Ungkapan mendadak🍂

626 86 10
                                        

Senin 07.00 WIB

"Ale ini berkas-berkasnya, aku mau ke bawah dulu ya lapar", ujar  Anne dan gw hanya mengangguk karna gw sedang fokus ke kerjaan gw.

Lama kelamaan gw merasa sangat bosan dengan ini semua, akhirnya gw keluar dari ruangan gw dan langsung turun ke lantai dasar pasti di sana Anne sedang sarapan di cafe yang tersedia di kantor gw.

Di lantai bawah para karyawan baru berdatangan, ya sebenarnya aktivitas kantor di mulai pukul 08.00 tapi karna gw sering bilang yang datang sebelum jam 08.00 saat gajian nanti gw kasih bonus dan semenjak itu mereka mulai bersemangat.

Dari jauh terlihat Anne sedang makan bersama dengan Pasya Manager di sini, mereka terlihat begitu akrab, api cemburu mulai membara di hati gw, gw gak terima kalau Anne deket sama laki-laki lain, akhirnya gw menghampirinya dan langsung menarik tangannya lalu membawanya ke ruangan gw.

Ruangan Ale.

"Ishh apasi", ujar Anne kesal.

"Gitu yaa dibelakang aku", ujar gw.

"Ada apa emangnya?", tanya Anne bingung.

"Aku gasuka kalau kamu deket-deket sama Pasya", ujar gw.

"Laah, apa hubungannya kamu bukan siapa-siapa Ale", ujar Anne yang sedikit membuar gw nyesek.

"Ya aku tau persahabatan kita udah kandas 4 tahun lalu, tapi semenjak kamu pergi aku jadi belajar arti kehilangan Anne, aku gabisa jauh dari kamu lagi, dan Anne aku cinta sama kamu", gw akhirnya ngungkapin perasaan gw yang sudah 7 tahun gw pendam.

"Ap, apa kamu bilang apa?", tanya Anne yang wajahnya kesalnya berubah mejadi senang.

"Aku Cinta sama kamu Annesha", ujar gw sekali lagi.

Bukannya jawab iya atau apa, Anne malah meneteskan air matanya gw kira dia cuma terharu eeh malah dia malah menangis, gw bingung harus apa akhirnya gw meluk dia dan berusaha menenangkannya.

"Jangan nangis, iya tau aku bilang ini mendadak tapi aku beneran Anne cinta sama kamu", ujar gw lalu mencium puncak kepala Anne.

"Tapi maaf, aku gabisa pacaran", ujar gw lagi.

"Loh terus apa?", tanya Anne lalu melepas pelukanku.

"Aku maunya langsung nikah", ujar gw lalu tersenyum.

"Ni, nikah, aah Alee kamu membuatku...", ujar Anne lalu kembali memelukku bedanya sekarang dia tertawa.

"Mau gak?", tanyaku.

"Mau lah Ale", ujar Anne lalu kami kembali berpelukan dalam keadaan saling senang dan saling tertawa riang.

Ungkapan mendadak hari ini membuat sepanjang hari gw merasa sangat senang dan tenang, sedari tadi gw selalu melihat Anne yang sibuk memeriksa file, kadang juga dia melirik ke arah gw.

"Apa kamu", ujar Anne nyolot.

"Dihh, oiya sekarang panggilnya sayang-sayangan gamau tau", ujar gw maksa.

"Dihh maksa", ujar Anne.

"Harus", ujar gw lagi.

"Yaudah deh iya sayang", ujar Anne lembut yang langsung membuat gw salting.

"Aaa makin cinta deh", ujar gw sementara Anne mengerutkan dahinya.

~

22 Juni 2020 Hari jadian kami, hari di mana aku merasa senang...sangat senang, di mana Ale akhirnya mengungkapkan perasaannya kepadaku, tapi dia tidak mau kita pacaran melainkan dia memintaku untuk menjadi pendamping hidupnya.

Perasaan terpendam selama 7 tahun lamanya akhirnya terbalaskan, kami berdua sangat bahagia dan lega, sikap dingin Ale berubah menjadi sikap cerianya yang dulu, aku agak terkejut tadi saat dia menyatakan perasaannya mendadak, tapi ini adalah hal yang luas biasa aku saja tidak menyangka.

Tok
Tok

"Masuk", tadinya Ale yang gembira berubah menjadi dingin kembali saat ada karyawan yang masuk.

"Maaf pak menganggu saya mau mengantarkan berkas", ujar salah satu Karyawan.

"Ya taruh di sana", ujar Ale datar.

"Terima kasih pak, mari bu", ujar dia lalu aku hanya mengangguk.

"Jangan dingin-dingin kamu...gak baik tau", ujarku.

"Tapi sama kamu aku gak dingin kan?", tanya Ale.

"Ya iya, tapi jangan dingin banget jadinya karyawan kamu pada takut", Jawabku.

Bukannya menjawab Ale malah bangkit dari duduknya lalu menghampiriku, sekarang dia sudah ada di hadapanku lalu dia berlutut dan sekarang kami saling bertatapan. Ale memegang tanganku lalu mencium punggung tanganku.

"Ngapain?", tanyaku.

"Kita nikah besok", ujar Ale.

"Ihh kok cepet si", ujar ku terkejut.

"Gak lah, aku mau kita menggelar pesta yang besar, mengundang CEO dari perusahaan lain, mengundang penyanyi terkenal, dan aku akan memilihkan gaun yang mewah untuk kamu", ujar Ale.

"Hufhhh, Ale mending kita tabung uangnya kar...".

"Sttt, gaperlu nabung...uang kita gak akan habis Anne tenang aja", ujar Ale sombong.

"Sombong sekali kamu ya", ujarku lalu Ale tertawa.

Ale bangkit dari posisinya lalu membereskan berkas di depanku dan menutup laptopnya, dia mengulurkan tangannya untuk menyuruhku bangkit dari dudukku, dia menarik tanganku keluar dari ruangan ini.

"Mau kemana Ale?", tanyaku.

"Beli cincin pernikahan", ujar Ale yang terus mengandeng   tanganku, aku hanya pasrah dan terus mengikutinya.

-oo0oo-

Votee
Maaf kalo typo
Makasih yang udah baca, Vote dan komen

AleAnne (Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang