Hari ini gw dan Anne sedang berada di salah satu Aula hotel tempat gw dan Anne akan menggelar acara resepsi, gw memilih hotel ini karna gw sangat suka dengan Desain interior Aulanya yang mewah dan sangat elegan menurut gw.
Setiap orang yang ingin menikah pasti calon pengantin wanitanya yang sibuk mengatur ini itu, tapi beda dengan gw, gw lah yang mengatur segalanya dan Anne hanya mengiyakan karna memang ini mendadak pasti Anne masih agak ragu, tapi gw berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk dia.
"Emm Ale", ujar Anne.
"Iya sayang kenapa?", tanya gw.
"Kepalaku pusing banget", ujar Anne.
"Yaudah kita istirahat ya", ujar gw, baru gw mau berbalik arah tiba-tiba Anne pingsan dan untungnya dia gw rangkul kalo tadi gak gw rangkul bisa jatuh dia, akhirnya gw gendong Anne dan langsung membawanya ke rumah sakit.
Di rumah sakit.
"Maaf pak, dia harus di rawat inap", ujar Dokter itu.
"Kenapa?", tanya gw bingung.
"Tekanan darahnya rendah, kondisinya sangat lemah, sepertinya dia kelelahan dan dia tidak istirahat, dan juga satu lagi dia kurang mengkonsumsi air mineral. Makanya saya menyuruhnya di rawat di sini agar dia bisa istirahat", ujar Dokter itu.
"Lakukan yang terbaik aja Dok", ujar gw karna sumpah gw merasa bersalah banget sama Anne.
"Baik pak", ujar Dokter itu.
Gw memasuki ruangan yang digunakan sebagai ruang inap Anne, gw liat dia sedang terbaring dengan infus di tangannya, gw sangat tidak tega melihatnya, dia yang melihat gw langsung tersenyum, wajahnya dan bibirnya sangat pucat, Anne aku tidak tega melihatmu.
"Sayang...maafin aku", ujar gw sambil memegang tangan Anne.
"Ihh koo minta maaf sih, kamu gak salah kok", ujar Anne.
"Aku salah Anne, aku selalu bawa kamu ke mana-mana bahkan kita juga sering pulang malam, dan aku tidak memperhatikan kamu karna terlalu sibuk dengan pekerjaan", ujar gw.
"Ya aku juga salah Ale, aku kurang istirahat udah itu aja kok, udah ya jangan merasa bersalah gitu dong", ujar Anne lalu memegang pipi gw lembut.
Krekk(pintu terbuka)
"Alee", ujar Mama yang baru datang.
"Yaampun Anne, kamu kenapa nak?", tanya Mama lalu mengelus rambut Anne.
"Engga kok mah kecapean aja", ujar Anne tersenyum.
"Kamu juga Ale kenapa Anne bisa kayak gini, mama percaya kamu bisa jaga Anne tapi ini kenapa dia bisa di rawat kaya gini", tiba-tiba mama marah-marah sama gw.
"Ya maaf mah", ujar gw.
"Lain kali jangan kaya gitu, jagain Anne kalo gak mama gak sayang kamu lagi", ujar mama dan gw terkejut, segitunya mama sayang sama Anne.
"Udah mah Ale gak salah kok", Anne yang belain gw dan gw pun senang.
"Jangan di belain Anne, Alevan mah kalo di belain keenakan dia", ujar mama.
Baru gw tenang sebentar tiba-tiba papa datang dan langsung jewer kuping gw, Astagfirullah kok jadi gw yang kena omel mama papa, Anne malah tertawa saat melihat gw di jewer sama papa.
"Pah udah pah", ujar Anne lalu papa melepasnya, panas woy kuping gw hufhh.
"Jangan kaya gini lagi, jagain Anne yang bener papah gamau sampe liat dia seperti ini lagi", ujar papa ke gw.
"Iya pah iya Ale minta maaf", ujar gw.
"Aduh Anne, belum nikah aja udah kaya gini, apalagi kalau kita udah nikah, bisa-bisa aku jadi anak buangan", ujar gw lalu mereka bertiga tertawa.
"Ya gak lah kamu tetep anak mama, tapi nanti yang akan jadi kesayangan mama ya Anne", ledek mama ke gw dan Anne malah ketawa aja lagi.
