♡
𝟎𝟖
𝐌𝐮𝐥𝐚𝐢 𝐂𝐮𝐫𝐢𝐠𝐚
♡Takuya Sagara melepas sweeter rajutan yang sejak jam pelajaran pertama telah memberi proteksi ganda pada tubuhnya. Tadi pagi―saat terbangun oleh alarm, dia merasakan sakit kepala yang amat hebat.
Lalu benaknya mengingat-ngingat momen ketika dirinya sehat-bugar, lantas dijadikan sebagai indikator pembanding. Hasilnya menunjukkan status gawat bahwa ternyata hari ini tubuhnya juga lebih hangat dan kalau disentuh terasa menyengat di kulit.
Berkali-kali Sagara bertanya pada dirinya sendiri. Menanyakan apakah ada yang salah dengan makanannya dari Februari sampai Maret ini? Tidak. Meskipun punya banyak stok Gekikara Ramen dan Indomie Ayam Geprek, Aga memahami fakta bahwa dirinya bukanlah rakyat jelata seperti kalian yang tiap keuangan menipis atau akhir bulan selalu terpaksa makan mie instan.
Kurang vitamin? Tidak. Aga tidak berani melupakan yang satu ini. Dia sedang tinggal di negeri asing dan butuh adaptasi. Tubuh yang sehat dibutuhkannya untuk bisa menjalani hari-hari baik di sini.
Kenapa tidak izin sakit saja, sih?
Cowok itu tak mau lagi menunda kehadirannya sebagai anggota resmi klub fisika SMA Pelita Asa. Sebagai anak kelas 11, selain menjadi anggota dia juga dibebankan tanggung jawab untuk menjadi tutor kelas 10 bersama teman-teman seangkatan di ekstra.
Sepanjang nyawa masih betah menginap di raganya, seorang Takuya Sagara akan tetap menjadi Pak Guru Aga selama 1,5 jam tiap seminggu sekali di hari kamis.
"Sebenarnya, konsep Torsi itu hampir mirip dengan konsep pengungkit yang pernah kalian pelajari saat SMP."
"Untuk bisa mengerti konsepnya, biasakan diri kalian untuk mengetahui komponen penyusun Torsi ini terlebih dahulu."
Aga mengambil spidol warna hitam. Lalu dirinya menggambar jungkat-jungkit dengan yang bertitik tumpu di tengah. Sambil menorehkan garis panjang warna merah di bawah jungkat-jungkit itu, dia melanjutkan penjelasannya. "Yang saya beri garis merah adalah jarak. Simbolnya huruf r. Ingat, r kecil. Bukan kapital."
"Lalu dua orang yang ada di sini," Aga menunjuk gambar manusia bertubuh lidi di sisi kiri dan kanan titik tumpu, "dan yang ini punya berat badan. Kita menyebutnya massa. Simbolnya huruf m. M kecil. Bukan kapital."
"Kalau sudah ada benda bermassa, komponen terpentingnya adalah?" Aga melontarkan pertanyaan pada adik kelas yang sedaritadi hanya menyimak.
Semua penyimak mengangkat tangan. Antusias untuk menjawab pertanyaan.
Aga menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Jawab bersama saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Delapan [✔]
Fanfiction[𝐁𝐓𝐒 𝐒𝐮𝐠𝐚 𝐚𝐬 𝐓𝐚𝐤𝐮𝐲𝐚 𝐒𝐚𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐧𝐝 𝐑𝐞𝐝 𝐕𝐞𝐥𝐯𝐞𝐭 𝐖𝐞𝐧𝐝𝐲 𝐚𝐬 𝐕𝐢𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐖𝐞𝐧𝐝𝐲𝐚] [𝟏/𝟒 𝐨𝐟 𝐍𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬.] [𝐃𝐞𝐥𝐚𝐩𝐚𝐧 ∞ 𝐖𝐞𝐧𝐝𝐲 𝐒𝐮𝐠𝐚.] Sagara memutuskan untuk ke luar dari zo...