CHAPTER 1
"Woi, Gan!" pekik seorang siswi berambut sepunggung dengan suara yang menggelegar di koridor lalu menghampiri seorang siswa yang sedang berjalan santai.
Sedangkan siswa itu menatap gadis yang baru saja memanggilnya dengan tatapan jengah, ia sudah tau ada yang akan diminta oleh sahabatnya itu.
Regan menoleh. "Apa?" jawab Regan malas sambil merangkul bahu Sena. Namun Sena malah cengengesan yang sepertinya bisa Regan tebak.
"Regan, lo tuh gans abis hari ini, sumpah!" rayu Sena, Regan berdecak kesal. Entah apa yang akan di minta gadis itu, sudah pasti ia akan mengajukan suatu permintaan.
"To the point, bocil."
"Lah, kok lo jadi manggil gue bocil?" sewot Sena sambil melepas rangkulan Regan kemudian gadis itu menatap Regan tajam dan kesal.
"Mau apa, Arsena Annetha?" tanya Regan cepat.
"Gan, bantuin gue kerjain Matematika, ya. Gue gak ngerjain semalam, hehe."
"Ck, yaudah ayok!"
Mereka berjalan beriringan dengan Regan yang merangkul bahu Sena, membuat siswa siswi berbisik-bisik tentang mereka. Pasalnya mereka diketahui bersahabat, itu yang orang-orang tahu. Tapi, ekspetasi mereka tak sesuai dengan realita.
Mereka bersahabat, tanpa ada rasa sedikitpun.
Sena sama Regan nempel terus ya.
Mereka kapan jadian sih? Friendzone nih?
Aagilakk! Cocokk bat, yang satu cantik yang satu ganteng.
Semoga jadian deh.
Begitulah celotehan siswa-siswi yang berlalu lalang, namun Regan dan Sena tak memperdulikannya seolah sudah biasa. Mereka memasuki kelas lalu Regan yang mengerjakan PR Sena, sedangkan Sena? Ah, dia sedang sibuk push rank di game Mobile Legend. Tak tahu diri memang.
"Ini anak malah main game," cibir Regan. Ia melempar bukunya tepat di wajah Sena membuat handphone nya terjatuh. Kebetulan mereka selalu sebangku sejak SD, karna mereka berteman sejak orok.
"Ish, Regan!" pekik Sena membuat seisi kelas menutup telinga. Suaranya bagaikan musik dangdutan yang disetel di hajatan pernikahan tetangga.
Jedag-jedug.
"Sena, astaga. Suara lo kayak radio rusak tau gak!" kesal Eren, teman sekelas Sena. Namun Sena malah memberikan tatapan tajam ke arah Eren, Eren memilih diam dari pada Sena teriak lagi dan membuat sekelas pergi ke THT. Dan itu akan memkan biaya yang tak sedikit.
"Sena, bego! Malah mati, bantuin ini gue di keroyok. Anjir lah, gagal nge-kill," oceh salah satu siswa berambut pirang yang duduk di pojok dengan mata yang masih tertuju pada handphone-nya.
"Lebih baik lo diem, deh. Sebelum gue kirim santet," ketus Sena, seisi kelas menggelengkan kepalanya melihat tingkah Sena dan Regan. Sebagian dari mereka terkagum pada Regan yang sangat sabar terhadap Sena.
"Parah lo, Sen."
"Ini semua gara-gara lo, Regan!" tunjuk Sena tepat di wajah Regan. Regan membelakakkan matanya tak percaya. Sudah minta PR-nya dikerjakan oleh Regan, namun sekarang malah terkena omelan.
"Ini PR lo, nyet! Udah minta tolong malah ngomelin," sewot Regan. Mereka yang ada di kelas menertawakan nasib Regan yang mungkin bisa dibilang apes. Sepertinya kamu harus unfriend saja, Regan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSENA [COMPLETED] ✔
Teen Fiction⚠SELESAI REVISI/SUDAH DI REVISI⚠ 🍂🍂🍂 Ini bukan kisah cinta tentang ketua osis dan badgirl, dan bukan juga cerita tentang musuh yang berubah menjadi saling cinta. Namun tentang kisah cinta mereka yang tertutup dengan ikatan "TEMAN". Akankah salah...