Angin malam menerpa kulit wajah Delvin,jendela dibiarkan terbuka dan dia duduk tepat di depan jendela.
Ia masih memikirkan ucapan anak Cowo yang bersama Zera tadi siang.
Apa maksudnya Zera mau pergi?
Penyakit?
Ia bingung dengan semua itu, rambut nya yang sengaja diacak itu makin acak-acakan saat ia mengacak nya kembali.
"Agrrrhhh!!!" Pekik nya frustasi.
"Woi bro! Ada masalah ada anak mamah Dedeh nih curhat dong" Ucap Arkan yang tiba-tiba saja datang dan duduk disebelah nya.
"Anak babi! Ngangetin aja lo" Balas Delvin lalu memukul kepala Arkan menggunakan Bantal yang sedari tadi ia buat menyangal tangan nya disaat ia melamun.
"Lo kenapa sih? Babi terus gak ada gitu anjing kek? Asu kek? Bajing-"
"Lo mau absen tu nama satu-satu didepan gue? Mampus lo gue bikin" Ancam Delvin.
"Curhat kek Vin ada, numpung ada anak mamah Dedeh disini" Ucap Arkan lagi berusaha untuk membujuk sepupu nya ini.
"Malas gak untung gue curhat sama anak babi kaya elo" Cetus nya.
"Muntung lo rigat"
"Babiii!!!"
"Apaaaa anjinggg" Balas Arkan.
"Gue mau cerita aja sama lo" Final Delvin karena pendengaran nya pernah mendengar kalo curhat bisa membikin beban hilang.
***
Setalah meneguk air nya Delvin membuka mulut nya,"Jadi gue mau curhat tentang kisah cinta gue"
"Gayamu bocah cinta-cintaan bilang mamak nih" Cibir Arkan.
"Najis!! Mau dengar gak?" Ucap nya dengan nada naik satu oktaf.
"Heem" Dehem nya mengiyakan ucapan Delvin.
"Jadi gue baru aja putus dengan cewe gue-"
"Yang mana cewe lo kan banyak"
"Lo pikir gue elo cewe dimana-mana" Balas nya sarkas dan menoyor kepala Arkan.
"Hm lanjutin" Balas Arkan malas.
"Terus dia mutusin nya tiba-tiba lagi,jadi gue mau gimana?"
"Ya terima kenyataan aja lah bro" Kata Arkan lalu menepuk bahu nya.
"Bangsat,nyesel gue cerita sama elu, gak ada paedah nya anjir!!" Ucap Delvin ngegas.
Sang pelaku hanya menyegir seperti orang bodoh,"Tunggu aja waktu nya dia pasti cerita"
"Kalo gak lo desak dia agar cerita" Sambung Arkan.
"Bagus juga ide lo"
"Iyalah Arkan gitulah" Ucap nya membanggakan diri sendiri.
"Naj-"
Drtttttt
Selingkuhan 15 is calingggg...
"Anjas lima belas dong" Kata Delvin pas tanpa sengaja melirik ponsel Arkan.
"Hehe udah ya gue mau calling-calling dulu dadahh"
Delvin hanya bergidik ngeri saat Arkan memberi nya kiss jauh.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R A [END]
Подростковая литератураZera Aurel Dzafina. Gadis cantik yang harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya memiliki riwayat penyakit kangker sejak kecil. Disaat umur nya lima tahun ia tak menahu bahwa ia memiliki penyakit itu. Namun disaat ia remaja penyakit itu terbongkar...