Seusai dari makam tadi Delvin langsung melajukan motor nya ke arah yang Zera tak tau dimana.
Sudah 25 menit lama nya mereka berjalan namun tak kunjung sampai,Zera hanya diam saja takut menganggu konsentrasi nya seperti tadi.
Delvin menghentikan motor nya sejenak, Zera mengeryit bingung, "Kok berhenti?"
"Mau beli minum bentar, kamu tunggu sini aja!" Perintah nya lalu masuk ke dalam kedai kecil itu.
Tak sampai 1 menit Delvin kembali dengan membawa satu kantong hitam yang berisi dengan aqua.
Ia menaiki motor nya lagi dan disusul dengan Zera dibelakang nya. Ia kembali menjalankan motor nya tanpa bicara.
"ZER CAPE GAK!?"
"Gak kak" Balas nya.
Zeren menghentikan motor nya didepan pohon-pohon lebat didepan nya,"Kenapa ke hutan kak?"
"Aku mau nunjukin sesuatu ayo" Ajak nya sambil menarik tangan Zera.
Semakin masuk ke dalam hutan bukan nya seram namun makin indah kedalam nya.
Mata Zera berbinar saat melihat rumah pohon yang nampak tua di depan nya.
"Gilaa!! Rumah pohon" Pekik Zera sambil memperhatikan rumah pohon didepan nya dengan antusias.
"Bagus gak?" Zera mengangguk.
"Mau naik gak?" Tanya nya lagi. Zera menggeleng.
"Takut agak tinggi" Jelas Zera.
"Udah gapapa, kamu deluan"
Zera pun mulai menaiki tangga itu perlahan hingga mencapai puncak nya dan memekik,"Yeayyy!!!"
Disusul dengan Delvin dibawah nya dengan mudah ia naik seperti sudah pro sekali,Zera ternganga melihat nya,
"Cepat banget kak?""Iya dong" Balas nya songong.
"Huuu"Sorak Zera.
***
Tuk tuk tuk
"Kak gantian dong!!" Rengek Zera berusaha meraih bola basket yang ada digenggaman Delvin.
"Tangkap dong"
Zera pun berusaha merebut bola itu dari Delvin namun susah, "Udah kaya ngerebut pacar orang,susah"Gumam nya sambil mengaruk tengkuk nya kikuk saat melihat Delvin menatap nya tajam.
"Canda kak"Kata Zera sambil terkekeh, "Kok kakak banyak diam sih?Bosan ya sama Zera?"
Delvin menggeleng cepat, "Siapa yang bosan sih gak kok"
"Oh"
"Kak pulang yuk dah sore" Delvin mengganguk setuju.
***
"Kak makasih ya" Ucap Zera saat sudah sampai pekarangan rumah nya.
Delvin menangguk sambil mengacak rambut Zera.
"Kak rambut aku kasar loh gara-gara gak pakai helm" Kata Zera.
"Biar aku bawa helm emang kamu mau pakai?" Zera hanya menggeleng.
"Yaudah aku pulang ya" Pamit nya.
"Oke, hati-hati kak"
"Siap"
Setelah dirasa Delvin hilang dari pandangan nya ia masuk ke dalam rumah tanpa memikirkan bahwa ia tadi bolos.
"Ekhm, dari mana saja tadi mbak nya kok tadi gak ada di sekolah yaa"
Zera tetap berjalan tanpa mempedulikan seseorang yang sedang berbicara dengan nya.
"Ekhm ada orang lo"
"Oh" Kata Zera lalu membalikan badan nya, "Omaygatttt kok remote nya terbang yaa" Pekik nya sambil membekap mulut nya.
"Idih si udin dah gila"
***
Jangan lupa follow;
•@angnoktvia
•@angnbiber
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R A [END]
Novela JuvenilZera Aurel Dzafina. Gadis cantik yang harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya memiliki riwayat penyakit kangker sejak kecil. Disaat umur nya lima tahun ia tak menahu bahwa ia memiliki penyakit itu. Namun disaat ia remaja penyakit itu terbongkar...