Ny 3

409 41 19
                                    

Sudah makan, kenyang, sekarang sedang diantar pulang.

Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan

"Serius elo disini le?" Tanya Narend begitu sampai apartment yang ditunjukkan oleh Ole

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Serius elo disini le?" Tanya Narend begitu sampai apartment yang ditunjukkan oleh Ole.

"Iya lah a, ngapain bohong" Jawab Ole lalu turun dari mobil. Ini mereka sampai di lobby.

"Loh a ngapain turun"

"Malam mas Narend, mba Ole" Sapa Pak Harianto yang menjaga di depan pintu masuk apartment.

"Mas Narend, kuncinya" Narend dengan sigap memberikan kunci untuk diparkirkan. Sementara Ole masih mencerna apa yang sedang terjadi. Kenapa Pak Harianto juga mengenal Narend.

Ole yang terdiam mematung ditarik oleh Narend untuk masuk ke dalam sekarang mereka di depan pintu lift.

"Elo lift mana?" Tanya Narend.

Ole hanya menunjuk lift yang menuju ke angka atas dari apartment. Sementara Narend menghela nafasnya. Sudah tidak enak hati karena se arah.

Pintu terbuka dan Ole memencet tombol dengan angka yang menunjukkan lantainya.

Huft.

"Tenyata ga drama Le, kita beda lantai" Saut Narend.

Plak

"Elo tinggal disini juga?" Tanya Ole akhirnya.

"Iya, 2 lantai diatas elo" Jawab Narend dengan senyum.

"Bodoh!" Kata Ole.

"Heh, ga sopan elo sama Bos sendiri." Narend berdecak.

"Ya se-lantai lah aa..."  Jawab Ole.

"Hah gimana?"

"Kamar elo dua lantai kan? Nah gue 13-14 elo 14-15 kita selantai di lantai 14. Pintu gue lantai 1 pintu elo lantai 2" Jelas Ole.

"Ga paham gue"

Ole lalu memencet angka 14 dan membiarkan angka 13 dan 15 mati.

Ting

"Kamar elo nomor berapa a?"

"4" Jawab Narend yang langsung jadi pelototan Ole. Iyalah bagaimana tidak ternyata mereka berdiri di ambang pintu yang sama no 4.

"Ck kenapa ada penghubungnya gini sih?" Gerutu Ole.

Ketika pintu dibuka mereka disuguhi lagi dua pintu 13 dan 15. Bahkan dari tadi Narend hanya terdiam melihat kebetulan yang terjadi. Dan benar saja ketika dia memasukkan kode rumahnya pintunya terbuka begitupun dengan pintu Ole.

"Heh bocah cilik, elo anak sultan apa gimana? Bisa tinggal disini"

"Ck bawel aa... gausah ngomong ngomong sama anak kantor!!!" Kata Ole dan langsung menutup pintu kamarnya. Dia sudah terlampau sebal. Padahal selama ini penyamarannya hampir sempurna. Gara gara a Narend.

Zona (Ny)amanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang