Sisiran di rambut nya ia hentikan saat melihat sehelai rambut yang rontokan terjatuh dari rambut nya.
Zera berjongkok untuk meraih rambut itu, ia terkekeh sumbang menertawai nasib hidup nya,"Hidup udah gak lama aja belagu kamu Zer, Zer pake minta yang aneh-aneh, yang ada kamu malah ngerepotin mereka lagi.." Gumam Zera.
Ia berdiri dari jongkok nya lalu memakai hoodie yang tak pernah ia pakai lagi, hoodie itu sudah lama terakhir ia pakai saat SMP ia tidak memakai nya karena kebesaran dan sekarang hoodie itu sangat nyaman di badan nya.
Seusai memakai hoodie nya ia memakai kan liptint agar bibir nya tidak terlalu pucat. Zera menyapu rambut nya kasar dan rambut nya pun kembali acak-acakan.
"Aggghhh.."
***
Obat pereda sakit pada ginjal nya berhasil masuk ke dalam perut nya, setelah ia meminum obat penunjang hidup nya itu ia meminum obat pereda nya.
Didepan nya ada Zeren yang sedang bermain ponsel dan Zefa yang sedang memakan sarapan nya.
Tin tin!
Zera bangkit dari duduk nya,"Aku berangkat ya!"
"Jangan kecapean, pinggang nya jangan sampai terbentuk benda-benda aneh!" Pesan Zefa sebelum Zera pergi.
Zera hanya bergumam pelan mengiyakan ucapan Zefa. "Deluan para jembleee!!" Zefa mendegus kasar mendengar ucapan Zera.
"Hati-hati Dek!" Ucap Zeren, Zera mengacungkan jempol nya sambil terkekeh melihat muka masam Zefa.
"Maaf lama hehe" Ucap Zera saat ia sudah sampai di depan gerbang rumah nya.
"Gak lama kok" Jawab Zeren lalu menyerahkan sepasang helm kepada Zera.
Zera menggeleng,"Gak mau! Pusing kepala ku kalau pake helm" Tolak nya.
"Nanti kalau kecelakaan gimana!?"
"Doa' nya!"
"Ya kan aku takut kamu kenapa-napa"
***
Angin menderas membuat rambut Zera yang sedang di urai itu bertegangan, ia memakai tudung hoodie nya.
Suasana hening melanda mereka berdua, Zera menoleh ke arah Delvin, Rambut nya bertebangan membuat Zera salfok.
'anjas ganteng bangetttt!!!' Jerit nya dalam hati.
Zera membuang muka nya saat melihat Delvin memutar wajah nya menhadap diri nya,"Kok hadap sana sih! Hadap sini aja kan enak tatap-tatapan"
"Malas lah nanti kamu khilap lagi kaya waktu itu" Canda nya sambil terkekeh.
Delvin mencebikan bibir nya,"Ih!"
Delvin menyodorkan kelingking nya kepada Zera tiba-tiba,"Aku dan Kamu akan menjadi kita bila waktu nya akan tiba! Janji terus bertahan hingga penyakit kamu sembuh!" Zera tertegun mendengar ucapan serius Delvin.
Tak lama Zera terkekeh hambar,"Aku gak yakin aku bisa sembuh"
***
PENDEK AMAT ANJASSSS 😭
PENGEN SIH PANJANG TAPI.....
AKU SUKA GAK BISA MIKIR ANJAS KALO NGETIK NYA PANJANG..
JADI NIKMATI SAJA OKEYYYYY🙂👍
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R A [END]
Teen FictionZera Aurel Dzafina. Gadis cantik yang harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya memiliki riwayat penyakit kangker sejak kecil. Disaat umur nya lima tahun ia tak menahu bahwa ia memiliki penyakit itu. Namun disaat ia remaja penyakit itu terbongkar...