Pagi gw diawali dengan suara tawa seorang wanita di depan rumah gw, awalnya gw pikir itu mba kunti tapi kan mba kunti asli indo dan dia juga gamungkin ke london karna dia gabisa bahasa inggris, ahh sudahlah...gw turun dari kasur lalu pergi ke lemari untuk mengambil mantel lalu gw memakai mantel itu dan sepatu boost salju pink punya Anne yang ukuran kakinya pas sama gw.
Gw buka pintu depan dan wow salju memenuhi hampir di setiap jalanan, rumah, bahkan pohon pun ikut tertutup salju, dan ini baru first time gw liat salju, rasanya seneng banget.
"Kak Ale, sini...", ajak Anne lalu menarik tangan gw.
"Ehh mirip kamu", ledek gw saat liat boneka salju bikinan Anne.
"Enak aja".
Anne kembali berjongkok lalu dia mengambil salju dan mengepalnya, isengnya dia melempar kepalan salju itu ke arah gw, refleks gw terkejut karna lemparan mendadak dari Anne, akhirnya gw ikut mengepal salju, dan perang pun terjadi.
"Kak Ale stop it...", Anne yang terus berlari menghindari lemparan dari gw.
"Yang mulai duluan siapa".
"Iya-iya maaf, Kak Ale aaakk".
Anne berbalik badan dia membawa kepalan es sebesar bola, kali ini gw mencoba menghindar dengan berjalan mundur, gw udah gak kuat lari, Anne dengan senyum smriknya terus berjalan dia hampir dekat, tapi tiba-tiba gw ke sandung batu.
"Kakak", Anne coba meraih tangan gw tapi apadaya dia juga gak kuat, akhirnya kami terjatuh dengan posisi Anne di atas gw, anjir...kok gw deg-deg an ya.
Gw dan Anne saling tatap, entah kenapa gw merasa di depan gw ini bukan Anne adik gw tapi orang lain, gw malah salah fokus dengan bibir pucat Anne, dia nampak mengigil.
"Masuk ya, kamu menggigil", ujar Gw lalu Anne bangkit dan gw juga ikut bangkut.
Di dalam gw nyalain penghangat ruangan, lalu membuat coklat panas, pertama kalinya gw bikin coklat panas, biasanya gw kalo di indo bikin pop ice coklat pake air hangat.
"Nih Anne, minum", gw langsung kasih coklat itu ke Anne.
"Hasyimmm, uhuk, uhuk, aaa ngapa flu si".
"Coba sini, tuh kan bener demam, tidur sana", suruh gw ke Anne tapi dia malah geleng, yaudah akhirnya gw langsung gendong dia ala Bridal style, lalu membawanya ke kamar.
"Kak Ale apasi", ujar Anne terkejut.
"Ini akibat kalo gak nurut sama kakak", ujar gw.
"Kak Ale, turunin ah", ujar Anne merengek, gw langsung taro dia di tempat tidur.
"Tidur Anne", suruh gw.
"Gamau masih pagi", ujar Anne.
"Yaudah kakak ambil kompres dulu jangan kemana-mana".
"Iya dah sana".
~
Entah kenapa sehabis main salju tiba-tiba aku merasa sangat tidak enak badan, aku sekarang tengah berada di kasur, itupun Ale yang membawaku ke sini dengan cara mengendongku, aku biasa saja saat dia mengendongku.
Beberapa menit kemudian Ale datang membawa mangkuk besar berisi air hangat, lalu dia menaruhnya di atas meja dan dia pergi ke lemari lalu mengambil handuk kecil. Ale duduk di sampingku, dia mengompresku.
"Tidur", ujar Ale dengan wajah datarnya.
"Gamau gak ngantuk", ujarku.
"Tidur gak, kakak cium nih", ujar Ale.
"Ishh apasi".
"Makanya tidur", ujar Ale.
"Gamau kak, mphh".
Dan benar saja tanpa izin tanpa aba-aba Ale langsung mencium bibirku aku terkejut bukan main, pertama kalinya aku melakukan hal ini, lalu Ale melepasnya dan masih memasang wajah datar tanpa rasa bersalah itu.
"Kenapa di bibir sih", ujarku kesal.
"Emang kenapa, kan aku kakak kamu", ujar Ale santai.
"Kalo gak amnesia gw tabok lu le", ujarku dalam hati.
Ale melihatku sambil tersenyum karna mungkin dia melihat wajahku yang kesal kepadanya, lalu dia mengambil kompres di kepalaku lalu menaruhnya kembali ke dalam mangkuk, dia berbaring di sampingku.
"Ngapaim ikut tiduran juga", ujarku.
"Ihh judes amat cihh adik acuu", ujar Ale lalu memiringkan badannya dan mencubit pipiku.
"Diem ah", ujarku ikut berbalik badan dan memunggunginya.
Lagi-lagi Ale membuatku terkejut karna dia memelukku dari belakang, dan nafasnya sangat terasa di tengkukku itu membuatku geli. Karna tidak tahan akhirnya aku berbalik badan lagi, dan bodohnya kenapa aku berbalik badan dan sekarang aku dan Ale berhadapan dia menatapku dengan senyumnya itu.
"Aku ngantuk mau tidur", ujarku bohong lalu pura-pura tidur. Bukannya pergi Ale malah makin mengeratkan pelukannya sambil terus mengelus rambutku.
"Alee, pliss, aku bukan Annelies kecil yang kamu selalu manjain", ujarku dalam hati lagi.
"Selamat tidur, istirahat ya, kakak akan nemenin kamu di sini sampe kamu tidur", ujar Ale.
Kantuk mulai datang, elusan tangan Ale di rambutku membuatku sangat nyaman dan mengantuk, akhirnya aku pun tertidur dalam pelukan Ale.
-oo0oo-
Votee
Maaf kalo typo
Maaf juga baru up hehe