Sudah lima hari mereka habis kan buat latihan dan hari ini adalah klimaks nya puncak nya tadi pagi glady bersih sudah selesai dan sekarang tinggal menunggu giliran mereka saja.
Pagi yang cerah ini Zera hanya memakai hoddie merah polos dan celana jeans bewarna hitam.
Sedangkan Ryan memakai kemaja biru dengan kaos putih didalam nya dan memakai celana abu-abu hari Senin nya karena katanya gak mau ganti celana lagi.
Mereka berdua sedang duduk di belakang panggung dengan diam dan sesekali bercanda.
Sekarang sedang acara menari kelas dua belas dan dua urutan lagi giliran mereka.
Sebenar nya Zera sedang gugup tapi ia pandai menyembunyikannya.
"Yan dah hapal semua kan?" Ucap Zera bertanya kepada Ryan yang sedang memakan permen.
"Iya udah kok nyantui" Balas Ryan disertai ancungan jempol nya.
"Sip lah kalo udah"
"Eh itu udah yang mana?" Tanya Zera lagi.
Ryan mengintip sekilas dari tempat nya dengan memiringkan kepala nya,"Kak Dela baca puisi"
Zera hanya ber-oh ria mendengar jawaban Ryan.
"Berarti habis kan Del-"
Prok prok prok
"Omaygat udah giliran kira Yan.aduh deg-deh nih" Ucap Zera saat mendengar riuh tepukan tangan.
"YA ITU TADI PENAMPILAN DARI DELA DAN SEKARANG GILIRAN RYAN DAN ZERA DARI KELAS 10 IPA C DAN 10 IPA F BERIKAN TEPUK TANGANNYA" Ucap MC dengan lantang nya.
Dengan gugup Zera naik ke atas panggung lalu tersenyum kikuk saat Cyla memberi kepalan tangan yang berarti semangat.
"Siap kan?" Tanya MC itu lagi.
Mereka berdua mengangguk tegas, Zera mengambil gitar yang ada disamping piano lalu memangkunya dan duduk di kursi yang telah disediakan sedangkan Ryan disebelahnya lagi.
"Oke kita saksikan penampilan mereka!!!"
Jrennggg
Zera mulai memetik gitar lalu menarik nafas nya sejenak lalu memulainya.
ZERA]
Lelah dengan harapan
Kau tak mungkin ku dapatkan
Tentang perasaan tak bisa di paksakan
Aku ingin kamu
Tapi kau tak mau
Jangan jangan paksa aku
Untuk membencimu[RYAN]
Memahami hatimu
Tak akan cukup usiaku
Sementara rindu ini
Semakin menusuk dadaku
Ternyata perasaanmu padaku
Biasa biasa saja[ZERA&RYAN]
Cinta itu sederhana
Yang rumit itu kamu
Mencintaimu itu mudah
Yang sulit adalah
Membuatmu juga mencintaiku[RYAN]
Aku mengerti bahwa
Bahagiamu bukan denganku
Niscaya semua luka kan sembuh bersama waktu
Maafkan aku yang pernah ada dihidupmu
Kini ku pergi dan tak kan lagi mengganggu
Aku telah belajar ikhlas untuk melepas
Kau abadi sebagai luka yang membekas
Trimakasih untuk cinta yang pernah hadir
Walau bukan seperti ini
Ku bayangkan kan berakhir[ZERA&RYAN]
Cinta itu sederhana
Yang rumit itu kamu oh
Cinta itu sederhana
Yang rumit itu kamu
Mencintaimu itu mudah
Yang sulit adalah
Membuatmu juga mencintaiku
Cinta itu sederhana
Yang rumit itu kamu
Mencintaimu itu mudah
Yang sulit adalah
Membuatmu
Mencintaiku"Woooo keren kan guysss!!!"
***
"Woooo keren kan guysss!!!"
"File Del man-"
"Jangan panggil gue Del babii!!!" Potong Delvin sebelum memulai ucapan nya.
"Heheh maaf Vin khilap" Ucap Nabil menyegir disetai jari telunjuk dan jari tengah nya disatukan menjadi bentuk V.
"Telat lo khilap nya malaikat disebelah kiri lo udah nyatat perbuatan lo" Ucap Delvin sok serius.
Nabil menggeleng tegas,"Gak ya,tadi gue goyangin bahu jadi tulisan nya kecoret" Kata nya sambil mengangkat bahu nya beberapa kali.
"Serah orang gila aja" Ucap nya memutar bola mata nya jengah.
"Vin Zera aja punya cowo lagi,masa lo gak mau punya cewe lagi" Tutur Nabil tiba-tiba.
"Serah dia lah"
"Lah nih bocah"
***
"Wihh Zera keren!!" Kata Cyla dan Zeren saat Zera berjalan ke arah mereka. Ia tak bersama Ryan karena Ryan bersama teman nya.
Mereka memberi ancungan jempol sama Zera dan hanya dibalas senyuman oleh Zera.
"Zer mana minum nya?" Zeren melemparkan sebuah botol tumblr kepada Zera.
"Minum obat Zer" Kata Zeren. Zera hanya mengangguk walau sebenar nya malas.
"Ayo kekelas Cyl, obat nya ada dikelas" ajak Zera.
Cyla berjalan mengikuti Zera dari belakang.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R A [END]
Teen FictionZera Aurel Dzafina. Gadis cantik yang harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya memiliki riwayat penyakit kangker sejak kecil. Disaat umur nya lima tahun ia tak menahu bahwa ia memiliki penyakit itu. Namun disaat ia remaja penyakit itu terbongkar...