Papa tiba-tiba di telpon karna ada urusan pekerjaan ya mau tidak mau mama juga ikut pulang, gw si berharap kak Anisa tidak tau ini karna pasti kalau dia tau gw lagi yang akan kena omelannya haduhh tidak bisa di bayangkan.
"Ale janu gimana?", tanya Anne.
"Gapapa kan ada pengasuhnya sayang", ujar gw lalu Anne mengangguk.
"Lusa kan kita menikah, dan besok acara pengajian, kalo kamu gak bisa dan masih kurang sehat, kita undur aja ya pernikahannya", ujar gw ke Anne.
"Jangaaan".
"Kenapa?", tanya gw.
"Aku mau cepet-cepet nikah sama kamu hehe".
Gw langsung mencium pipinya gemas,"sama-sama gasabar, nikah sekarang aja yuk", ujar gw bercanda.
"Hehe ayokk", ujar Anne juga lalu kami berdua tertawa.
~
Besok harinya Anne sudah diperbolehkan pulang, kondisinya sangat cepat stabil, ya itu berkat gw juga, gw selalu bikin dia ceria dan gw selalu ingetin dia untuk minum air mineral. Sesampainya di rumah gw udah banyak orang yang datang dan menyiapkan pengajian nanti.
Mama dan kawan-kawannnya sedang asik berbincang ria, nasi box dan kue sudah gw pesan semua tinggal tunggu di antar saja, jadi mereka tidak perlu repot untuk memasak, Anne gw ajak ke dalam kamar untuk istirahat, baru dia berbaring di kasur tiba-tiba Janu datang dan langsung naik ke tempat tidur.
"Yee mama Anne udah pulang", ujar Janu dan langsung memeluk Anne.
"Mama Anne mau istirahat dulu, Janu main aja ya", ujar gw.
"Gamau...om Aleo nakal", ujar Janu.
"Hey Janu ayo sini", ujar kak Aleo dari ambang pintu.
"Sanaaa janu gamau", ujar Janu.
"Yaudah Om mau beli es krim, janu gak di bagi ya dadah".
"Tuh ikut sana beli es krim", ujar gw lalu janu terdiam senejak dan akhirnya dia turun lalu ikut kak Aleo.
"Haha ada-ada aja", ujar Anne.
"Oiya sayang...baju kamu udah di siapin nanti abis sholat zuhur kamu siap-siap ya, sekarang istirahat aja dulu oke", ujar gw sambil mengelus rambut Anne.
"Iya Ale iya", ujar Anne.
Di bawah.
"Maah, mama", panggil gw ke mama.
"Apa?", tanya mama.
"Nasi box udah dateng?", tanya gw.
"Belum Le mungkin nanti", ujar mama.
"Owh yaudah, kalo udah datang bilang ya mah".
"Iyaaa".
Gw kembali ke atas dan masuk kembali ke kamar, dilihatlah Anne yang sedang menyapu kamar gw, ini satu emang susah banget dibilanginnya, Anne tuh orangnya gak betah kalo cuma diam aja, dia terkejut saat melihat gw datang.
"Hayoo gak nurut ya", ujar gw.
"Ihh kamu mah, kaget tau", ujar Anne.
Gw menghampiri Anne dan langsung mengambil sapu di tangannya,"calon istri yang akan jadi istri seorang Alevan Bryan pradipta DILARANG memegang sapu", ujar gw lalu Anne mengerutkan dahinya.
"Apasi kok gak boleh, sapu doang kok, Annesha firanita Aglea maunya bersih-bersih, dia gak bisa hanya duduk diam", ujar Anne.
"Istri Alevan Bryan Pradipta di larang bersih-bersih titik!", ujar gw lagi.
"Yaampun Alevan kamu itu kenapa si hahaha".
"Aku gamau tangan kamu yang halus ini menjadi kasar sayang", ujar Gw.
"Lebay deh, udah ah sana ngomong sama kamu mah gak kelar-kelar", Ujar Anne lalu melanjutkan menyapunya.
"Ihh terserah, di suruh jadi Ratu gak mau", ujar gw.
"Hehe, jangan ngambek zeyenkk", ujar Anne terkekeh.
-oo0oo-
Votee
Maaf kalo typo
Makasih yang udah baca, vote, komen