Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aga membuka tutup kaleng minuman soda rasa lemon yang dibelinya dari mesin minuman di kantin sekolah. Setelah menyeruput sedikit isinya, cowok itu mengeluarkan suara geraman pertanda lega usai minum. Sekiranya minuman dingin itu bisa memadamkan panas yang menjalar di otaknya setelah satu jam berkutat menjawab soal-soal Fisika.
Ah, sebenarnya otaknya takkan bisa panas karena soal-soal berlevel rendah.
Tapi orang-orang sombong di sanalah yang membuat dirinya naik darah sampai kepalanya terasa panas bak berada di Gurun Sahara.
"Ga, katanya lo bakal datang ke sekolah habis Student Day."
Aga melirik tampang si pengeluh. Dia adalah Virga Dananjaya. Sekarang wajah tampannya nampak cemberut dan melempem seperti kue apem karena kedua pipinya yang dikembungkan. "Kok lo malah jadi ngebelain IPA empat sih. Kan kelas kita jadinya kalah," gerutunya lagi.
"Wajah lo udah masuk grup angkatan," Jimmy tiba-tiba melemparkan ponsel bermerk apel terbarunya pada Aga, untung saja benda itu jatuh tepat di kedua tangan yang dicakupkan seperti mangkok. "Bangga banget IPA Empat menang, padahal dia nggak tau aja lo sebenarnya anak IPA Satu."
Aga melihat satu-satunya foto yang menjadi topik utama di grup itu. Foto itu menampilkan momen dirinya saat meminta gadis itu untuk pergi namun dia malah menampilkan wajah... imut? TIDAK, TIDAK. Itu tidak imut. Itu wajah hanya rupa dari gadis yang merengek dan mudah panik.
Ting!
januar_xx: wendya cantik bngett😍😍
Aga baru sadar. Sejak pertemuan pertama mereka dan insiden kelaparan butuh makanan, mereka belum berkenalan secara resmi. Itupun hanya gadis itu yang mengetahui nama lokalnya.
"Ah... namanya Wendya, ya?"
Ting!
bobi.tanjung: mundur alon-alon ajalah klian semua krn wendya psti memilih dia
"Mundur alon-alon?"
Ting!
bobi.tanjung: sekadar mengingatkan sejak dini krn kita semua bukanlah tandingan takuya sagara🙏 @all cowok yg suka wendya
Aga lantas menunjukkan smirk-nya. Bahkan sejak awal pun kalian tidak pantas bertanding dengan saya, batinnya.