62 | Senja

7.3K 213 1
                                    

Hening..

Setelah Zera berbicara seperti itu Delvin mendadak terdiam, ia takut Zera pergi meninggalkan sangat ia sangat takut.

Awalnya mereka hanya sepasang orang asing yang tak sengaja bertemu sangat Zera ingin pingsan dan Delvin membatu Zera tak lama mereka menjadi dekat lalu mereka menjalin hubungan.

Delvin terlalu larut dalam lamunan nya sehingga ia tidak sadar bahwa sedari tadi Zera memanggil nya.

"Vin!!!" Pekik Zera tepat di telinga nya, Delvin tersentak lalu menoleh ke arah Zera yang sedang merenggut.

"Ngelamunin apasih!? Dipanggil berkali-kali gak disautin!"

Delvin menyegir lalu mengacak rambut Zera,"Ya maaf kan gak dengar!" Jawab nya.
"Kenapa?" Tanya Delvin.

"Mau kesana" Tutur Zera menunjuk sebuah batu di atas bukit, Delvin berdiri lalu menyodorkan tangan nya dan diterima oleh Zera.

***

Diatas batu mereka sama-sama mendongakan kepala menatap indah nya langit, kebetulan sedang ada senja.

Zera memejamkan mata nya menikmati indahnya kuasa Allah ini, disebelah nya sedang ada Delvin yang sama persis seperti dirinya.

Zera membuka tudung hoodie nya yang sedari tadi tak ia buka, ia merasa gerah karena keringat keluar dari pelipisnya.

"Vin besok kan ke pantai nya?"

Delvin menoleh,"Emang kamu gak capek?"
Zera menggeleng lalu menatap langit lagi.

Ia merasa tenang bila menatap senja tak seperti jika ia sedang bermain hujan tenang tidak risau ia.

"Boleh aja kalau kamu dikasih izin sama kedua Abang kamu itu"

"Boleh lah itu kan tujuan aku pulang ke Indonesia"

***

Delvin menghentikan motor nya di depan gerbang rumah Zera, ia melepaskan helm yang ada di kepala Zera.

Deg.

Mata mereka sama-sama terpaku satu sama lain tatapan itu yang dirindukan oleh Delvin beberapa minggu ini.

Delvin tersenyum kecil saat ia tersadar tidak dengan Zera yang masih menatap dirinya intens, Delvin mengusap wajah Zera yang membuat Zera tersadar.

"Sadar!"

Zera menerjap kan mata nya bingung,"Kenapa?" Tanya nya seperti orang ling-lung.

Delvin terkekeh melihat raut wajah Zera.
"Nyantai mbak! Udah gih sana masuk dingin" Ucap nya disertai gidikan.

Zera menganggukan kepala nya lalu masuk setelah melambaikan tangan nya kepada Delvin.

Delvin melajukan motornya saat melihat Zera masuk kedalam.

Zera membuka pintu dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibir nya, disamping pintu ia sudah disuguhi muka tengil kembaran nya.

Zera hanya acuh lalu berjalan ke arah kamar nya, didalam kamar ia meluruhkan badan nya di belakang pintu lalu mengusap mata nya yang mendadak mengeluarkan air mata.

"Aku gak pengen pergi meninggalkan kalian!!"

***

YEAYYYY!!🤪

TIM HAPPY ENDING ANGKAT TANGAN!

TIM SAD ENDING JUGA JANGAN MAU KALAH!?

Z E R A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang