"Cieee..telat!"
Zera meneguk saliva nya dengan susah payah lalu memutar kepala nya dengan ragu.
"Ihh Delvin" Rengek nya sembari memukul helm Delvin yang masih melekat di kepala nya.
"Aduh!!Iya-iya maaf kamu kira emang guru" Zera hanya menangguk dengan bibir yang ditekuk.
'Ih manis' Batin Delvin sembari menatap muka Zera intens.
"Udah gak usah diliatin malu aku nya"
Gumam Zera.Delvin tersentak lalu tersenyum kaku."Heheh"
"Zera bolos yuk" Ajak nya.
"Ih sesat gak mau ah, aku kan baru masuk sekolah masa mau bolos"
Ucap Zera."Udah telat, emang mau masuk lewat mana hm?"
"Biasa nya kan ada jalan rahasia"
Jawab nya polos.Delvin mencubit gemas pipi Zera, "Gak ada sayang"
"Lah biasa nya juga ada, dulu waktu aku SMP kalau aku telat Ir-" Zera meruntuki ucapan nya hampir saja kebablasan.
"Ir siapa?" Tanya Delvin menatap memincing ke arah Zera.
Zera menggelengkan kepala nya cepat, "Em bukan siapa-siapa kok"
"Oh yaudah ayo mau gak" Zera mengangguk.
"Yaudah ayo" Pungkas nya lalu menarik tangan Zera menuju motor nya.
***
"Mau kemana Kak?"
"..."
"Kak"Delvin tersentak hingga motor nya oleng. "Astaga, Kakak kenapa?"
Delvin hanya menggeleng, Zera tau kalau ia sedang berbohong tapi ia mengiyakan saja.
"Kok ke kuburan?"
Delvin tak menanggapi nya ia malah menarik Zera masuk ke dalam makam.
Sesampai nya di depan batu nisan dengan tanah kubur bewarna coklat itu ia mencium nya lalu menaburkan bunga entah dari mana.
"Itu siapa kak?"Tanya Zera.
ALVANA AURELIA
BINTI
SYAMYA SIGIT
TTL:12 MARET 2003
WAFAT:25 NOVEMBER 2018."Dia sahabat ku dari kecil" Jelas Delvin tanpa menatap Zera.
"Oh"
Hening sebentar karena Zera membiarkan Delvin mengobrol lewat hati dengan sahabat kecil nya.
Delvin berdiri lalu menepuk celana belakang nya sebentar, "Ayo kita jalan lagi" Ajak nya namun Zera menggeleng.
"Loh kenapa?" Ia menarik Delvin lebih dalam ke arah makam.
"Hii Bundaa!!"Sapa nya "Astagfirullah salah, Assalamualaikum" Delvin terkekeh mendengar nya.
"Bunda Zera gak sama Zeren ataupun Ayah maupun dia Bun,aku sama pacar ku hehe, aku dah besar Bun walaupun dari dulu dah pernah sih ehe.oh ya bun,bunda kemarin malam masuk ke mimpi Zera lagi hiks,"Setetes air mata menggalir dengan deras dari mata hitam nya, "Kenapa bunda selalu datang kalau Zera punya salah,kalau Zera bahag-hikss"
Delvin berjongkok dan memeluk Zera dari samping,Zera langsung mengahadapkan badan nya kesamping dan membalas pelukan Delvin.
"Udah ya..Yuk kita jalan lagi" Ajak nya sambil membantu Zera berdiri.
Tanpa mereka sadari di balik sana ada sepasang mata sendu yang menatap mereka berdua dengan tatapan yang sulit diartikan dengan tangan yang mengepal erat.
"Kamu sekarang dah punya penganti aku Zer, semoga bahagia dan maaf aku pergi lagi karena terlalu sakit untuk berdiam disini melihat orang yang disayang bahagia dengan yang lain, suatu saat aku balik lagi"
Gumam orang itu sambil tersenyum pedih.***
Jangan lupa follow;
•@angnoktvia
•@angnbiber
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R A [END]
Teen FictionZera Aurel Dzafina. Gadis cantik yang harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya memiliki riwayat penyakit kangker sejak kecil. Disaat umur nya lima tahun ia tak menahu bahwa ia memiliki penyakit itu. Namun disaat ia remaja penyakit itu terbongkar...