ANGGAP AJA BAHASA BELANDA GAESSS AKU MAGER TRANSLATE 🙂
SEBELUM DIMULAI JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN!OH YA SATU LAGI! JANGAN LUPA BUAT FOLLOW AUTHOR NYA KALI" BUAT AUTHOR NYA BAHAGIA :)
***
Belanda.
Ceklek!
Leo bangkit dari duduk nya saat mendengar suara kenop pintu terputar diikuti oleh Zeren dan Zefa.
Dokter Smith menghela nafas nya kasar lalu menatap ke arah mereka bertiga,"Ginjal nya sudah makin parah jika tidak ada pendonor nya hidup anak tuan akan melayang selain itu penyakit kangker juga sudah semakin parah ia sudah menyebar ke seluruh organ tubuh nya" (anggap bahasa belanda!).
"Apakah tidak ada cara lain dok selain donor?"
"Ada cara lain seperti cuci darah namun seperti nya itu tidak bakalan sempat karena ginjal nya sudah sangat rusak dan itu harus segera di operasi agar ginjal lainnya tidak terkena juga"
Leo terdiam lalu duduk kembali di kursi itu.
"Saya permisi dulu!" Pamit dokter Smith dan diangguki oleh Zeren dan Zefa.
Cowo dibalik dinding itu mengusap wajah nya kasar dada nya bergumuruh ia merasa bersalah atas kejadian itu.
Ia menduduki kursi sebentar lalu menundukkan kepalanya, tak lama ia kembali mendongakan kepala lalu menganggukan kepala nya beberapa kali untuk membuat kan tekad nya.
***
Indonesia
Seorang gadis sedang menunduk menatap tanah yang masih basah karena hujan baru saja turun.
Air mata nya sedari tadi tak kunjung henti, ia masih bersalah karena dirinya egois kejadian beberapa tahun lalu terulang lagi.
Gadis itu Alma ya mantan sahabat Zera saat SMP dulu yang membuat Zera harus kehilangan ginjal nya karena ia rela mendonorkan nya pada sahabat nya oh tidak apakah itu pantas disebut sahabat?
Alma tersentak saat ada seseorang yang menepuk bahu nya,"Arkan!" Beo nya menatap lurus mata Arkan yang menatap nya datar.
Arkan hanya bergumam lalu duduk disamping Alma tanpa minta izin karena kursi ini untuk umum, asek.
Mereka hanya duduk diam dengan pikiran masing-masing, Alma masih merasa bersalah atas kejadian itu dulu ia kira Irfan emang pergi untuk selamanya ternyata ia ada di negara orang.
Ah ingat-ingat tentang dia membuat lamunan Alma buyar lalu ia menolehkan kepala nya menatap Arkan yang sedang melamun.
"Emm.. boleh nanya gak?"
Arkan menoleh lalu mengangguk,"Silahkan"
Alma terdiam sebentar lalu menarik nafas nya."Lo tau gak Irfan kemana setelah membawa Zera kerumah sakit" Arkan tak merasa asing dengan nama Irfan karena Ryan dulu saat SMP dipanggil Irfan bukan Ryan.
"Dia ada diluar negeri katanya ada urusan"
***
PENDEK KAN YUHUUU!! AKU MAGER KETIK JARI KU PEGEL GEYSSS JADI SEGINI DULU!
PANTENGIN TERUS SIAPA TAU UDAH ENDING AJA HEHEHE KAN GAK KERASAAA 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R A [END]
Fiksi RemajaZera Aurel Dzafina. Gadis cantik yang harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya memiliki riwayat penyakit kangker sejak kecil. Disaat umur nya lima tahun ia tak menahu bahwa ia memiliki penyakit itu. Namun disaat ia remaja penyakit itu terbongkar...