Hari yang cerah untuk hati yang cerah.Pagi ini Zera sudah siap dengan seragam baru nya senyum lebar menghiasi wajah nya.
"Udah cantik gak usah ngaca terus Sian tuh kaca nya ntar pecah" Ucap Zeren yang sedang berdiri di ambang pintu.
"Sirik aja!" Balas Zera.
Tin tin!!
"Siapa tu bang Ayah kan lagi ke luar kota terus itu siapa?" Tanya Zera menatap bingung ke arah Zaren.
Zaren hanya mengendikan bahu nya lalu pergi ke bawah untuk membuka pintu.
"Ehh Delvin cari Zera ya sabar ya" Samar samar Zera mendengar ucapan Zeren yang menyebut kan nama Delvin.
Zera pun dengan cepat meraih tas nya dan memakai sepatu nya tak lupa ia mengikat rambut nya menjadi ikat kuda.
"Sipp!!"
Zera pun turun ke bawah dengan senandung kecil yang keluar dari bibir mungil nya.
Sesampai nya di bawah ia segera meraih roti berisi coklat tanpa memedulikan seseorang yang memperhatikan nya intens sedari tadi.
"Ngapa lo liatin adek gue terus?" Tanya Zaren menatap curiga ke arah Delvin dengan senyum menggoda nya.
"E--em gapapa kok cuma cantik aja kalo diikat" Zera yang dikatakan seperti itu pun hanya tersenyum kecil lalu melanjutkan makan nya.
"Gak baper dek?" Tanya Zeren,Zera hanya menggeleng menanggapi nya.
"Lo masih ingat dia ya?" Ucap Zaren berbisik disamping telinga nya Zera lagi lagi Zera hanya mengangguk menanggapi nya.
"Udah lah lupaiin aja paling dia udah punya yang lain" Ucap Zaren lagi.Zera diam kali ini ia sedang berpikir.sampai akhir nya ia berdehem kecil dan meminum susu nya.
"Obat diminum"
"Kamu kenapa sih bawel banget dari tadi" Ucap Zera menatap kesal ke arah Zaren.
"Obat apa?" Tanya Delvin menatap ke arah Zera dan Zeren bergantian.
Zera hanya menanggapi nya dengan gelengan lalu berjalan ke kamar nya lagi dan meraih sebotol obat lalu turun ke bawah lagi dan berjalan ke arah kulkas lalu mengambil sebotol Aqua.
"Ren ayo berangkat" Ucap Zera.
"Lah lo kan sama Delvin?"
"Iya kah?" Tanya Zera.Delvin menangguk lalu bangkit dari duduk nya lalu menarik tangan Zera.
***
Bel istirahat sudah berbunyi siswa-siswi berjalan ke kantin untuk mengisi perut mereka yang keroncongan.
Berbeda dengan Zera ia malah mengeluarkan sebotol obat dengan diam diam lalu meminum obat yang ada di genggaman nya itu.
"Fyuhh pait" Gumam nya saat udah menelan obat itu.
"Obat apa tu Zer?" Tanya Cyla yang baru saja datang ke bangku nya.
"Obat pusing aja" Balas Zera gugup.Cyla menangguk lalu mengajak Zera kekantin dan disetujui oleh Zera.
"Zer?"
"Hm?"
"Gajadi lah dah lupa"
"Oh"
"Oh aja nih"
"Iya"
"Oh ya udah"
Hening menghiasi mereka saat mereka sampai di depan pintu kantin di karena kan Zeren yang sedang bertengkar dengan Fendo--Kakak kelas yang terkenal akan kenakalan nya.
Bugh
Bugh
Bugh
Tiga pukulan sekaligus terdengar jelas di telinga Zera ia memejamkan mata nya sejenak sebelum akhir nya menghampiri Zeren.
"Bang udah" Lerai Zera menarik tangan Zeren yang sedari tadi melayang di udara di karenakan pukulan meleset.
"Kali ini Lo selamat besok besok liat aja" Ucap Zeren menaruh tangan nya di leher nya dan menatap tajam ke arah Fendo.
***
Jangan lupa follow;
•@angnoktvia
•@angnbiber
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R A [END]
Ficção AdolescenteZera Aurel Dzafina. Gadis cantik yang harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya memiliki riwayat penyakit kangker sejak kecil. Disaat umur nya lima tahun ia tak menahu bahwa ia memiliki penyakit itu. Namun disaat ia remaja penyakit itu terbongkar...