41 | Pulang

4.5K 191 3
                                    

Srekk

Kamar bernuansa putih dengan bau obat-obatan pun menjadi terang karena Leo membuka gorden nya alhasil cahaya menerangi.

Zeren yang sedang tertidur di kasur tipis pun menerjap-nerjapkan mata nya perlahan karena silau yang masuk ke retina nya.

Sedangkan Zera yang sedang bermain ponsel menyipitkan mata nya karena silau yang masuk ke mata nya.

"Ayah Zera boleh sekolah lagi gak?" Tanya Zera tiba-tiba.

Leo yang sedang didepan jendela menoleh lalu menggeleng tegas, "Gak sayang.. penyakit ini udah bukan yang biasa ini udah masuk stadium empat jadi kamu tidak boleh kecapean nanti kamu drop dan sadar nya bisa berhari-hari atau berminggu-minggu" Cerocos Leo panjang lebar.

Zera menghembuskan nafas nya lalu beralih lagi ke ponsel nya dan mengetikan sesuatu.

Zeraaurel
Kak!!!
Masa aku gak boleh
sekolah lagi 😭

Lima menit menunggu akhir nya Delvin membalas pesan nya.

Delvinalvaro
Gapapa
kan biar kamu sembuh
Nanti aku kesana ya
mau dibawaiin apa?🙄

Zeraaurel
Emm apya🤔
Gak deh
Hari ini aku ada jadwal kemo
kakak tungguin aku aja y

Delvinalvaro
Oke
nanti aku datang
jam set8 an ya
(Read)

Setelah membaca pesan dari Delvin, Zera malah senyum-senyum tidak jelas yang membuat Zeren bergidik ngeri melihat nya.

***

"Haiiii!!!!! Nabil datang lagiii guyssss"

Pletak!

"Jangan teriak bego, rumah sakit nih" Tegur Arkan.

Delvin hanya menatap datar ke arah mereka berdua sedangkan Zera dan Cyla sudah tertawa, ya Cyla ikut serta diantara mereka.

"Hai Zerr, maaf ya baru hadir! Tau gak masa gue disekolah gue gak ada teman"

"Tukang parkir lagi dibully, kau pikir aku peduli" Celetuk Arkan membalas perkataan Cyla.

"Iya gapapa kamu udah datang aja aku udah senang" Ucap nya.

"Zer kata Ayah hari ini pulang" Ucap Zeren yang datang dari pintu.

Senyum lebar nya merekah lalu mengangguk semangat.

***

Jam menunjukkan pukul 14.25 sudah 10 menit ia menunggu Leo namun ia tak kunjung kembali.

Entah apa yang dilakukan nya, sudah berapa kali Zera menghembuskan nafas nya jengah.

Zeren yang tak henti nya bermain game dan Delvin yang bersandar dibahu nya sedang tertidur. Sedangkan yang lainnya sudah pulang sedari tadi.

"Del!!! Bangun berat" Rengek Zera namun diabaikan oleh Delvin.

"Ren, bangunin!!" Rengek nya lagi.

"..."

"Bangke sumpah" Gumam Zera, seketika mata Delvin terbuka dan tertawa terbahak.

"Iya-iya maaf. Cuma tidur boongan juga" Ungkap nya.

Zera hanya diam seraya mencebikan bibir nya kesal, lalu merogoh saku nya dan mengeluarkan ponsel nya.

Zeraaurel
P
P
P
P
P
P
P

"Zera diam anjir!! Kalah nih" Cetus Zeren menekan-nekan ponsel nya agar kembali ke awal.

"Bodo amat"

"Lo sek-"

"Ayo pulang" Kata Leo yang tiba-tiba datang memotong ucapan Zeren.

***

Zera menghirup nafas dalam-dalam saat ia sudah sampai halaman rumah nya, ia membuka perlahan hoodie nya lalu melempar nya ke muka Zeren.

Zeren yang mendapat lemparan seperti itu hanya mengelus dada nya lalu mengucap istighfar beberapa kali.

Delvin tertawa melihat muka miris Zeren, Zeren yang merasa ditertawai menoleh lalu menatap tajam ke arah Delvin.

"Kagak gue restuin mampus lo" Ancam nya seraya memberi kepalan tangan.

"Dih" Ucap Delvin lalu terkikik.

"Yah nanti aku homeschooling lagi ya?" Tanya Zera menatap ke arah Leo.

Leo menangguk,"Iya gapapa kan?" Ucap Leo hati-hati.

Zera hanya mengangguk lalu tersenyum.
Zera berjalan masuk ke rumah nya lalu berjalan ke kamar nya.

Ceklek

Ia mengerutkan kening nya kenapa kamar nya sangat gelap sekali?
Ia berjalan ke arah saklar namun sebelum ia sampai sudah ada yang menghidupkan nya.

"Kejutannnnn!!!" Teriak mereka tiba-tiba siapa lagi kalau bukan,Nabil, Cyla dan Arkan dan mengapa ada Ayah nya, Zeren dan Delvin?

Bukankan mereka tadi diluar.

Zera menatap bingung ke mereka, lalu mereka terkekeh,"Dari balkon hehe" Kata Zeren mewakili mereka semua.

Zera menatap tulisan 'WELCOME BACK ZERA' Mata nya berkaca-kaca menatap itu.

"Ini ide siapa?"

Mereka menunjuk Delvin,"Gak suka ya?" Tebak Delvin.

Zera menggeleng,"Suka banget bukan gak suka" Balas nya.

Delvin berjalan mendekat ke arah Zera lalu membisikan sesuatu ke Zera.

Seusai membisikan ia mundur kambali, Zera mengangguk menyetujui ucapan Delvin.

"Ekhm, dunia serasa milik berdua" Kata Arkan menyadari dunia mereka.

"Jomblo diam!"

***

Z E R A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang