ARSENA: CHAPTER 13 ✔

2.6K 230 8
                                    

CHAPTER 13

****

"Perasaan itu gak ada yang tahu, cinta itu gak bisa direncanain."

****

Saat mereka sedang asyik mentertawakan Arsen yang dilanda ketakutan karna di lempar belalang, ternyata ada yang datang.

"ASSALAMUALAIKUM, GUYS!"

Mereka semua menoleh, suara itu tak asing di telinga mereka. Dan ternyata itu suara Argan, dan di belakangnya ada Reta, Regan, dan Zila. Argan dan Elvan bertos ala cowok. Lalu setelahnya Argan menyalimi tangan Andreas dan tak lupa bertos juga.

"Yowasap, Om Andre! Makin ganteng aja sih, tapi sayang udah tua," ledek Argan dan di balas pukulan pelan yang mendarat di perut Argan.

"Tua-tua gini stamina Om tinggi ya, dari pada kamu masih muda tapi letoy!" cibir Andreas pedas.

"Suka-suka Argan lah, Om, yang penting Argan ganteng!" sombong Argan, Elvan, Elvin, dan Andreas hanyra terkekeh melihat tingkah Argan. Argan dan Reta sejak SMA memang sangat dekat dengan orangtua Elvan, jadi tak heran jika mereka akrab.

"Coba kamu sombong kayak tadi, kalo gak gue usir!" kesal Andreas.

"Hehe."

"Loh, ternyata kalian ikut juga?" tanya Sena, mereka mengangguk.

"Ngapa lo ga bilang, nyemot!" kesal Sena sambil menoyor kepala Regan.

"Mana gue tau, ini juga dadakan!"

"Itu si Arsen kenapa?" tanya Reta heran sambil melirik Arsen yang sedang kejar-kejaran dengan Vien.

"Si Vien isengin Arsen pake belalang," jawab Annetha santai.

"SLAVIENNA!! SINI LO ANAK TENGIL!"

"TANGKEP AJA KALO BISA, WLEK!"

Mereka semua terkekeh melihat tingkah Arsen dan Vien. Akhirnya mereka memutuskan untuk memulai makan malam. Di meja makan, semua tampak bahagia, banyak bercanda tawa.

"Bang Arsen," panggil Vien sambil menaik turunkan alisnya, Arsen yang melihat itu bergidik ngeri.

"Tante Ara, anaknya tuh," adu Arsen pada Ara, namun Ara berusaha menahan tawanya melihat wajah Arsen yang masih trauma karna kejadian tadi.

"Biasa aja kali tuh muka, bang. Kayak habis di godain bencong aja," celetuk Regan mengundang tawa mereka semua.

"Kalo ngomong emang gam di saring ni bocah, ke rumah gue awas aja lo!" ancam Arsen, Regan mengangkat bahunya acuh.

"Sudah-sudah, bully Arsen nya nanti saja, sekarang lanjut makannya," lerai Andreas.

"Kakek nyebelin!"

Acara makan malam sudah selesai, semua orang berkumpul di halaman belakang untuk menikmati angin semilir malam. Sedangkan saat ini Sena dan Regan sedang berjalan santai di depan pekarangan rumah Andreas.

"Sen, kalo gue sayang lo, lo percaya gak?" tanya Regan, Sena menoleh sambil terkekeh.

"Percaya dong, gue juga sayang lo, kok!" Regan tersenyum tipis menanggapi jawaban Sena.

"Kalo gue cinta lo, lo percaya?" tanya Regan, lagi. Sena mengangguk pelan.

"Percaya lah, lo kan udah gue anggep kakak sendiri. Kenapa sih nanya-nanya terus?" tanya Sena penasaran, Regan terdiam sesaat.

"Sen, kalo lo denger sebuah cerita tentang persahabatan cowok dan cewe yang mereka bangun dari kecil tapi tiba-tiba cowoknya suka sama ceweknya, apa yang akan lo lakuin kalo lo di posisi si cewek?" tanya Regan, Sena tampak berpikir keras.

ARSENA [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang