Unexpected Love

770 131 7
                                        

"Sampai kapan kau akan mengabaikanku?" Ten yang baru akan memakai bajunya dibuat terkejut dengan kehadiran Lisa. Pria itu bahkan mengumpat, mendelik tajam pada Lisa yang nampak santai tanpa merasa bersalah sedikit pun masuk ke ruang ganti khusus pria.

"Sepertinya kau salah memasuki ruang ganti, Nona." Sarkas pria itu kemudian melanjutkan aktifitasnya yang sempat terhenti. Ten baru saja menyelesaikan operasinya satu jam yang lalu. Dan seperti biasa, sebelum melakukan visit pasien dia akan selalu membersihkan dirinya terlebih dahulu.

Lisa sempat mencuri pandang pada dada bidang dan juga perut datar berbentuk milik Ten, dia juga bisa melihat tatto yang terdapat di dada kiri pria itu—tatto yang sengaja dibuat untuk menutupi luka bekas operasi beberapa tahun lalu.

"Kau masih dendam padaku?" Tanya Lisa mengikuti gerak gerik Ten yang masih sibuk memakai pakaiannya.

Ten melirik Lisa sekilas, "Tidak." Singkatnya padat dan jelas.

"Kenapa kau tidak membalas pesan dan mengabaikan semua panggilanku?" Protes Lisa. Kini ia mengekori Ten yang sudah berpakaian rapi menuju ruang kerja pria itu.

Di sepanjang lorong rumah sakit, keduanya sesekali tersenyum sembari membungkuk sopan membalas sapaan perawat, dokter atau pasien yang kebetulan berpapasan. Ten dan Lisa merupakan dokter spesialis yang bekerja di salah satu rumah sakit ternama yang terletak di pusat kota Seoul.

Ten itu idola para penghuni rumah sakit, tak terkecuali pasien-pasien yang datang kesana. Senyuman cerahnya, tawa merdunya, wajah tampannya mampu menghipnotis siapa saja yang berinteraksi dengan si dokter bedah. Tak terkecuali Lisa, mantan pacar Ten saat duduk di bangku sekolah dulu. Menempuh pendidikan di kampus yang berbeda membuat mereka tidak melanjutkan hubungan itu atau lebih tepatnya Lisa yang memutuskan hubungan mereka secara sepihak.

Oleh karena itu, saat Lisa tahu Ten juga bekerja di rumah sakit yang sama dengannya—gadis itu sudah memutuskan untuk kembali menjerat sang mantan dalam pesonanya. Meskipun Ten selalu menolak mentah-mentah, tak lantas membuatnya menyerah. Bahkan pemandangan Lisa yang terus menempel pada Ten bukan lagi hal baru bagi para penghuni rumah sakit.

"Ya! Aku bertanya padamu!" Kesal Lisa saat mereka sudah berada di ruang dokter yang kebetulan sedang kosong.

"Apa?" Ten bertanya dengan malas, dia lebih memilih kembali membuka file pasien yang akan dikunjunginya sebentar lagi.

Lisa yang memang tak kenal kata menyerah, mendudukkan dirinya di kursi kosong bersebelahan dengan kursi Ten. Sekalipun mata Ten fokus pada layar komputer dan tetap mengabaikannya, Lisa tidak perduli. Dia sudah terlalu terbiasa diabaikan sampai rasanya hal itu tak lagi menjadi masalah besar.

"Tidak ada gunanya kau mengabaikanku, dr. Lee...." Kata gadis itu semakin mendekatkan kursinya pada kursi Ten. "...aku hanya akan terus menempel padamu bagai parasit." Ten masih bergeming, tak ada niatan menanggapi ocehan si mantan pacar.

"Kau tahu..." dan Lisa kembali melanjutkan ocehannya tentang dr. Seo dari departemen kardiologi yang terus mengajaknya makan malam. Belum lagi Kim Suho, anak dari pemilik rumah sakit tempat mereka bekerja terus saja menghubunginya tanpa henti. Meskipun Ten hanya diam mengabaikannya, tapi Lisa yakin pria itu mendengar semuanya.

 Meskipun Ten hanya diam mengabaikannya, tapi Lisa yakin pria itu mendengar semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BLOOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang