Bambam dan Chris menatap tingkah Lisa dalam diam. Perempuan di depan mereka ini seperti tak pernah menganggap keduanya sebagai pria. Bagaimana bisa Lisa dengan santai mengikat rambutnya tinggi-tinggi saat perempuan itu menggunakan kaos putih polos yang memperlihatkan lekuk tubuhnya?
"Besar bukan?" Goda Lisa yang sengaja menyentuh bagian bawah payudaranya membuat benda itu terpantul bagai bola.
"Sinting." Umpat Chris menggelengkan kepalanya. Ia masih belum terbiasa dengan sifat Lisa yang seperti ini.
Bambam mengangkat kedua tangannya, menirukan gerakan meremas untuk membalas Lisa. "Aku harus menyentuhnya untuk memastikan,"
"HEH!" Pekik Chris kaget, pantas saja Lisa dan Bambam cocok. Otak mereka sama saja.
Bambam mendelik, "Kenapa? Bisa saja kan perempuan ini menggunakan spons bra yang tebalnya lima senti?"
Sedetik kemudian pekikan heboh Bambam terdengar. Membuat Chris hampir saja tersedak minumannya.
"YA!" Teriak Bambam panik saat tangannya ditarik paksa dan kini sudah bertengger manis di payudara kanan Lisa.
"Bagaimana?" Lisa memainkan kedua alisnya dan tersenyum layaknya seorang psycho membuat siapa pun yang melihatnya akan bergidik ngeri.
"IYA! IYA! BESAR!" Teriak Bambam horor saat ia berhasil menarik tangannya. Pemuda itu bahkan menatap tidak percaya pada telapak tangannya, rohnya seakan ditarik secara paksa.
Chris memijat pelipisnya, hal-hal seperti ini sangat tidak baik untuk kesehatan jantung dan mentalnya. Ia bahkan tidak bisa tertawa disaat Lisa menertawakan wajah bodoh Bambam.
"Acara malam nanti, apa kalian datang?" Lisa kini sudah memakai kembali kemejanya.
"Tentu saja, kesempatan yang sangat bagus untuk melihat para senior cantik." Ucap Bambam semangat, pemuda itu sudah kembali tersadar dari komanya.
Lisa menoleh, menatap Chris menanti jawaban pemuda itu. "Entahlah, tapi aku akan datang jika kalian datang."
"Baiklah, jangan lupa menjemputku. Aku terlalu malas menyetir malam ini." Balas Lisa.
Malam nanti merupakan acara puncak dari festival kampus yang diadakan setiap tahunnya. Acara yang selalu dinantikan tiap tahunnya karena panitia akan mengundang guest star, bisa penyanyi solo, grup band atau idol yang sedang naik daun. Dan tahun ini panitia berhasil mengundang Jay Park sebagai guest star yang akan mengguncang panggung mereka.
*****
Helaaan nafas bosan terus dikeluarkan Lisa, ia kesal karena Jay Park idolanya belum juga tampil. Padahal perempuan itu sudah tidak sabar melihat Jay Park beraksi liar di atas panggung membawakan lagu andalannya Mommae. Membayangkan saja sudah membuat Lisa panas.
"Jay Park pasti tampil 'kan? Mereka tidak sedang berbohong 'kan?" Kesal Lisa.
"Tunggu saja, dimana-dimana bintang acara selalu tampil paling akhir." Bambam masih asik bergerak santai mengikuti irama dari atas panggung.
"Aku bosan,"
"Aku juga," Chris yang sedari tadi hanya diam mulai ikut mengeluh dan membiarkan Lisa bersandar padanya. Mereka saat ini berdiri tidak jauh dari panggung dengan Lisa yang berada di antara Chris dan Bambam.
Chris sempat terkejut saat Lisa dengan tiba-tiba menegakkan badannya.
"Aku menemukan sesuatu yang menarik," ucap Lisa dengan mata berbinar.
"Huh? Apa maksudmu?"
Lisa menunjuk arah jam dua, disana Chris bisa melihat segerombolan pemuda yang ia yakini merupakan senior mereka sedang menertawakan sesuatu. Chris masih belum mengerti, ia kembali menatap Lisa meminta penjelasan perempuan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOM
FanficBLOOM merupakan kumpulan one shot/double shot dengan karakter utama Ten dan Lisa tetapi dengan latar dan karakter yang berbeda disetiap cerita. Berisi tentang kisah cinta, entah cinta monyet, cinta sepihak, cinta mati, cinta rahasia, cinta basi dan...