"Dih elo kaya gatau gue aja" Ole ngotot yang dihadiahi cengiran oleh Sabila. Tentu saja Sabila tau sekuat apa iman Ole .

Selang beberapa lama suster datang mengabari jika anak Caca dan Teo sudah lahir. Anaknya laki laki.

***

Zona (Ny)amanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang