31. Hariku tanpamu

372 17 138
                                    

⚠️ Please don't copy this story⚠️

Bismillahirrahmanirrahim.

Selamat membaca...

🕊️
🕊️
🕊️

Dulu, aku yang ingin berlepas diri darimu. Sekarang, aku pula yang ingin selalu bersamamu.

- Nico Ferdiansyah -
Dari cerita PELANGI by ©jannah_sha
______________________________________


HARI ini untuk kesekian kalinya acara tahunan perusahaan diadakan. Setelah menikah, selain mendapatkan kenaikan jabatan di Ubaidillah group, Mirza juga mengurus perusahaan bakery milik orang tuanya. Baru-baru ini dia juga dipercaya ayahnya untuk meneruskan mengelola bisnis keluarganya. Sedangkan Risya, dia masih bekerja di Ubaidillah karena masih belum mendapatkan pengganti untuknya.

Ubaidillah semakin berkembang, bahkan Nico yang telah mewarisi perusahaan itu hendak menggabungkannya menjadi satu dengan Mediatama. Menurunnya minat pembaca terhadap tabloid maupun majalah, membuatnya lebih fokus pada bisnis penerbitannya saja dan berencana membuka supermarket yang menjual perlengkapan alat tulis kantor dan sejenisnya sebagai pendampingnya.

Setelah acara tahunan perusahaan selesai, Mirza berserta istri dan kawan-kawan berkumpul di sebuah cafe'. Bahkan Khumair yang sudah lama resign dari Ubaidillahpun turut hadir bersama anaknya. Hari ini dia menemani Rio yang sebagai manajer dari Ubaidillah, menghadiri acara tahunan perusahaan.

"Waktu cepat sekali berlalu nggak sih, guys?" Terang Risya membuka percakapan. Sambil mengaduk minumannya, Annisa menganggukkan kepalanya.

"Udah dua bulan Aisyah koma, gue kangen banget sama dia." Sahut Khumair.

"Nefisyah juga, gue kasihan banget sama dia. Ngurus dua anak bayi sekaligus." Lanjut Mirza. Seketika Risya sang istri, menatap ke arahnya dengan tajam. Mirza tersenyum kikuk dibuatnya.

"Pak Rio, bisa tidak habis ini kita rehat sehari? Kita jenguk Nefisyah sama-sama." Tutur Annisa. Rio terlihat bingung.

"Khumair, bujuk pak Rio dong. Lo kan istri pak manajer." Ujar Risya merengek.

"Ayolah, masak iya kita satu divisi mau libur jamaah, mana ada? Gimana kalau Minggu depan aja, setelah acara tahunan selesai dan keadaan kembali kondusif? Selesai jam kantor, kita jenguk Nefisyah." Tawar Mirza, mereka semua mengangguk setuju.

"Oke, kalau begitu saya yang akan sampaikan rencana kunjungan kita kepada pak Nico." Timpal Rio.

***

Di sisi lain, Nico baru saja menyelesaikan sesi wawancaranya dengan pers. Hari ini agendanya adalah mengisi seminar bersama pemegang saham perusahaan tambak ikannya. Tiga tahun sudah bisnis eksport ikan tawarnya menguasai pangsa pasar.

"Pak Nico?" Sapa seseorang.

Nico tersenyum seraya membalas jabat tangan dari orang tersebut. "Pak Renald, how are you?" Jawabnya balas menyapa.

"I'm fine, as always you know." Renald kepada Nico.

Pria berwajah bule dengan postur tubuh model itu tersenyum, pandangannya menatap ke sekeliling. Sudah satu tahun dia menjalin kerjasama dengan perusahaan eksport di bidang perikanan. Dia tidak pernah absen menghadiri seminar bahkan kegiatan acara Amal perusahaan.

PELANGI- Finish (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang