33 | Latihan

3.6K 181 2
                                    

Untuk ketiga kalinya Zera kembali berlarian, Satu hal yang ia herani kenapa ia tidak lelah?

Ia bersyukur akan hal itu. Karena beberapa minggu ini ia jarang sekali lelah. Tapi entah esok dan seterusnya tak ada yang tau.

Ia kekelas nya terlebih dahulu, didepan kelas ia mengembuskan nafas nya. Ia meminum air yang ada disediakan buat kelas.

"Ryan sialan,awas aja kalo ketemu" Gumam Zera.

Seusai meminum air ia langsung ke meja nya dan membawa tas nya, sebelum keluar ia mengambil ponsel nya terlebih dahulu.

Banyak panggilan tak terjawab dari Zeren hampir seratusan entahlah bagaimana ia menelpon.

Jika ponsel Zera adalah ponsel kentang mungkin ponsel nya sudah ceket karena banyak panggilan seperti itu.

Zarenairon is calling you..

"Halooo!!aku pulang sore ya latihan soal nya aku kepilih pensi dadah Abang ku sayang"

"Woi gu-"

Tut

"Kebanyakan bacot kalo gak dimatikan"

"Woi!"

"Astaga,kamu aku cariin ternyata ada disini" Kata Zera saat melihat Ryan ada diambang pintu.

"Hehhe maaf ketiduran di rooftop" Balas Ryan cengengesan. "Lo tadi nyariin gue?"

Zera hanya mengangguk malas,"Sial aku nyariin kamu sampai berapa kali nabrak orang mana jatuh lagi dikoridor" Ucap Zera menceritakan kejadian tadi.

"Ya maaf kan ta-"

"Udah ayo latihan dah jam setengah tiga" Potong Zera dengan cepat dan tanpa basa-basi ia langsung menarik tangan nya membawa ke taman belakang.

***

"Mana gitar nya?" Tanya Zera seraya menyodorkan tangan nya.

Ryan menepuk keningnya,"Ketinggalan di rooftop ambil gih" Suruh nya dengan kaki diangkat ke paha nya.

"Malas ambil sendiri itu kan kecerobohan kamu" Tolak Zera.

"Ambil dong gue cape turun naik"

"Kamu pikir aku gak cape lari nyariin kamu,mana lantai licin"

"Iye iye udah ntar gue ambil!" Putus nya lalu pergi dengan muka masam.

Dua menit kemudian Ryan kembali dengan membawa tas dengan gitar nya.

Lalu memangku gitar nya ke pangkuan nya, "Aku aja yang main gitar" Kata Zera.

"Gak! Gue aja lo cewe"

"Biar aja, biar menarik"

Ryan berpikir sejenak dengan tangan yang disimpan di dagu nya,"Oh ya bagus juga nih"

Dengan senang hati Zera menerima gitar itu lalu memangku nya dengan senyum penuh kemenangan.

"Lagu apa nih?" Ucap Zera.

"Mm..lagu rumit tau gak?"

"Tau kok udah ayo mulai"

Ryan pun duduk kerumput-rumput dengan Zera yang diatas kursi dengan memangku satu gitar.

"Mulai ya!" Ucap Zera dan diangguki oleh Ryan.

Jrengg

"Ehhh bentar" Potong Ryan sebelum mulut Zera bernyanyi.

"Kenapa?"

"Eh gapapa lanjut"

Mereka mulai bernyanyi lirik demi lirik mereka nyanyi, walaupun Ryan sering salah namun suara nya tetap senada.

"Sip udah jam setengah lima nih yuk pulang ntar gerbang nya ditutup lagi"

Pungkas Zera Ryan,mengangguk lalu membenahi alat nya dan dimasukan ke dalam tas nya.

"Nanti kalo di panggung jangan salah salah ya Yan"

"Sip!"

***

Z E R A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang