30. Kesedihan Nico

415 17 92
                                    

⚠️Please don't copy this story⚠️

Bismillahirrahmanirrahim..

Selamat membaca...

*
*
*

Beginikah rasanya sakit karena ditinggalkan? Lalu bagaimana denganmu dahulu, yang pernah tanpa sengaja tak aku perhatikan?

- Nico Ferdiansyah -
Dari cerita PELANGI by ©jannah_sha
______________________________________

SEORANG asisten dokter keluar dari ruang operasi. Lampu di atas pintu ruangan itupun juga sudah berubah warna menjadi hijau. Sontak semua anggota keluarga pak Rasyid dan pak Soleh bangkit dari duduknya.

"Bagaimana keadaan adik saya, Dokter?" Tanya Habil yang posisi duduknya paling dekat dengan pintu ruang operasi.

Dokter yang masih mengenakan atribut lengkap untuk operasi, beliau menghela napasnya. Dengan masker medis yang masih menempel di wajah, beliau mengusap peluh di dahi. Berharap apa yang telah ia perjuangkan bersama dokter utama adalah yang terbaik.

Dokter utama dengan sapaan Renata ikut keluar dari ruang operasi. Dia menepuk bahu sang asisten untuk kembali melanjutkan tugasnya dan beliau mengambil alih penyampaian informasi pada pihak keluarga. Sang asisten bergegas pergi.

"Kami telah melakukan yang terbaik. Alhamdulillah, keduanya selamat. Namun..." Dokter Renata merasa kelu lidahnya, tak sampai hati untuk menyampaikan kalimat berikutnya.

Pak Rasyid dengan mengusap air mata di pipi, beliau mendekat kepada Habil. "Namun apa, Dok? Putri dan cucu saya tidak apa-apa kan?" Tanya beliau, Habil memapah Abinya yang berdiri dengan gemetar.

"Operasi mengeluarkan bayinya lancar. Namun.. di tengah operasi penutupan, nyonya Aisyah kehilangan banyak sekali darah. Kami sudah melakukan transfusi darah, kondisinya membaik dan normal. Saat ini keadaan nyonya Aisyah sedang koma." Tutur dokter Renata.

Tangis kembali terdengar. Asiyah dan Zaenab- ummi Aisyah, saling berpelukan. Sedangkan Aira- adik Nico, dia memeluk anak kembarnya sambil terisak. Sang suami mencoba menenangkannya dengan memeluknya. Soleh- Abi Nico, beliau mengucapkan hamdalah berulangkali. Setidaknya Aisyah masih memiliki harapan untuk kembali bersama mereka.

Di sisi lain, wajah Nico memucat, kakinya tak dapat lagi menopang tubuh gagahnya. Seketika dia ambruk di lantai dengan posisi mendekap Azka. Mendengar kabar dari Ihsan bahwa istrinya sedang koma, membuat seluruh tubuhnya melemas. Sahabatnya itu membantu memapahnya, mendudukkannya di bangku pengunjung yang terletak tidak jauh dari posisi mereka. Ihsan ikut sedih melihat hancurnya hati dari seorang Nico, sahabat terbaiknya.

Isak tangis Nefisyah menggema di seluruh koridor. Menambah suram keadaan yang mencekam. Dia melepas selang infusnya dengan paksa, berlari menuju ruang di mana Aisyah berada. Ihsan mengejarnya, meninggalkan Nico sendirian bersama Azka.

"Bagaimana keadaan Aisyah, Ummi?" Tanya Nefisyah kepada Bu Zaenab.

Bukannya menjawab pertanyaan darinya, Bu Zaenab malah memeluknya dengan erat. Tangis kembali pecah, membuat kedua tangan Nefisyah balas memeluk ibu dari istri pertama suaminya itu. Dari kejauhan, Habil yang tengah menimang anak ketiganya menatap tak suka kepadanya. Sejak pernikahan Nico dan Nefisyah, dia orang pertama yang begitu sensitif pada keadaan Aisyah. Bagaimana bisa dia tidak peduli pada adik semata wayangnya? Dia tahu semua kesedihan hati Aisyah sejak Nico pertamakali melukai hati adiknya di bangku SMA.

PELANGI- Finish (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang