Delapan [✔]

22: Garis Terdepan

♡
𝟐𝟐
𝐆𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐓𝐞𝐫𝐝𝐞𝐩𝐚𝐧
♡

2 April 2020.

Sepasang netra yang sempat beriris gelap oleh rasa sesal telah terbuka katupnya. Kini Takuya Sagara melihat banyak kertas bertulis warna-warni yang tertempel di mading kelas mereka.

Bismillah, FK UNPAD 2020!―Jia Ellista.

Coming soon, gue pasti bakal bikin 'from this' 'to this' sambil pakai jakun UI makara merah!―Gasendra Hutapea.

Puji Tuhan... akhirnya gue nggak sekolah lagi―Adam Jackson.

Paris, tunggu gue selesai kuliah di ESMOD ya! Gue pasti bakal ke sana!―Hana Lotussyana.

Anjir... kenapa nulis beginian sih. Tapi Tuhan, gue minta jodoh aja ya. Pokoknya yang sebening kristal―Kairo Gustafa.

SBM ITB...!―Hasan Pamoengkas.

Astungkara camaba HI UGM '20!―Gek Joya.

Sebenernya gue males linjur, tapi gue harus belajar SBM yang bener supaya nggak kalah taruhan ma Chandra. Tenang, tahun ini pasti muka gue bakal diposting di ui.cantik♡―Rossyana Andriani.

Selamat bekerja keras kalian semua^^~~―Chandra Ali Jayanegara.

BUAT DIRIKU: BELAJAR YANG BENER BANGSAT. SAINGAN LO MASUK FSRD ITB BANYAK!!!―Minatozaki Sahanara.

Tuhan, aku nggak tau apakah engkau akan mewujudkan doaku kali ini karena aku memang manusia nggak tau diri. Selama di SMA ini aku sudah terlalu banyak mengucap asa yang selalu dibuat nyata oleh-Mu.

Bahkan yang seremeh urusan percintaan telah kau wujudkan. Aku akan berusaha keras untuk menggapai mimpiku yang ini, tapi tentu aku butuh mukjizat-Mu juga. Gizi UNAIR 2020! Fighting!♡―Vilove Wendya.

"Gizi?" Takuya Sagara memicingkan matanya untuk melihat tulisan tegak bersambung Wendya yang sulit dibaca dari jarak pandang normal. "Dia ingin menjadi nutritionist?"

Sementara itu Chandra Ali yang sedang mengobrak-ngabrik Google untuk menemu jawaban dari soal Biologi yang sulit dijawabnya saat UNBK tadi pun agak terusik dan cuma merespon sepatah kata. "H-hah?"