CHAPTER 34
🍂🍂🍂
"Titik tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan."
🍂🍂🍂
"Sena, Mama kamu hamil ya?" tanya Reta sambil membuat adonan kue, ya, mereka sedang membuat kue. Ini semua usul Zila.
"Iya, Mi, apes banget Sena, Vien, sama Regan waktu itu. Masa kita suruh ngambil jambu di rumah pak Jono yang ada orang gilanya," cerita Sena pada Reta dan Zila. Mereka berdua tertawa dibuatnya.
"Hahaha, yang sabar ya, Kak," kekeh Zila.
"Orang ngidam emang gitu, Sen. Dulu mami waktu hamil Regan, mami ngidam sekoteng jam 1 siang," ujar Reta, kemudian selanjutnya mereka tertawa sambil mendengarkan cerita Reta selanjutnya.
Di sisi lain, dengan tak tahu malunya, Regan, Arkan, dan Doni sedang menyantap makanan dirumah Elang. Sejak tadi, Elang menatap mereka dengan tatapan membunuh, mereka bertiga ini paling tahu, kalo mama Elang sedang masak banyak untuk perayaan Aniversary orang tua Elang.
Dena, mama Elang, sangat menyambut mereka dengan senang hati, dan setelah Dena dan Rommy, papa Elang pergi, malah makin kurang ajar mereka bertiga.
"Belum kelar juga?" tanya Elang dingin, mereka bertiga menatap Elang sekilas lalu melanjutkan aktivitas mereka, makan opor bikinan mama Elang.
"Belum," jawab mereka kompak.
Elang mendengus kesal, lebih baik Elang merebahkan tubuhnya dikasur. Ia jadi kesal sendiri, sudah numpang minta makan, lantai dikamar Elang pun kotor karna makanan.
Sehabis ini, sepertinya Elang harus memberikan hukuman untuk membersihkan ini semua.
"Gila, kenyang banget gue," ujar Doni sambil mengusap perutnya yang kenyang dan terasa seperti mau meledak. Dan tiba-tiba, di tengah keheningan.
Regan bersendawa sangat kencang, disusul dengan Doni dan Arkan yang buang angin cukup kencang.
"Sialan!" desis Elang tajam sambil menutup hidungnya dengan bajunya. Mereka bertiga cengengesan tak berdosa.
Elang harus sabar, nanti kalo Dena datang dan melihat Elang sedang baku hantam dengan para sahabat-sahabatnya, bisa-bisa reputasi Elang sebagai anak baik dan soleha hancur dalam seketika.
Dena dan Rommy, Mama Papa Elang, sangat senang jika ada teman Elang yang berkunjung. Meskipun yang datang itu-itu aja, karna Elang ini tak akan mengajak orang lain kerumahnya, kecuali orang yang benar-benar sahabatnya.
Maka dari itu, Dena dan Rommy sangat baik pada mereka. Tapi tunggu, kayaknya terlalu baik deh!
"Beresin sekarang juga!" titah Elang, mereka mengangguk, karna mereka anak baik.
"Karna Doni anak baik, jadi Doni beresin deh," ujar Doni sombong.
"Dua-in, Arkan juga deh, Arkan anak baik soalnya, takut masuk neraka." Kini gantian Arkan menimpali, lalu ikut membereskan.
"Tiga-in, Regan juga deh, Regan kan anak tampan, baik, dan soleh, calon suaminya Arsena."
Lalu mereka membereskan semuanya, mulai dari mencuci piring, menyapu, sampai mengepel. Mereka tahu, Elang tipe orang yang tak suka dengan kejorokan!
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSENA [COMPLETED] ✔
Teen Fiction⚠SELESAI REVISI/SUDAH DI REVISI⚠ 🍂🍂🍂 Ini bukan kisah cinta tentang ketua osis dan badgirl, dan bukan juga cerita tentang musuh yang berubah menjadi saling cinta. Namun tentang kisah cinta mereka yang tertutup dengan ikatan "TEMAN". Akankah salah...