ARSENA: CHAPTER 29 ✔

2.3K 211 11
                                    

CHAPTER 29


Saat ini, kelas Sena sedang ada mata pelajaran olahraga, dan kebetulan atau parahnya, minggu ini yang mengambil nilai basket adalah putri, sedangkan putra minggu depan.


Jadi yang putra bebas bermain futsal, badminton, atau basket, sedangkan yang putri pengambilan nilai. Begitupun nanti sebaliknya.

Sena sudah giliran mengambil basket tadi, dan ia duduk di bawah pohon. Karna kebetulan nama depannya adalah huruf A, sudah pasti ia di dului.

Kini ia sendiri, Eren, Alira, dan Nina sedang mengantri. Namun tiba-tiba pinggangnya sakit, perutnya pun begitu, entah mengapa ia jadi pusing juga begini. Lalu Regan datang dan duduk di samping Sena, ia bingung, wajah Sena mengapa pucat?

"Sena? Kamu kenapa, kok pucat? Jawab aku, kamu sakit?"

Pertanyaan bertubi-tubi dilontarkan dari mulut Regan, namun Sena hanya menggeleng polos.

"Kamu kenapa, cerita sama aku, kamu sakit?" desak Regan, ia khawatir sekali Sena kenapa-kenapa. Lalu Regan meletakkan punggung tangannya di dahi Sena, namun tak panas.

"Gapapa kok. Perut aku sakit banget ini lohhh," keluh Sena. Kalo begini kan Regan jadi takut Sena kenapa-kenapa, wajah Regan jadi lebih serius kali ini.

"Kamu udah makan?" tanya Regan, Sena mengangguk, karna sebelum olahraga tadi, Sena makan bakmie di kantin.

"Kamu sakit perut dari kapan?"

"Kok bisa sakit?"

"Jangan-jangan kamu makan mie instan, iya?"

"Ayo ngaku, Sena."

Tuh, kan, Regan ngedesak Sena terus, Regan gak bisa liat Sena sakit, ada orang senggol ujung kuku Sena aja langsung di hajar sama Regan.

"Kita ke dokter aja ya," ujar Regan khawatir, Sena menggeleng, ia malas di suntik.

"Nggak ah, orang gak papa kok," ujar Sena meyakinkan, lalu bangkit untuk membuang sampah permen yang ia makan tadi. Regan melihat sebuah noda seperti bercak darah di celana Sena.

Regan berpikir sejenak, kemudian ia paham situasi ini yang sedang Sena alami. Regan segera melepas kaos olahraganya dan melingkarkan kaos itu di pinggang Sena.

Sena terkejut, ia tak mengerti apa yang Regan lakukan.

"Heh, ngapain?" tanya Sena galak. Mood-nya akhir-akhir ini sedang berantakan, entah mengapa.

"Itu kamu haid, ya? Bocor, hehe." Regan tersenyum canggung, ia berbisik agar tak banyak orang yang mendengar.

Sena menahan malu, bagaimana ia bisa lupa kalau ini adalah tanggalnya, beruntung Regan yang melihatnya. Pipinya merona malu kali ini.

Perhatian Regan ke Sena dari dulu tak pernah berkurang, bahkan terus bertambah. Ia jadi menyesal karna pernah menutup perasaannya, dan memilih memendam. Padahal mereka memiliki perasaan yang sama, yaitu saling cinta.

"Tapi, kamu bisa tolong ambilin pembalut di loker aku? Kuncinya ada di tas, kok," pinta Sena.

Regan mengangguk. "Bisa tenang aja."

🍂🍂🍂

Di lain tempat, Eren, Alira, dan Nina sedang duduk di pinggir lapangan, mereka mencari Sena. Namun Sena tak kelihatan sejak tadi, mungkin sedang bersama Regan, pikir mereka.

"HALO EPRIBADEHHHH!"

Nah, kalo ini sih si Tatang, ini anak demen banget ya teriak-teriak gitu. Mereka bertiga, Tatang, Nino, dan Dito duduk di hadapan Erenz Alira, dan Nina.

Namun Eren sedang memasang wajah kesal, ia sedang ngambek dengan Tatang. Gimana nggak? Si Tatang ngajak Eren keluar malam-malam, Eren kira Tatang akan mengajak ke tempat romantis, namun salah!

Tahu kalian Eren di ajak sama Tatang kemana?

POS RONDA.

Kesel? Iya lah, masa pacarnya di suruh nemenin ronda.

"Bebep Eren masih ngambek ya?" tanya Tatang tanpa merasa bersalah, Eren mengacuhkannya dan memalingkan mukanya ke samping. Yang lain sudah sibuk mengobrol sendiri.

"Gue gombalin aja kali ya," ujar Tatang dalam hati, lalu ia berpikir untuk mencari gombalan. Nah, dapat!

"Ren?"

"Eren."

"Catereena Alevisa!"

"Apa?" tanya Eren malas.

"Dewa 19," ujar Tatang.

"Hah?"

"Kangen," ujar Tatang sambil menunjukkan puppy eyesnya, Eren bergidik ngeri.

"Anji, Kerispatih, Ungu, Geisha, Armada, Kahitna!" ujar Eren ketus, mata Tatang berbinar, mungkin Eren sudah tak ngambek lagi.

"Wah? Apa tuh!"

"Coba disingkat!" ujar Eren lalu pergi meninggalkan Tatang yang sedang berpikir, maklum, lemot!

"Anji, Kerispatih, Ungu, Geisha, Armada, Kahitna? Kalo disingkat jadi-" ujar Tatang lalu ia menyadarinya dan memasang wajah yang menyedihkan. Sudahlah, nasib!

🍂🍂🍂

Follow ig: @hanna_yapss @thewatty_han

ARSENA [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang