⚠️Please, don't copy this story!⚠️
Baca basmalah dulu, ya..
Selamat membaca... 💐
*
*
*Ketika hati dilanda keraguan, maka berbaik sangka adalah cara terbaik untuk mengatasinya.
~ Pelangi ~
By Jannah Sha
____________________________________SEORANG gadis bergamis biru laut sibuk memerhatikan pantulan wajahnya di cermin rias. Berkali-kali ia membenarkan posisi ujung khimar di kepalanya, tapi tak kunjung selesai. Wanita paruh baya yang biasa disapa dengan panggilan mbok Ijah, dia menggelengkan kepala melihat nona mudanya sibuk sendiri. Padahal yang akan menikah itu kakaknya, kenapa jadi dia yang repot sendiri? Batinnya.
"Si nduk Aira, kan yang mau menikah Aden. Kenapa jadi ikut ribet pisan toh?" Ujarnya.
Aira memutar kedua manik matanya ke atas. "Please deh, Mbok. Meskipun yang akan menikah itu kak Nico, aku juga harus terlihat cantik dong. Hari ini kan bakalan ada tamu-tamu istimewa dari Ubaidillah dan Mediatama. Apalagi acara nikahannya kakak diliput media juga. Gak mungkinlah, Aira, tampil alakadarnya!"
Si Mbok terkikik. "Bilang saja mau tampil cantik di depan Mas Umam. Begitu saja tengsin!"
"Iih, Si Mbok, ih! Bantuin Bunda aja sana! Kenapa jadi gangguin Aira, sih?"
"Lha ini lagi bantuin Si Ibu buat manggil nduk Aira. Semua orang sudah ada di dalam mobil lho."
Aira seketika membulatkan matanya. "Hah? Kenapa nggak bilang dari tadi sih, Mbok?" Sahut gadis itu sambil kelimpungan memasukkan barang yang akan dia bawa ke dalam tas selempang miliknya. Mbok Ijah geleng-geleng kepala.
Dengan tergesa gadis itu menuruni anak tangga melewati ruang makan, ruang tengah, ruang tamu kemudian sampailah ia di halaman rumah. Pak Mahmud menyapa Aira kemudian membukakan pintu mobil untuknya. Yang di dalam mobil menatap tajam ke arahnya. Bisa-bisanya calon pengantin laki-laki yang menunggu dirinya. Harusnya dia sudah siap sebelum pengantin laki-laki siap!
"Itu mata nanti copot baru tahu rasa loh!" Aira memasang seat belt pada tubuhnya.
Nico menatap adiknya dari ujung rambut hingga ujung kaki. "Heboh banget dandanan kamu. Yang mau nikah aja nggak sebegitunya!"
"Udah, nggak usah berisik kenapa."
Nico mendekatkan bibirnya ke telinga Aira. "Umam nggak bakalan kepincut tahu! Tipe dia itu ukhti-ukhti berpakaian syar'i dan nggak tabaruj kayak kamu gitu."
Dengan cepat gadis bertubuh mungil itu menolehkan pandangan menatap tajam ke arah kakaknya. Mereka malah bermain adu tatap. Kok, kakak bisa tahu aku suka sama Mas Umam? Batin gadis itu. Matanya menyipit seolah mengatakan, 'dari siapa kakaknya itu tahu perasaannya terhadap Umam?' Nico tersenyum smirk sambil sesekali melirik ke arah abinya yang tengah duduk di sebelah bangku kemudi.
Aira terbelalak, takut kalau kakaknya itu mengadukan tentang perasaannya kepada abinya. Tidak mau mengalah, Aira mengeluarkan sebuah buku kecil berwarna coklat. Di dalamnya terdapat semua rahasia Nico yang diam-diam menguntit Aisyah. Sang empunya buku dengan gesit merebut benda kotak tersebut dari tangan Aira namun gagal. Pantang menyerah, pria bertubuh jakun itu berusaha sekuat tenaga meraih tangan kanan Aira yang terangkat ke atas seraya memegang bukunya. Usahanya membuahkan hasil, gadis mungil itu tidak bisa mempertahankan genggaman tangannya pada buku tersebut. Akhirnya Nico berhasil merebut buku miliknya kembali. Dia tersenyum mengejek ke arah adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI- Finish (New Version)
Espiritual⚠ [RBO] karya k-1 Follow dulu ya... Menyesal, itulah yang dirasakan seorang Nur Aisyah. Ketika dia mengetahui kebenaran tentang jati diri dari seorang Nico. Tak seharusnya pria yang telah berstatus resmi menjadi suaminya itu menyembunyikan hal besar...