Annesha Firanita Aglea
Aku yang sedang membaca novel lalu dari luar kamar aku mendengar Papaku yang sedang berbicara dengan mama tiriku mereka baru menikah satu bulan yang lalu, awalnya aku menerimanya dengan sepenuh hati, tapi lama kelamaan aku sangat muak dengan sikapnya yang sangat manja kepada Papaku.
Kali ini dia membuat aku sangat marah, dia minta pindah ke Jakarta katanya rumah ini tidak nyaman baginya, apa yanh dia bicarakan kepada papa membuatku sungguh marah ini adalah rumah aku dilahirkan dibesarkan dan banyak kenangan bersama Almarhum mamahku di sini bagaimana aku bisa melupakan ini semua, akhirnya aku keluar.
"Maksud mama apa minta pindah ke jakarta". Aku melihat wajah terkejut mama dan papa saat aku bicara seperti itu.
"Anne mama tau kamu pasti gak setuju tapi mama mau kita tinggal di jakarta aja, kamu kan juga kuliah di jakarta kan jadi kamu gausah repot buat ngekos lagi".
"Iya tapi--".
"Anne ini demi kebaikan kamu juga". Potong papa di pembicaraannku.
"Baiklah", aku menjawab itu karna aku sudah pasrah aku tidak bisa menolak apa keinginan papa, karna papalah yang bisa mengerti aku.
Aku pulang ke jogja karna di kampusku sedang libur semester minggu depan aku akan masuk semester 2, niatku malah gagal untuk menghabiskan waktu di Jogja. Aku sedang mengepack barang-barangku semuanya lalu aku mencoba mengingat kenangan-kenangan bersama mama dulu, aku meneteskan air mataku.
"Anne".
"Iya pah".
"Maafin papa ya".
"Gapapa kok pah".
"Papa tau kamu sangat sedih, tapi papa janji di jakarta papa akan carikan rumah dengan suana yang sama seperti ini".
Aku hanya bisa menganggukan kepalaku sambil tersenyum.
Aku menggeret koperku lalu menaruhnya di dalam bagasi, aku berbalik menatap rumah bersejarah ini, lalu papah memanggilku dan aku langsung masuk ke dalam mobil.
"Sayang kamu udah dp kan?", suara mama yang sedang berbicara kepada papa membuatku kesal.
"Udah kok".
"Oke nanti pokoknya--".
"Mah bisa diem sebentar aja kepalaku pusing", aku terpaksa berbicara seperti itu.
Mama terdiam.
Kami sudah menempati rumah baru di jakarta ini, papa menepati janjinya rumah ini suasananya sama seperti rumahku di jogja, tapi rumah ini memiliki dua lantai, aku berjalan mencari kamar yang pas untukku, lalu aku terpaku dengan satu kamar yang mempunya balkon sendiri karna kamar yang lain tidak ada aku memasuki kamar itu, dan aku merasa nyaman akhirnya aku memilih kamar ini sebagai kamarku.
Barang-barang mulai di tata rapi semuanya sudah selesai papa sudah membayar lunas semuanya, aku mulai menghias kamarku dengan poster-poster Band Lany kesukaanku, aku memesan wallpaper di online shop untuk menghias kamarku yang dindingnya agak kusam, aku minta pada papa untuk membelikan aku tempat tidur baru dan lemari baru.
"Hufhh rapih juga".
"Anne barangnya nanti sore datangnya", aku yang sedang memandang foto group Band Lany dikejutkan dengan kedatangan papa.
"Owh iya pah".
"Yuadah papa keluar dulu ya".
Aku membuka pintu menuju Balkon, lalu aku melihat ada Balkon juga di sebrang kamarku. Dari sebrang rumah sana aku mendengar tawa riang dari sebuah keluarga, ini mengingatkanku kepada keluargaku dulu saat masih ada mama.