Sudah beberapa kali Delvin nampak membuang nafas nya gusar, Zeren yang disitu pun jengah.
"Duduk kenapa Vin!" Jengah nya yang melihat Delvin sedari tadi hanya berputar-putar tidak jelas didepan pintu UGD.
Delvin diam tak menganggapi ucapan Zeren, ia malah menyederkan punggung nya ke dinding dekat pintu.
"Nak mending kamu pulang dulu, baju kamu ada darah nya tuh" Saran Leo.
Zeren mengangguk menyetujui,karena ia baru sadar kalo baju Delvin ada darah nya.
Delvin pun berpikir sejenak lalu mengangguk,ia mendekati Leo lalu meraih tangan nya dan Salim.
"Kalo Zera sudah sadar kabari saya ya om"
Leo menangguk mengiyakan ucapan Delvin, karena ia juga kasian dengan kondisi Delvin saat ini, baju banyak bercak darah, rambut acak-acakan.
Delvin pun berterima kasih lalu berjalan ke pintu utama karena sebentar lagi pintu akan tertutup ia pun mencepatkan langkah nya.
***
Sesampainya dirumah ia mendaratkan bokong pada sofa lalu mengusap kasar muka nya.
"Loh dah pulang? Kata nya mau ajak Zera kesini" Ucap Linda, Mama nya. Ya ia sudah lama menceritakan Zera kepada Mamanya termasuk penyakit yang ia derita.
"Zera tadi drop lagi, jadi gak jadi deh" Jelas nya.
Linda membekap mulut nya tak percaya, lalu ikut serta duduk disamping Delvin, "Gimana cerita nya?!"
Delvin menceritakan semua nya namun tidak dengan momen saat ia berciuman tadi bisa habis dia digampar emak nya.
"Kok bisa?" Tanya Linda masih tak percaya.
"Gak tau juga.. tiba-tiba sih" Kata Delvin mengelus tengkuknya yang tidak gatal.
Linda hanya ber-oh ria seraya berpikir,"Mamah nya kemana Vin?"
Delvin terdiam sebentar lalu mendongakkan kepala nya menatap Mamanya,"Mamah nya udah gak ada Mah" Ucap nya.
Linda membekap mulut nya,"Terus dia tinggal nya sama siapa?"
"Sama siapa lagi kalau bukan kembaran nya sama Papah nya" Kata Delvin lagi.
"Ohh jadi dia punya kembaran? Cowo apa Cewe nih?" Tanya Linda lagi dengan senyuman menggoda nya.
"Ya Cowo lah" Balas nya agak nyolot, karena ia tau maksud pandangan Mamanya.
"Nyantai aja kenapa, Mamah cuma bercanda" Kekeh nya.
Tak lama mereka terdiam benda pipih didepan mereka bergetar, Delvin yang sedang memejamkan mata nya merasa terganggu.
"Mah ponsel nya bunyi tuh" Kesal nya yang masih tak menyadari bahwa ponsel nya yang berbunyi.
"Endas mu ponsel Mamah punya kamu gitu" Kata Linda.
Linda melirik sekilas nama yang tertera 'Zeren',lalu ia menatap Delvin dan mendekatkat nya ke telinga Delvin setelah ia menekan tombol hijau nya.
'Halo Vin..tadi dokter udah datang dan kata nya-" Mata Delvin terbuka lebar saat mendengar suara Zeren dan menunggu lanjutan Zeren.
"Kenapa Ren!?"
"Zera koma lagi" Balas nya agak pelan lalu mematikan sepihak panggilan itu.
Mata nya terbelak, ini semua karna nya, jika ia tak mengajak Zera berjalan pasti ia tidak akan seperti itu.
Linda yang melihat Delvin seperti itupun menepuk pundak nya,"Kamu pasti bisa"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R A [END]
Teen FictionZera Aurel Dzafina. Gadis cantik yang harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya memiliki riwayat penyakit kangker sejak kecil. Disaat umur nya lima tahun ia tak menahu bahwa ia memiliki penyakit itu. Namun disaat ia remaja penyakit itu terbongkar...