48 | Dia Zefa

3.9K 183 2
                                    

Jangan lupa vote dan komen nya😗🥰🥺❤️🧡💛💙💜🤎🤎🖤🤍

***

"Hai!" Sapa seseorang seraya melambaikan tangan nya, muka nya sangat familiar di muka mereka karena ia sangat mirip Zeren.

Raut wajah Zeren dan Zera langsung menegang mendengar suara itu. Perlahan mereka menoleh ke sumber suara lalu membelakan mata nya.

"Dia siapa?" Ucap Delvin menatap Zera dan Zeren.

"Dia Zefa" Balas mereka barengan.

"Jangan bilang kembaran kalian juga!?" Tebak Nabil tepat sasaran.

Mereka berdua mengangguk, Zefa berjalan mendekati mereka lalu memeluk Zeren terlebih dahulu.

"Lo kemana aja sebelas tahun lo ilang dan sekarang kembali lagi! Mana mirip banget lagi sama gue" Kata Zeren seperti mencibir saat kalimat akhirnya.

Pletak!

"Kaya mana kagak mirip bego! Lo kan kembaran gue" Balas Zefa memukul kepala Zeren lalu melepas pelukannya dan mendekat ke arah Zera.

"Kenapa kamu baru balik sekarang! Jahat" Gumam Zera saat Zefa sudah ada di pelukan nya.

"Maafin Zefa. Zefa baru balik soal nya nenek gak ada teman disana" Balas Zefa dengan tangan mengelus rambut Zera.

"Bener?"

Zefa mengangguk,"Sangat benar. Kamu kenapa sekarang jadi sakit gini?"

"Udah lama" Gumam nya pelan.

"Hah!? Jadi selama ini kamu sakit" Pekik Zefa. "Pantes aja aku disana selalu merasa sakit ternyata kamu" Sambung nya.

"Maafin aku kalau kamu merasa sakit"

***

Ruangan bernuasa putih ini sekarang sepi karena mereka semua sudah pulang; mereka adalah Delvin, Nabil, Arkan dan Cyla.

Sekarang hanya ada Zera, Zeren, Zefa dan Leo mereka sedang terdiam dengan pikiran yang melayang entah kemana.

"Kenapa kamu kembali Zefa? Apakah Nenek sudah sembuh?" Ucap Leo.

Zefa mendongak lalu menoleh ke arah Leo,"Iya Yah nenek udah sembuh aku kesini karena kangen mereka" Ucap nya sambil menunjuk Zera dan Zeren.

Yang ditunjuk langsung menatap ke arah suara. Lalu tersenyum kecil.

"Ayah aku kapan pulang?" Tanya Zera.

"Hm..bentar ya Ayah tanya dulu" Ucap Leo lalu berdiri meninggalkan mereka yang terdiam.

"Masih sekolah Ra?" Tanya Zefa.

Zera hanya menggeleng lalu fokus pada handpone nya lagi.

***

Z E R A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang