Zera berjalan gontai ke arah kantin karena ia sedang seorang diri ia terlalu takut untuk ke kantin sendiri karena Cyla sedang bersama Zeren.
Sedangkan Zefa? Sama teman barunya.
Delvin? Sudah berapa hari ini Delvin aneh.
Sesampainya di kantin Zera berjalan ke stand mie ayam, seusai memesan ia ke stand minum lalu membeli sebotol aqua.
Setelah dirasa sudah ia mencari bangku kosong dan menemukan bangku di pojok. Ia berjalan dengan memegang satu mangkok mie ayam.
Ia membenarkan kacamata nya lalu memegang mie ayam nya dengan satu tangan nya.
Dan tak sengaja ada seorang wanita melewati arah nya dengan berjalan tak santai dan dengan sengaja ia menyegol Zera.
Prang!
Mangkok itu pecah dan sebagian isinya mengenai baju dan tangan Zera. Gadis yang menabrak Zera tersenyum miring lalu pura-pura mengaduh kepanasan.
"Shhh...panas bego! Lo bisa gak pelan-pelan kalo jalan"
Zera hanya berdiam menatap tak bersalah kepada gadis didepannya ini.
"Lo bisu ya! Tanggung jawab kek"
"..."
Gadis itu menggeram kesal lalu mengangkat tangan nya yang gatal akan ingin menampar Zera.
Plak!
Tamparan keras itu terkena pada pipi Zera. Perlahan ia memejamkan mata nya menahan rasa sakit pada kepala, tangan, dada dan terakhir pipi nya.
Kepala nya yang menghadap kiri itu perlahan memutar kepala nya agar menghadap depan itu lalu menatap lurus kepada gadis itu.
"Lo bisu ya? Apa jangan-jangan ups! Penyakit itu udah merebut sarap mulut lo setelah merebut sarap mata Lo!"
Seisi kantin yang riuh itu perlahan hening karena mendengar ucapan gadis itu. Zera memejamkan mata nya karena dada nya terasa sesak.
'apa itu alasan kenapa Zera gak masuk ya?'
'kayak nya ia deh'
'dia sakit apa ya?'
'gak tau juga kayak nya parah'
'udah lah biar aja biar cepat mati!'
Sesak!
Mendengar ucapan terakhir cewe yang berada di meja sebelah tepat disamaping ia berdiri.
Ujung mata nya melihat Cyla, Zeren dan Zefa yang sedang duduk menikmati tontonan tanpa minat membantu.
Seperti nya pikiran ia selama ini benar.
Mereka lelah merawat nya dan memilih meninggalkan nya.
Gadis yang didepan nya tersenyum miring lagi saat Zera melirik kesamping nya rencana ia berjalan lancar.
Zera menatap lurus mata orang itu ia seperti nya mengenal mata ini.
Ya! Dia masa lalu nya Alma! Dia Alma masa lalu nya.
"Kamu Alma kan?" Tanya Zera akhir nya bersuara.
Gadis bernama Alma itu tersenyum, "Yups! Ternyata lo masih ingat gue. Gue kira lo lupa akibat kecelakaan dulu"
"Apa salah aku sama kamu? Kenapa kamu masih dendam sama aku, kamu masih marah akibat kecelakaan itu? Dan hari ini kamu mengingatkan aku pada hari dulu tepat pada hari Kamis tanggal 2 bulan 7 2018 dan hari yang kutakutkan itu terulang kembali! Pada tanggal yang sama Kamu kembali menyuruh mereka, mereka dan mereka menjauhkan aku!" Ucap Zera sambil menunjuk Cyla, Zeren dan Zefa satu persatu.
Cyla, Zeren dan Zefa menatap sendu ke arah Zera karena mereka tak bisa membantu apa-apa karena mereka diancam. Walaupun Zefa dan Cyla tak tau menahu ada masalah apa.
"Ternyata lo masih ingat omongan gue! Sahabat ups ralat ex bestie!"
Kepala Zera makin berat dada nya makin sesak apakah kejadian itu akan terulang kembali? Dimana saat dirinya koma selama setengah dua tahun.
Ia harus ketinggalan pelajaran lagi? Tidak sakit saja ia masih ingat penyakit.
Tes
Cairan merah kental itu keluar dari hidung nya, Alma mematung melihat cairan itu ia kira ia sudah sembuh.
Alma tersenyum miring untuk menyamarkan kekhawatiran nya. Jauh dari kalian kira Alma tak ingin kejadian itu terulang lagi.
"Huh! Kambuh deh" Kata Alma lalu terkekeh seperti orang jahat.
Brak
Zera terjatuh di lantai tanpa ada yang menyelamatkan nya tak lama datang Ryan. Ryan menatap penjuru kantin.
"KALIAN BODOH!"
Teriak nya lalu membawa Zera pergi, lagi-lagi Alma mematung. Dia Irfan? Dia kira ia benaran sudah meninggal tapi itu?
Alma cepat-cepat menggeleng.
Dimeja tengah Cyla, Zeren dan Zefa sedang mencerna kejadian itu mereka tersadar saat mendengar teriakan Ryan.
***
"Del! Lo yakin gak mau kekantin" Ucap Nabil berusaha membujuk Delvin. "kata nya Zera udah masuk sekolah lagi loh"
Mata Delvin terbelak lalu tak lama ia tersadar lalu memasang muka datar lagi seolah tak peduli.
"Lo takut ancaman itu!?"
"Gue gak mau dia kenapa-napa!" Ucap Delvin dengan tegas.
"Telat dia udah kenapa-kenapa karena kejadian itu terulang lagi!" Kata Arkan yang dari ambang pintu.
"Dan kejadian yang gue ceritain kemarin! Terulang kembali!"
Ya Arkan tau cerita itu karena ia dulu alumni kakak kelas Zera saat SMP dan dia tau kejadian itu karena ia sahabat Ryan ralat Irfan dulunya.
***
UUUU 738 KATA!!!!
GAK TAU NI DATANG IDE DARIMANA TIBA-TIBA PAS NGETIK DATANG SENDIRI NYA.SEMOGA DAPAT FEEL NYA YAAA!!!☺️👍
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R A [END]
Teen FictionZera Aurel Dzafina. Gadis cantik yang harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya memiliki riwayat penyakit kangker sejak kecil. Disaat umur nya lima tahun ia tak menahu bahwa ia memiliki penyakit itu. Namun disaat ia remaja penyakit itu terbongkar...