CHAPTER 32
🍂🍂🍂
🍂🍂🍂
Tatang masuk ke dalam rumah Sena, karna satpam dirumah Sena tadi berkata kalo Regan di dalam dan Regan sudah menunggunya.
"Assalamualaikum!" teriak Tatang lantang, untung Vanne, Elvan, dan Vien sedang pergi. Setidaknya anak itu masih selamat, kurang ajar memang, ngucap salam kok kayak ngajak ribut.
"WAALAIKUMSALAM!"
Wajah Tatang yang tadinya ceria, kini menunjukkan sorot kecewa dan amarah yang masih tersisa ketika melihat Eren dan Dito.
Sial, Regan menipunya, niat untuk menghindari mereka berdua sementara malah gagal. Jika ia tahu akan seperti ini, lebih baik ia tak menuruti Regan.
"Tang, duduk dulu sini," ujar Sena, Tatang masih enggan, ia malah memutuskan untuk pergi saja. Namun ketika Tatang berbalik badan, suara berat Regan menginterupsi Tatang untuk diam.
"Lo jalan selangkah, muka lo gue bonyokin sekarang juga," desis Regan tajam. Inilah yang Regan tak suka dari Tatang, Tatang selalu lari dari masalah dan tak pernah mau mendengarkan penjelasan seseorang.
Ia selalu merasa bahwa dirinya yang paling tersakiti, tapi ia tak pernah berpikir bahwa orang lain juga tersakiti karnanya. Tatang tak ingin cari masalah, ia berhenti tak bergeming.
"Duduk sini," titah Regan.
"Gak usah, cepet ngomong ada apa, gue gak punya waktu banyak," ujar Tatang tajam membuat emosi Regan menjadi naik sendiri. Tatang sebenarnya tak tega, melihat Eren yang menangis dan meraung dipelukan Sena.
"Tang, d-dengerin dulu penjelasan gue, hiks." Eren menangis melihat Tatang yang kelihatannya sangat kecewa dengannya.
"Sorry, gapunya banyak waktu," ketus Tatang sambil memalingkan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSENA [COMPLETED] ✔
Teen Fiction⚠SELESAI REVISI/SUDAH DI REVISI⚠ 🍂🍂🍂 Ini bukan kisah cinta tentang ketua osis dan badgirl, dan bukan juga cerita tentang musuh yang berubah menjadi saling cinta. Namun tentang kisah cinta mereka yang tertutup dengan ikatan "TEMAN". Akankah salah...